13 Hari, LazisNU Jerman Berhasil Kumpulkan Rp54 Juta
Sejak 2018, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Jerman telah membuka penerimaan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) dari diaspora nahdliyin dan Indonesia di Jerman.
Melalui LazisNU-nya, PCI NU Jerman kemudian mempercayakan penyaluran ZIS yang ditampungnya ini kepada NU Care – LazisNU Jawa Timur.
Sejak awal program ini berlangsung, KH. Faris Khoirul Anam, Wakil Direktur Aswaja Center PWNU Jawa Timur yang juga pengasuh PP Darul Faqih Pandanlandung Wagir Malang, telah dimintai pendapat mengenai pemenuhan kriteria fiqih/keabsahan pembayaran ZIS melalui pengisian formulir secara online yang dapat dengan mudah diakses darimanapun.
Penerimaan ZIS di bulan Ramadhan 1441H/2020M inipun tak jauh berbeda dengan dua tahun terakhir, kecuali situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung baik di Jerman maupun di Indonesia. Hal ini menyebabkan LazisNU Jerman bertindak cepat dalam rangka mengikuti himbauan PBNU untuk memfasilitasi pembayaran ZIS yang lebih awal. Harapannya agar manfaat ZIS ini dapat segera dirasakan oleh yang membutuhkannya, khususnya bagi kelompok masyarakat yang terdampak social distancing.
Meski hanya dibuka dalam jangka waktu 13 hari saja (3 Mei – 15 Mei), panitia berhasil menampung sejumlah 3402 Euro, kurang lebih setara dengan Rp 54,8 juta. Jumlah ini diperuntukkan zakat fitrah sejumlah 998 EUR (139 paket), fidyah 564 EUR (12 orang), zakat mal 1.180 EUR, zakat profesi 640 EUR, dan infaq 20 EUR. Terlihat betapa tinggi animo diaspora nahdliyin dan Indonesia di Jerman untuk turut membantu meringankan beban saudari-saudaranya di Indonesia.
Semua zakat dan fidyah telah disalurkan kepada LazisNU Jatim sejak 19 Mei 2020 yang lalu untuk selanjutnya segera dibagikan kepada yang berhak menerimanya.
Akbar Dharmaputra, Ketua LazisNU Jerman, dalam publikasi melalui berbagai media PCI NU Jerman juga menyampaikan banyak terima kasih atas kepercayaan diaspora nahdliyin dan Indonesia di Jerman untuk menyalurkan ZIS-nya melalui LazisNU Jerman.
Advertisement