13 Film Suzzanna Paling Ikonik dan Dijamin Seram
Siapa yang tak kenal dengan sosok Suzanna? Artis yang menjadi ikon film horor Indonesia. Pemilik nama asli Suzzanna Martha Frederika van Osch ini, telah mewarnai industri film horor Tanah Air sejak era 1970-an. Bahkan, dia juga dinobatkan sebagai Ratu Film Horor Indonesia.
Melalui debutnya dalam Asmara Dara (1958), aktris yang saat itu berusia 16 tahun tersebut sukses menyabet penghargaan pada Festival Film Indonesia (FFI), Golden Harvest Award, dan Festival Film Asia.
Sosoknya kemudian mulai bergentayangan dalam film-film “panas” alias yang menampilkan adegan hubungan intim atau hal-hal yang dianggap seksi. Tahun 1970, Suzzanna tampil sebagai pemeran utama dalam Bernafas dalam Lumpur.
Sejak itu, ia kian lekat pada film yang bertema horor dan mistik, juga sedikit panas, yang sukses di pasaran, antara lain Beranak dalam Kubur (1971), Sundel Bolong (1981), Ratu Ilmu Hitam (1981), Nyi Blorong (1983), Telaga Angker (1984), Malam Jumat Kliwon (1984), dan Ajian Ratu Kidul (1991).
Suzzanna sempat dinominasikan lagi sebagai Aktris Terbaik pada FFI tahun 1979 serta 1982, dan Nyi Blorong berhasil menyandang gelar Film Terlaris FFI tahun 1983. Sempat vakum, di era 2000-an, bintang kelahiran 13 Oktober 1942 ini kembali syuting untuk membintangi sinetron. Salah satunya adalah sinetron Selma dan Ular Siluman yang tayang di RCTI.
Suzzanna juga kembali membintangi film horor Hantu Ambulance di tahun 2008. Film itu, merupakan film terakhir Suzanna yang meninggal dunia pada 15 Oktober 2008. Nah, bagi Anda yang ingin bernostalgia menonton film-film horor yang dibintangi Suzzanna, berikut 13 rekomendasi film terbaik dari sang Ratu Horor Indonesia!
Deretan Film Horor Suzzanna
1. Beranak dalam Kubur
-Sutradara: Awaludin, dan Ali Shahab
-Pemeran: Suzzanna, Mieke Widjaya, Dicky Suprapto, Ami Prijono
-Tahun: 1972
Beranak Dalam Kubur (Birth in the Grave) bergenre drama-horor yang diadaptasi dari komik Tangisan di Malam Kabut. Komik ini karya Ganes TH. Film disutradarai Awaludin. Film yang merupakan masterpiece film Ratu Horor Suzanna ini dirilis pada tahun 1972.
Film bercerita mengenai Lila (Suzzanna) dan Dhora (Mieke Widjaya). Bahwa keduanya merupakan adik kakak namun memiliki watak berkebalikan, Lila berhati lembut sedangkan Dhora kejam hingga berniat untuk menyingkirkan saudaranya Lila yang saat itu tengah hamil besar dan memutuskan kembali ke kampung halaman karena suaminya bertugas ke luar negeri. Suatu hari Dhora mengajak Lila ke danau tempat mereka biasa bermain saat kecil.
Alih-alih ingin mempersilakan Lila yang sedang hamil besar untuk duduk di sebuah batu di tepi danau, Dhora malah mendorong Lila hingga hampir tenggelam. Malam hari setelah kejadian itu Lila merasakan kontraksi namun ternyata Dhora tidak membantu Lila melahirkan tapi malah menyiram muka adik tirinya itu dengan air keras.
Dhora menugasi bawahannya untuk mengubur Lila hidup-hidup namun ternyata bayi Lila justru lahir di dalam kuburan. Sejak saat itu daerah Ciganyar jadi angker karena penampakan hantu yang beranak dalam kubur. Di akhir film, Robby pulang dari luar negeri dan memecahkan misteri hantu pengganggu. Hantu tadi adalah Lila yang menakut-nakuti penduduk Ciganyar, padahal sebenarnya ia hanya berurusan dengan Dhora.
2. Sundelbolong
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzzanna, Barry Prima, Ruth Palupessy, Rudy Salam
-Tahun: 1980
Sundelbolong adalah film horor dewasa tahun 1981. Disutradarai oleh Sisworo Gautama. Film ini diangkat berdasarkan legenda rakyat. Dengan semboyan film "Cantik... menggairahkan... tak kenal ampun!", film ini didistribusikan oleh Rapi Films.
Menceritakan tokoh Alisa (Suzzanna) adalah seorang mantan pekerja seks di bawah seorang Mami (Ruth Pelupessy). Hidupnya berubah setelah dinikahi oleh Hendarto (Barry Prima). Suatu hari seorang pengusaha butik bernama Rudi (Rudy Salam) mengajak Alisa untuk bekerja di toko butik miliknya.
Melihat kecantikan Alisa, Rudi tergoda, akan tetapi Alisa menolak secara halus. Kejadian itu membuat Rudi sakit hati, pada malam harinya, Alisa diculik oleh orang suruhan Rudi lalu kemudian dibawa ke sebuah bangunan tua dan akhirnya diperkosa sehingga hamil.
Alisa bingung menghadapi masalahnya. Alisa merasa berdosa dan karena putus asa akhirnya Alisa bunuh diri di kamar mandi. Sejak itu arwah Alisa gentayangan dalam wujud sundel bolong dan ingin membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah merusak kehidupannya.
Satu persatu orang yang merusak kehidupan Alisa meninggal dengan misterius. Selain membalas dendam, arwah Alisa juga kerap mengganggu penduduk di sekitar kuburannya, di antaranya dalam sebuah adegan terkenal perjumpaan tukang soto dan tukang sate dengan Sundelbolong di tengah malam.
3. Ratu Ilmu Hitam
-Sutradara: Imam Tantowi
-Pemeran: Suzzanna, Alan Nuari, Sofia WD, Teddy Purba, W.D Mochtar
-Tahun: 1981
Ratu Ilmu Hitam disutradarai oleh Imam Tantowi. Film ini mendapatkan nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 1982 untuk kategori Artis Terbaik (Suzzanna), Pemeran Pembantu Terbaik (W.D. Mochtar), Penyunting Terbaik, Penata Artistik Terbaik, dan Sinematografi Terbaik.
Mengisahkan suasana pernikahan Baedah dan Kohar yang meriah, mendadak kacau. Pengantin putri histeris ketakutan, Reog yang ditanggap mengamuk. Atas inisiatif para tetua, dipanggil dukun untuk mengatasi kekacauan itu. Dukun mengatakan bahwa yang membuat guna-guna ada di barat.
Pernyataan ini membuat Kohar berprasangka pada Murni, bekas pacarnya. Bersama penduduk lain rumah Murni dibakar, dan Murni dibuang ke jurang. Murni diselamatkan dukun teluh Gendon, yang sebenarnya jadi sumber onar. Murni yang pernah dinodai Kohar, dibujuk untuk balas dendam. Keadaan desa makin parah, sampai datang seorang pemuda taat beragama yang sudah lama mencari adiknya. Pemuda itu adalah kakak Murni.
4. Sangkuriang
-Sutradara: Sisworo Gautama
-Pemeran: Suzzanna, Clift Sangra, Ratno Timoer, Rian Hidayat, HIM Damsyik
-Tahun: 1982
Sangkuriang diangkat dari legenda Jawa Barat, yaitu asal usul terjadinya gunung Tangkuban Perahu. Kisah dalam film ini hampir sama dengan cerita legenda dari Tangkuban Perahu. Dayang Sumbi (Suzzanna) mengucap nazar "kalau ada yang membantu mengambilkan teropong, maka akan dijadikan suami". Ternyata Lengser (Baun Gazali), pegawai kerajaan, yang mengambilkan. Maka ayah Sumbi, Raja Prabangkara marah ketika mendengar Dayang Sumbi hamil.
Sumbi diusir ke hutan. Lahirlah Jaka Sona (Ryan Hidayat), yang selalu ditemani Tumang, anjing, ayahnya yang tidak dikenali. Ketika Sumbi minta hati menjangan, Jaka mencarikan, karena kesal tidak dapat menjangan, ia menakuti Tumang. Hingga panah melesat, Tumang tewas dan Ia paksa mengambil hatinya untuk diserahkan pada Sumbi.
Ketika tahu Tumang tewas, Sumbi marah dan mengusir Jaka, yang lalu bernaung di sebuah gua, setelah bertapa sembilan tahun, Jaka mendapat kesaktian dan berubah menjadi Sangkuriang (Clift Sangra). Ia lalu turun gunung membantu rakyat yang ditindas Prabangkara yang sebenarnya kakeknya sendiri.
Waktu menghindar dari kejaran para prajurit, ia bertemu dengan wanita yang mengaku bernama Larasati (Suzanna) yang mirip dengan Sumbi. Mereka saling jatuh cinta, tetapi lalu Larasati alias Sumbi yang menyamar untuk menghindar dari pencarian ayahnya, mengenali Sangkuriang itu anaknya dari bekas luka di kepalanya. Dikatakanlah siapa dirinya sebenarnya, tetapi Sangkuriang tidak mau tahu, karena Sumbi tidak mau mengatakan siapa ayahnya ketika didesak.
5. Nyi Blorong
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzzanna, Nena Rosier, George Rudy, Barry Prima, Ruth Palupessy, HIM Damsyik, Ratno Tomoer
-Tahun: 1982
Nyi Blorong diproduksi pada 1982. Sutradara Sisworo Gautama Putra menggandeng aktor senior HIM Damsyik, Suzzanna, Nena Rosier, dan lainnya. Film ini juga beredar dalam versi Bahasa Inggris berjudul "The Snake Queen".
Berkisah tentang Rd. Cokro adalah pengusaha kaya yang mendapatkan hartanya lewat pertolongan Nyi Blorong, putri Nyi Roro Kidul, yang dipercaya sebagai penguasa laut selatan. Permintaan itu dengan syarat mengorbankan orang-orang yang disayanginya. Setelah istri dan seorang anaknya meninggal, Nyi Blorong minta korban lain.
Cokro memberikan kekasih putrinya, yang ternyata digila-gilai oleh Nyi Blorong karena ketampanannya. Putri Cokro tadi lantas kecewa dan di tengah frustrasinya mengalami kecelakaan. Dari mimpinya tahulah dia asal permasalahan yang dihadapinya. Ia kemudian dibantu oleh seorang ulama untuk menghancurkan Nyi Blorong.
6. Nyi Ageng Ratu Pemikat
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzanna, Barry Prima, Adang Mansyur, Diana Suarkom, HIM Damsyik, Jack Maland
-Tahun: 1983
Nyi Ageng (Suzzanna) melihat para perempuan menjadi korban kekerasan para pria. Ibunya sendiri juga menjadi korban kekerasan ayahnya, Raden Permana (HIM Damsyik) yang memiliki banyak istri. Adik perempuannya ditinggal dalam keadaan hamil oleh lelaki yang akhirnya meninggal.
Nyi Ageng dipaksa kawin dengan pemuda kaya yang kemudian meninggal secara misterius. Sementara, Sastro (Soendjoto Adibroto) orang kepercayaan ayahnya sudah mempunyai istri, secara diam-diam mencintai Nyi Ageng dengan segala cara. Begitu pula para mandor perkebunan ayahnya ingin menidurinya.
Namun Nyi Ageng menaruh simpati pada Broto (Barry Prima) yang sopan dan setia kepada orang tuanya. Dialah yang akhirnya menyelamatkan Nyi Ageng dari kejaran Sastro.
7. Telaga Angker
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzanna, George Ruddy, Johnny Matakena
-Tahun: 1984
Telaga Angker atau disebut Telaga Maut adalah film produksi 1984. Film ini menceritakan tentang Anita (Suzzanna) yang tengah mengandung, menjadi korban keganasan penjahat yang sakit hati terhadap suaminya, Robby (George Rudy). Lenny (Nina Anwar), adik suaminya dibunuh di dalam rumah, sementara Anita yang berusaha menyelamatkan diri mobilnya ditenggelamkan ke dalam telaga.
Saat tragedi, Robby tengah menjemput anaknya, Sandy (Sandy Taroreh). Langkah pencarian bersama satuan polisi dikerahkan, tetapi tak ada hasil. Sementara itu, ada penelepon gelap, mengaku bahwa kelompoknya telah membunuh Anita dan Lenny.
Akibatnya, arwah Anita yang masih gentayangan, meneror dan membunuh para pelaku kejahatan tersebut. Naluri keibuan Anita menghendaki Sandy agar ikut serta ke tempatnya. Paman Wijaya yang saleh dan taat beragama, berhasil menenteramkan arwah Anita. Jasadnya diangkat dari telaga, lalu disempurnakan sebagaimana mestinya.
7. Ratu Sakti Calon Arang
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzzanna, Barry Prima, Amoroso Katamsi, Johny Matakena, Linda Huszein
-Tahun: 1985
Mengisahkan tokoh Calon Arang, janda sakti, berambisi merebut tahta Kerajaan Daha. Ambisi yang membuahkan amarah itu ia lampiaskan pada rakyat, hingga masyarakat resah. Putrinya, Ratna Manggali, yang sudah cukup tua, belum juga bersuami. Hal ini menambah marah Calon Arang.
Akibatnya, orang semakin takut melamar putrinya. Untuk mengatasi keganasan Calon Arang, Raja Daha mencari tahu kelemahan janda sakti itu dengan meminta Empu Bahula, murid Empu Beradah, mengawini Ratna Manggali. Setelah rahasia diketahui, Empu Baradah dan Empu Bahula menyerang Calon Arang dan gerombolannya. Mereka berhasil menaklukan Calon Arang. Empu Bahula tetap memperistri Ratan Manggali.
8. Malam Jumat Kliwon
-Sutradara: Siswsoro Gautama Putra
-Pemeran: Suzzanna, Alan Nuari, Amith Abidin, Soendjoto Adibroto, Bokir, Karsiman Gada, Johny Matakena
-Tahun: 1986
Seorang perempuan tengah mengandung menjadi korban santet. Tiba-tiba perutnya bergejolak dan bayinya berpindah ke belakang perut. Di belakang perut itulah, bulatan tempat bayinya menggembung hebat dan meletus. Mengeluarkan darah dan seorang bayi dari sana.
Lalu ada tokoh Ayu Trisnaningrat (Suzanna) adalah seorang novelis misteri. Ia merasa bahwa di tengah penulisan novel terbarunya ini, ia tidak dapat berkonsentrasi penuh seperti biasanya. Setelah mengutarakan hal itu kepada kekasihnya Anton (Alan Nuari), Anton mengajak Ayu untuk menulis novelnya di luar kota.
Singkat cerita, ia kerap diganggu hal-hal yang menakutkan. Hal itu membuatnya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu dengan Pak Ardan yang bersikap tidak bersahabat. Tiba-tiba Pak Ardan berniat memerkosa dan membunuh Ayu.
Ayu kontan kaget dan kabur, Pak Ardan juga dikejar Sundel Bolong ketakutan hingga tenggelam di sungai. Hal itu membuat Ayu semakin ketakutan, sekaligus penasaran. Saat perbincangan singkat dengan Pak Ardan dulu, Pak Ardan pernah menyebut nama Karsiman.
9. Malam Satu Suro
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzanna, Fendy Pradhana, Johny Matakena, Soendjoto Adibroto, Nurmaningsih, Karsiman Gada, Bokir, Dorman Borisman
-Tahun: 1988
Malam Satu Suro adalah film horor romantis arahan sutradara Sisworo Gautama Putra. Film ini dikenal dengan alur ceritanya yang unik karena tidak mengetengahkan sang hantu sundel bolong sebagai tokoh antagonis seperti umumnya di perfilman nusantara kala itu, tetapi sebagai tokoh utama atau protagonis. Film ini didistribusikan oleh Soraya Intercine Films.
Di awal film, di tengah sebuah hutan, arwah seorang wanita yang gentayangan berwujud sundel bolong dibangkitkan dari kuburannya oleh Ki Rengga, seorang dukun Jawa sakti untuk dijadikan anak angkatnya. Suatu hari dua orang pemuda dari Jakarta sedang berburu kelinci di hutan tersebut. Bardo Ardiyanto (Fendy Pradana), sang pemburu tersebut, bersama temannya Hari, nyaris membunuh buruannya, tetapi dihalangi oleh seorang wanita cantik, dia pun penasaran akan wanita tersebut dan akhirnya bertemu dengan Suketi. Bardo dan Suketi langsung saling jatuh cinta dan Bardo berniat melamar Suketi.
Beberapa tahun kemudian Suketi dan Bardo hidup berkeluarga dengan bahagia di Jakarta dengan kedua anak mereka, Rio dan Preti. Suatu hari Joni, seorang pengusaha licik menawarkan perjanjian bisnis di kantor Bardo, tetapi ditolak karena taktiknya yang kotor, lalu Joni datang ke Mak Talo, seorang dukun lain, dan mengetahui bahwa istri bardo dulunya adalah Sundel Bolong.
Mak Talo dan Joni mendatangi rumah Bardo dan mencabut paku yang menancap di kepala Suketi, sehingga Suketi berubah menjadi Sundel Bolong kembali. Sundel Bolong Suketi kemudian mulai mengganggu masyarakat di sekitar kuburan, hingga akhirnya menuntut balas kepada komplotan penjahat Joni untuk dibunuh satu persatu.
10. Ratu Buaya Putih
-Sutradara : Naryono Prayitno
-Pemeran : Suzanna, Soendjoto Adibroto, Vera Magdalena, Jeffry Waworuntu, Rita Sheiba, Bokir, HIM Damsyik.
-Tahun : 1988
Mengisahkan tokoh Sumarna (Soendjoto Adibroto), pawang buaya, merebut jimat teman seperguruan yang bisa membuat pawang menundukkan buaya seganas apa pun. Meski mendapat jimat, ia kena kutukan. 20 tahun kemudian, dua anaknya meninggal. Yang pertama mati di kolam buaya hingga buaya-buaya di situ dibunuhi, dan yang kedua mati tertabrak motornya sendiri. Tinggal anak perempuannya Murti (Vera Magdalena), yang juga dibayang-bayangi maut.
Sumarna lalu mengeluh pada janda muda di desa itu, Larsih Suzanna, yang ternyata Ratu Buaya Putih dan dirasuki arwah rekan seperguruan yang dibunuh Sumarna. Rahasia Ratu Buaya Putih ini diungkap oleh Parlan, tokoh alim desa itu, yang juga adik suami-istri yang dibunuh Sumarna. Akhirnya Buaya Putih bisa dikalahkan, dan Murti dan Jeffry (Jeffry Waworuntu), rekan bisnis jual-beli buaya, yang sempat ditahan bisa selamat.
11. Wanita Harimau
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzzanna, Jeffry Waworuntu, Bokir, Nasir, Doddy Sukma
-Tahun: 1989
Mengisahkan seorang wanita bernama Katemi (Suzanna), Katemi pemilik ilmu santet yang telah insyaf, namun kembali berbuat jahat karena bujukan roh gurunya, Nyi Loreng (Rina Hassim), yang mempunyai dendam terhadap kiai muda Ahmad Pramuja (Jeffry Waworuntu). Sedangkan Ahmad Pramuja sesungguhnya malah bersimpati pada Katemi dan bertekad menyadarkan wanita cantik itu.
Lalu ada pula seorang pemuda bernama Brahma (I Gusti Jagat Karana) yang bertekad mengakhiri sepak terjang Katemi mengganggu penduduk, tetapi ia tidak berhasil menandingi kesaktian wanita santet itu, hingga ia menemui ajalnya. Kiai Ahmad dalam usaha menyadarkan Katemi, terpaksa bertempur melawan murid Nyi Loreng itu, yang mengakibatkan Katemi nyaris tewas namun diselamatkan Kiai Ahmad dan dijadikan manusia normal.
12. Perjanjian Malam Keramat
-Sutradara: Sisworo Gautama Putra
-Pemeran: Suzanna, Elly Ermawati, Yongky DP, Clift Sangra
-Tahun: 1991
Film ini bercerita tentang ambisi rasa ingin membunuh yang dilakukan oleh Burhan (Piet Pagau) karena menganggap Hendro (Cliff Sangra) tak pantas menjadi direktur mengalahkan dirinya yang lebih senior. Burhan lalu mengutus Teddy (Yongky DP) dan kawan-kawan menghabisi Hendro, Kartika (Suzanna) dan dua anak mereka.
Hantu Kartika lalu gentayangan dan membunuh gerombolan itu satu per satu, termasuk Teddy. Burhan masuk penjara. Setelah itu, roh Kartika ditemui oleh Fitria (Elly Ermawati), saudara atasan Hendro yang juga dibunuh Burhan Cs, yang kemudian menuntun roh Kartika menuju alam baka.
13. Ajian Ratu Laut Kidul
-Sutradara : Naryono Prayitno
-Pemeran : Suzanna, Clift Sangra, Johny Indo, Novie Candra, Rita Sheiba, Tino Karno.
-Tahun : 1991
Ajian Ratu Laut Kidul adalah film drama fantasi produksi 1991. Di tangan sutradara Naryono Prayitno, Suzzanna dipasangkan dengan mantan suaminya Clift Sangra. Cerita ini diangkat berdasarkan legenda Ratu Laut Selatan.
Film bercerita tentang tokoh Anggoro (Johny Indo) merebut kedudukan lurah yang dipegang Lestari (Suzanna) dengan main dukun. Akibatnya, Lestari bukan hanya tersingkir, tetapi juga terasing masuk hutan karena tubuhnya rusak oleh ilmu hitam.
Kematian adik dan calon adik ipar, Lestari berniat bunuh diri. Saat itulah muncul Ki Jagasatru (Clift Sangra) yang diutus penguasa alam gaib Laut Selatan untuk menyelamatkan Lestari, sekaligus mengobati cacat tubuhnya. Atas bantuan Ki Jagasatru, kedok Anggoro dibuka dan disingkirkan. Lestari kembali menjadi Lurah.