13 Fakta Lonjakan Kasus Covid 19 di Bangkalan, Madura
Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura mengalami lonjakan akhir-akhir ini. Karenanya Surabaya memperketat pengawasan jalur masuk dari arah Bangkalan untuk menghindari kenaikan angka Covid-19 di Kota Pahlawan. Melansir berbagai sumber, berikut 13 faktanya.
Meningkat Pesat Pasca Lebaran
Menurut data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, kasus Covid-19 di Bangkalan naik signifikan pada 29 Mei 2021. Tepatnya dua minggu pasca lebaran. Jumlah kasus yang tercatat ada sejumlah 203 kasus. Sehingga diduga ada transmisi lokal selama 14 hari atau masa inkubasi.
Empat Kecamatan Lockdown Mikro
Sementara, kecamatan yang terpapar Covid-19 antara lain Bangkalan, Arosbaya, dan Klampis, dan Geger. Akibatnya pemerintah setempat mengambil kebijakan mikro lockdown.
Berdasarkan data akumulatif, per 6 Juni 2021 jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Bangkalan Madura sebanyak 1.779 orang. Jumlah pasien sembuh sejumlah 1.520 orang, meninggal 180 orang dan aktif 79 orang.
Lebaran Ketupat dan Pekerja Migran
Diduga warga tertular Covid-19 setelah berkerumun saat melaksanakan tradisi lebaran ketupat bersama. Tradisi ini masih dijaga dan dilestarikan kendati masih pandemi. Selain itu, diduga pembawa virus SARS-CoV-2 itu diduga berasal dari pekerja migran Indonesia yang pulang ke Jawa Timur. Sebagian besar pekerja ini berasal dari Bangkalan.
Dominasi Klaster Keluarga
Pihak Dinkes Bangkalan mengatakan lonjakan angka ini didominasi klaster keluarga. Akibat dari banyaknya orang yang terpapar, tenaga kesehatan (nakes) banyak yang tumbang. Mereka kelelahan lantaran kuwalahan menangani jumlah pasien yang membeludak.
Nakes Terpapar
Dari kasus Covid-19 yang ada lebih dari 29 nakes yang bekerja terpapar. Akibatnya Puskesmas Arosbaya dan Tonggoh ditutup. Bahkan ada pula nakes yang tidak berhasil diselamatkan dan akhirnya meninggal.
Tenaga Terbatas dan Kesadaran Diri Rendah
Berbeda dengan tenaga yang ada di Kota Surabaya, Sumber Daya Manusia di Kabupaten Bangkalan terbatas. Tak hanya itu, kesadaran masyarakat akan bahayanya Covid-19 masih rendah. Mereka bahkan memeprcayai diri mereka kebal terhadap virus.
Prokes Diperketat
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur meminta warga Madura lebih patuh mentaati protokol kesehatan. Terlebih tidak menganggap Covid-19 sebagai guyonan. Madura sendiri masuk dalam kondisi darurat.
Saat ini rtelah disiapkan enam rumah sakit (RS) penyangga yang disepakati untuk menampung pasien Covid-19 yang disepakati secara mendadak. Antara lain Unair, Soetomo, Haji, RS Al-Irsyad, Undaan dan Rumah Sakit PHC.
Tak sampau di situ, warga juga diminta tidak merayakan budaya toron atau pulang kampung saat idul Adha nanti. Tujuannya memutus rantai Covid-19 agar segera usai.
Penyekatan 12 Hari
Mengetahui hal ini Pemerintah Kota Surabaya menanggapi cepat dengan melakukan penyekatan di titik jembatan Suramadu. Penyekatan ini akan berlangsung hingga 12 hari ke depan. Di sana tersedia antigen di perbatasan Surabaya-Madura.
Pengendara yang berlalu lalang akan dites. Jika terbukti positif, akan dilarikan dan dirawat di RS yang berada di Kota Pahlawan untuk menghindari penularan. Sementara, bagi pengendara yang menunggu hasil PCR keluar akan diamankan ke RS Haji.
Satu Orang Positif dan Kabur ke Surabaya
Peristiwa unik juga sempat terjadi selama penyekatan berlangsung. Saat melakukan tes antigen di jalur pintu keluar Madura, satu orang pria dinyatakan positif covid-19. Pria berinisal MS itu lalu melarikan diri ke Surabaya. Tak berselang lama, MS diamankan pihak berwenang.
Ruang Transit Telah Siap
Gubernur Jawa Timur menyiapkan ruang transit dan karantina sementara bagi pengendara motor yang terdeteksi positif swab antigennya. Ruangan tersebut telah siap gunakan, yaitu gedung BPWS kaki Suramadu sisi bangkalan.
Penyekatan di Suramadu Arah Madura
Jembatan Suramadu dari sisi menuju Madura tidak mengalami penyekatan. Pengemudi roda dua dan empat lengang melintas. Berbeda dengan sisi satunya yang menuju ke arah Surabaya yang dijaga ketat.
Surat Keterangan Swab untuk Masuk Surabaya
Untuk mengantisipasi Covid-19 Pemkot Surabaya menerapkan kebijakan baru. Bagi pengendara dari arah Bangkalan yang hendak masuk Surabaya harus menunjukkan surat hasil swab antigen atau PCR.
Virus Varian Inggris di Bangkalan
Virus SARS-CoV-2 strains B117 berasal dari Inggris ditemukan di Kabupaten Bangkalan. Penemuan ini ditemukan oleh satgas penanganan Covid-19 di Universitas Airlangga. (Trb/Ngo/Ktn/Dtk)
Advertisement