129 Meninggal, 30 Jenazah Suporter Arema FC Belum Dikenali
Sebanyak 30 jenazah korban laga Arema FC Vs Persebaya, belum dikenali. Proses identifikasi jenazah masih berlangsung di dua rumah sakit, yaitu di RSUD Kanjuruhan di Kepanjen, dan di RSUD Dr Syaiful Anwar Malang, Minggu 2 Oktober 2022.
Identifikasi Jenazah di RSUD Kanjuruhan
Kondisi ruang jenazah di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sendiri terlihat ramai. Tampak sejumlah kerabat keluarga sedang melihat deret foto dari 16 korban meninggal yang ditempelkan di pintu masuk kamar jenazah.
Sebagian besar jenazah itu tampak didominasi usia muda, dengan dua perempuan dan 14 laki-laki. Wajah jenazah terlihat mudah dikenali, meski beberapa mengalami lebam pada mata atau sekitar mulut. Sebagian besar juga tampak menggunakan kaos jersey Arema FC.
Kepada warga yang datang ke kamar jenazah, petugas melarang mereka mengambil foto. Warga hanya boleh melihat dari foto, kemudian jika mengenali jenazah tersebut, boleh masuk untuk memeriksa jenazah.
"Tidak boleh mengambil foto. Prosesnya , jika mereka merasa mengenali, salah satu saja boleh masuk untuk memastikan jenazah," kata seorang petugas yang enggan menyebutkan namanya, Minggu 2 Oktober 2022.
30 Jenazah Belum Dikenali
Jenazah tersebut tak bisa kenali lantaran data sidik jarinya gagak muncul ketika dicek dalam sistem. "Sidik jarinya ketika dicek nggak keluar datanya. Tidak ada juga kartu identitas yang ditemukan," lanjutnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo mengatakan total terdapat 129 korban meninggal dari kerusuhan laga Arema FC Vs Persebaya. Sebanyak 30 di antaranya belum bisa dikenali. "Ada sekitar 30 jenazah belum diidentifikasi. Ada di RSUD Kepanjen dan RSSA (RSUD Dr Syaiful Anwar Malang)," katanya, Minggu 2 Oktober 2022.