Donor Darah Berhadiah Bingkisan Bikin Pemegang Rekor PMI Bersedih
Nellly Wowor pedonor darah 125 kali ini prihatin mendengar kabar menipisnya persediaan darah di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Perempuan pemegang rekor donor darah 100 kali dari Palang Merah Indonesia (PMI) itu berkisah, PMI harus menyediakan hadiah untuk memancing pendonor menyumbang darahnya.
Hadiah yang disediakan PMI berupa jaket, kaus, sampai sembako, supaya mau menyumbangkan darahnya. "Ini sebuah dilema, seperti buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibunya yang mati," kata Nelly.
Menurutnya, jika tidak dipancing dengan hadiah tidak ada yang mau donor, akibatnya PMI akan kehabisan stok darah. Ini akan berakibat fatal bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah.
Tetapi jika dipancing dengan sembako supaya mau donor, artinya donor bukan karena kesadaran dan rasa kemanusiaan, tapi ingin memperoleh sembako. Sedangkan yang dibutuhkan adaah kesadaran.
"Ironis, padahal sukarelewan donor darah yang telah melakukan donor sampai 100 kali, tidak pernah mengharapkan imbalan apa-apa dari PMI," kata perempuan kelahiran Manado, yang kini berusia 68 tahun.
Donor darah sampai 100 kali, bukan pekerjaan mudah, apa lagi perempuan seperti dirinya. Dan Faktanya tidak semua orang mau dan berani melakukannya dengan bermacam alasan
Tapi Nelly mengaku jatuh cinta pada donor darah. Kalau waktunya donor, timbul rasa kangen ingin cepat cepat donor. Setiap orang boleh donor darah dalam kurun waktu tiga bulan hanya satu kali. "Setelah donor, rasanya plong tidak ada beban. Sebaliknya kalau tidak segera donor, badan sakit semua," Nelly menuturkan pengalamannya.
Ia mengumpamakan darah itu seperti air di bak mandi, jika tidak sering dikuras airnya akan menjadi keruh dan dipenuhi kuman. Demikian juga dengan darah di tubuh manusia, sirkulasinya harus dijaga supaya tetap sehat. "Keistimewaan bagi pedonor tidak mudah sakit sakitan, bukan pecandu narkoba dan penderita aid," katanya.
Penerima penghargaan PIN emas dari ketua umum PMI Jusuf Kalla, atas prestasinya telah melakukan donor darah sukarela sebanyak 100 kali, pada 10 Desember 2013, mengaku jika ia mulai jatuh cinta dengan donor darah sejak 30 tahun lalu.
Berawal kala itu terlibat aksi donor darah yang diadakan oleh driver taksi Zebra di Surabaya. "Mula mula takut, tapi setelah donor beberapa kali, malah keterusan. Sampai sekarang sudah donor darah125 kali," katanya bangga.
Darah yang mengalir di tubuh setiap orang, oleh perempun yang tinggal di daerah Taman Darmo Permai Utara Surabaya, merupakan pemberian Tuhan secara cuma cuma.
Kalau darah itu disumbangkan manfaatnya sangat besar. "Selamatkan nyawa sesama kita dengan donor darah," kata Nelly berseru agar masyarat mau donor.
Kantor unit transfusi darah PMI Cabang Surabaya, di Jalan Embong Sawo, bagi Nelly Wowor sudah seperti rumah sendiri karena seringnya berkunjung dan berkomunikasi dengan sesama pedonor, dari tukang sapu sampai semua petugas mengenalnya.
Meski bangga, kini pendonor unggulan Jawa Timur itu tak lagi menyimpan pin emas hadiah dari Jusuf Kalla. Pin seberat 5 gram telah dijual untuk kebutuhan hidup. Penghargaan yang tersisa berupa piagam untuk 25 kali dan 40 kali donor.
Advertisement