122 Perupa Melukis Bersama di Jalan Malioboro Jogja
Sebanyak 122 perupa dari berbagai penjuru Nusantara melukis bersama di Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, pada hari bebas kendaraan bermotor Selasa Wage.
Kegiatan yang digelar oleh kelompok-kelompok seniman Yogyakarta bersama Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai pukul 08.00 WIB itu, tujuannya untuk mendukung pameran tunggal pelukis senior Hendro Purwoko sekaligus peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM).
"Para perupa kami bebaskan untuk memilih objek apa saja di Malioboro, baik dengan konsep realis atau abstrak," kata penggagas kegiatan melukis bersama, Godod Sutejo.
Para perupa duduk lesehan menghadap kanvas berukuran 50x60 cm di Malioboro. Mereka membidik objek-objek yang mereka anggap menarik. Di antaranya ada yang memilih Gedung Bank Indonesia, Museum Sonobudoyo, lalu-lalang wisatawan di Titik Nol KM, hingga lentera atau lampu hias khas Yogyakarta sebagai objek lukisan.
T Kamajaya, pelukis asal Surabaya, mengatakan bahwa Yogyakarta, khususnya Malioboro, punya banyak objek yang menarik untuk dituangkan dalam karya lukis.
Kamajaya memilih lampu hias khas Yogyakarta yang berdiri di kawasan Titik Nol KM Yogyakarta sebagai objek lukisan. Dengan menggunakan cat air, ia sandingkan objek itu dengan sejumlah Punokawan dalam pewayangan.
"Saya memilih lampu hias ini sebagai ikon Yogyakarta. Jadi Yogyakarta ini seolah-olah sebagai penerang atau barometer masyarakat seni yang saya gambarkan dalam bentuk Punokawan," pria berambut gondrong mengatakan.
Karya para perupa yang mengikuti kegiatan melukis bersama itu akan dipamerkan di Posnya Seni Godod, Suryodiningratan, Kota Yogyakarta, 10 sampai 18 Desember 2019.
Menurut Godod, para perupa datang dari berbagai daerah termasuk Surabaya, Semarang, dan Jakarta untuk mendukung pameran tunggal Hendro Purwoko, senior seniman lukis asal Yogyakarta yang juga pensiunan dosen Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
"Jadi mereka datang jauh-jauh dari daerahnya untuk nyengkuyung atau mendukung pameran tunggal Pak Hendro," katanya.
Pameran tunggal Hendro bertema "Sambang Sambung Malioboro" akan dibuka di Bentara Budaya Yogyakarta pada Selasa malam.
Hendro mengapresiasi antusiasme para seniman mengikuti kegiatan melukis bersama tersebut, yang juga ditujukan untuk menghidupkan seni lukis di Indonesia dan mempromosikan pariwisata Yogyakarta.
"Mereka ini tidak semuanya saya kenal tapi ternyata semangatnya luar biasa datang ke Yogyakarta," kata Hendro. (an/ar)
Advertisement