120 Wanita di Arab Saudi Bikin SIM
Tak seperti di Indonesia dan negara lain, kebebasan wanita untuk berkendara sangat diatur di Arab Saudi.
Baru di bulan Juni ini, perempuan Arab Saudi diperbolehkan untuk mengemudikan mobil. Keputusan itu disambut dengan 120 ribu perempuan yang mengajukan pembuatan surat izin mengemudi (SIM).
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mayor Jenderal Mansour Al-Turki mengatakan permintaan SIM berada di angka yang cukup tinggi.
Ia menegaskan, Pemerintah Saudi akan melakukan segalanya untuk memastikan pengemudi mengendarai mobilnya dengan aman. Peraturan, hukum, dan hukuman akan diterapkan sama terhadap laki-laki dan perempuan tanpa diskriminasi.
“Persiapan kami untuk hari bersejarah ini dimulai setelah dikeluarkannya keputusan kerajaan. Kami mempertimbangkan keamanan umum lalu lintas di seluruh negeri,” kata Al-Turki dalam konferensi pers, Senin (25/6), seperti dilaporkan laman Arab News.
Permintaan SIM paling banyak terjadi tiga negara yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Yordania.
Total, tiga negara itu mengeluarkan 7.550 SIM dengan biaya yang dihabiskan para perempuan Saudi mencapai 11,6 juta riyal Saudi, atau setara Rp 41,8 miliar.
Artinya, untuk mendapatkan lisensi itu, seorang perempuan Saudi harus merogoh kocek hingga 1.540 riyal Saudi, atau Rp 5,5 juta.
SIM itu bisa diperoleh setelah menyelesaikan 22 jam pelajaran mengemudi dan lulus tes kecakapan di jalan.
Adapun untuk mendapatkan SIM di Saudi, terdapat beberapa syarat sebagai berikut:
1. Berusia minimal 18 tahun bagi pengemudi kendaraan pribadi.
2. Berusia 20 tahun bagi pengemudi kendaraan umum.
3. Tidak mengonsumsi narkoba.
4. Sehat jasmani dan rohani.
5. Lulus tes mengemudi.
6. Membayar biaya pembuatan SIM.
7. Bagi warga non-Saudi, harus mempunyai izin tinggal resmi dari kerajaan.
Direktur Jenderal Departemen Lalu Lintas Arab Saudi Brigjen, Jenderal Mohammed Al-Bassami mengatakan, perempuan akan didenda jika tidak memiliki SIM saat mengemudi.
“Seluruh peraturan yang berlaku untuk pengemudi laki-laki pasti akan berlaku untuk perempuan,” jelas Al-Bassami.
Perempuan Saudi juga memiliki hak menyewa mobil atau membuka bisnis yang terkait dengan pembelian, penjualan, dan penyewaan mobil.
Menurut Al-Bassami, Kerajaan mengikuti standar tertinggi untuk memastikan pengemudi mengendarai mobil dengan aman.