12 Kriteria Pemimpin Ideal Menurut Islam, Jauhi Sifat Koruptif
Tidak semua orang mempunyai jiwa kepemimpinan secara utuh. Namun, terdapat parameter untuk menakar watak kepemimpinan seseorang.
Dalam Islam, kemampuan seorang pemimpin di antaranya, untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Selaras dengan nilai perjuangan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) ada sejumlah persyaratan dalam Islam.
Setidaknya ada 13 kriteria pemimpin yang ideal dalam pandangan Islam.
1. Shiddiq (Benar)
Mungkin aspek ini menjadi yang paling dicari oleh masyarakat karena saat ini banyak pejabat yang terjerat kasus korupsi sehingga menyengsarakan masyarakat.
Namun benar dan jujur dalam Islam lebih luas lagi yakni menjalankan semua tugas secara terbuka tanpa kecurangan apapun.
2. Amanah (Merasa diawasi oleh Allah Ta'ala)
Pemimpin harus memiliki tanggung jawab dan bertanggung jawab tak hanya pada rakyat tapi juga kepada Allah SWT.
3. Fathanah (Cerdas, Tidak Bodoh)
Cerdas tidak hanya berurusan dengan masalah intelektual tapi juga handal dan taktis dalam menghadapi persoalan. Dia juga harus mengakomodir semua lapisan masyarakat termasuk penghasut.
4. Tabligh (Menyampaikan dan Merealisasikan Aspirasi Rakyat)
Tabligh bisa dikatakan sebagai komunikasi yang jujur, bertanggung jawab, dan transparan. Pintar melihat kebutuhan rakyat dan mewujudkannya.
5. Adil (Seimbang)
Islam berkeyakinan bahwa dunia tidak akan menjadi aman, tentram, damai, dan makmur. Apabila keadilan tidak merata dalam hubungan-hubungan kemanusiaan disegala bidangbidang.
6. Bijaksana (Tidak Pilih Kasih)
Seorang pemimpin harus bersikap bijaksana dalam menyelesaikan masalah, menghadapi aneka persoalan dan pendapat di kalangan masyarakat.
7. Berpandangan Luas, tidak Fanatik Golongan
Seorang pemimpin yang berpandangan luas dapat mempertemukan pendapat yang berbeda dan mampu memberi jalan keluar saat masalah terjadi.
Selain itu, memberikan harapan yang terbaik untuk masyarakat, agar masing-masing merasa puas dengan pendapatnya itu.
8. Wibawa dan Disegani Semua Golongan
Kepatuhan yang ditunjukkan oleh umat yang menjadi pengikutnya adalah karena kewibawaannya dalam memimpin umat. Kewibawaan timbul karena pemimpin tadi memiliki kekuatan moral dan ilmu pengetahuan yang jelas.
Kewibawaan pada seorang pemimpin tercermin dalam akhlaknya ia selalu memiliki sikap adil akan semua golongan. Sikap toleran atas perbedaan pendapat senantiasa nampak dalam tingkah lakunya.
9. Lebih Mengutamakan Kepentingan Rakyat
Sebagai pemimpin umat, ia harus bisa merumuskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan kepentingan golongan.
Hendaknya disadari bahwa tumbuhnya kekuatan adalah lahir atas dasar kebersamaan.
10. Rendah Hati
Pada hakikatnya kedudukan pemimpin itu tidak berbeda dengan kedudukan rakyatnya. Ia bukan orang yang harus terus diistimewakan.
11. Terbuka untuk Dikritik
Seorang pemimpin haruslah menanggapi aspirasi-aspirasi rakyat dan terbuka untuk menerima kritik-kritik sehat yang membangun dan konstruktif.
12. Bersikap Demokratis
Demokrasi merupakan "alat" untuk membentuk masyarakat yang madani, dengan prinsip-prinsip segala sesuatunya dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat.
Dalam hal ini pemimpin tidak sembarang memutuskan sebelum adanya musyawarah yang mufakat.
Sebab dengan keterlibatan rakyat terhadap pemimpinnya dari sebuah kesepakatan bersama akan memberikan kepuasan, sehingga apa pun yang akan terjadi baik buruknya bisa ditanggung bersama-sama.13. Berbakti dan mengabdi kepada Allah Ta'ala
Dalam hidup ini segala sesuatunya takkan terlepas dari pantauan Allah SWT, manusia bisa berusaha semampunya dan sehebat hebatnya namun yang menentukannya adalah tetap Allah SWT.
Hubungan seorang pemimpin dengan Tuhannya tak kalah pentingnya; yaitu dengan berbakti dan mengabdi kepada Allah SWT. Semua ini dalam rangka memohon pertolongan dan ridha Allah SWT.
Hikmah Islam
Sebaik-baiknya pemimpin telah disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Demikian pula tentang Sejelek-jeleknya pemimpin.
عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِيْنَ تُحِبُّوْنَهُمْ وَيُحِبُّوْنَكُمْ وَيُصَلُّوْنَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّوْنَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِيْنَ تُبْغِضُوْنَهُمْ وَيُبْغِضُوْنَكُمْ وَتَلْعَنُوْنَهُمْ وَيَلْعَنُوْنَكُمْ. قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَفَلاَ نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ فَقَالَ لاَ مَا أَقَامُوْا فِيْكُمُ الصَّلاَةَ وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلاَتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُوْنَهُ فَاكْرَهُوْا عَمَلَهُ وَلاَ تَنْزِعُوْا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ
Dari Auf bin Malik dari Rasulullah SAW, beliau bersabdabersabda:
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo'akan kalian dan kalian mendo'akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk mereka. Beliau ditanya : Wahai Rasulullah, tidakkah kita memerangi mereka? Maka beliau bersabda : Tidak, selagi mereka mendirikan sholat bersama kalian. Jika kalian melihat dari pemimpin kalian sesuatu yang tidak baik maka bencilah tindakannya, dan janganlah kalian melepas dari ketaatan kepada mereka."
( H. R. Muslim no . 4910 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, mendapat pemimpin yang terbaik, adil, amanah, mendapat ridho-Nya. Aamiin....!!!
Semoga Bermanfaat. Wallahu a'lam.
Advertisement