Walikota Malang Ingin PDP Masuk Kategori Positif Covid-19
Walikota Malang, Sutiaji memberikan perhatian khusus terkait jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah menyentuh angka sebanyak 475 orang. Ia ingin PDP dimasukkan dalam kategori positif Covid-19.
Hal itu lantaran dalam beberapa hari terakhir ada 12 tambahan pasien konfirm positif Covid-19 di Kota Malang yang berasal dari PDP. "Ternyata penambahan kasus di kita (Kota Malang) saya tanya. Itu 12 orang berasal dari PDP," tuturnya pada Selasa 14 Juli 2020.
Sutiaji juga mengatakan tak menutup kemungkinan dari 475 orang yang masuk kategori PDP tersebut nantinya ada yang terkonfirmasi positif. Maka dari itu ia menilai bahwa kategori PDP lebih baik dimasukkan dalam pasien terkonfirmasi positif Covid-19. "Titik tekannya jangan konfirmasi positif saja. PDP dimasukkan saja dalam kategori positif (Covid-19)," katanya.
Dalam Kepmenkes HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri sudah mengganti istilah PDP dengan suspek corona, ODP digantikan dengan istilah kontak erat, dan OTG berubah menjadi kasus konfirmasi tanpa gejala.
Mengenai hal itu, Sutiaji mengatakan adanya pengubahan istilah tersebut hanya untuk meningkatkan kewaspadaan pemerintah daerah terkait saja, mengenai proses tracing terhadap pasien Covid-19, yang nantinya akan dibagi dalam beberapa kategori sesuai dengan keputusan Kementerian Kesehatan.
"Saya kira pengistilahan itu lebih pada kewaspadaan kita saja. Sudah bisa terbaca, yang terkonfirmasi sekian, orang dengan risiko sekian. Nanti akan kelihatan bahwa kami melakukan tracing dengan maksimal," jelasnya.
Namun, menurut Sutiaji yang saat ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang selain pasien konfirm Covid-19, yaitu mereka yang masuk dalam kategori PDP. "Sekarang yang jadi pantauan kami selain hasil tracing dari pasien konfirm positif Covid-19. Maka PDP juga menjadi perhatian," tutupnya.
Hingga saat ini jumlah PDP di Kota Malang sebanyak 475 orang dengan rincian, 42 meninggal, 208 orang selesai dalam pengawasan, dan 225 orang masih dalam perawatan.
Advertisement