117 Cyclist Main Gravel di Prolog 2022
Bermain lumpur dengan sepeda gravel memang mengasyikkan. Bisa eksplor daerah baru, tanpa bingung harus mencari medan yang hanya mumpuni buat ban road bike.
GX-ID Gerbangkertasusila sudah merencanakan banyak even gravel di seputaran Jawa Timur. Dan pembuka rangkaiannya adalah Prolog 2022.
Masih dalam kondisi protokol kesehatan ketat, panitia hanya berani menargetkan 100 cyclist. Alhasil, ketika pendaftaran dibuka di akhir Januari, langsung slot terisi penuh dalam 35 menit!
“Kita tidak berani lebih dari 117 cyclist. Karena selain masih pandemi juga akan susah memantau seluruh peserta,” tutur Alfan, salah satu pentolan GX-ID.
Alfan bangga, even pembuka ini diikuti beberapa peserta dari luar Kota Surabaya. Seperti Septi yang berasal dari Madiun. “Dia gowes dari Madiun ke Sidoarjo!” bilang Alfan kaget. Lalu ada juga Bekti dari Bogor, dan Roni dari Bekasi.
Gara-gara adanya PPKM darurat, even yang harusnya dijalankan di bulan Februari ini harus mundur menjadi 20 Maret 2022.
“Kita sebut Prolog karena rute yang diambil adalah Porong – Rolak loop. Dengan medan 80 persen non aspal. Tak jarang juga menemui semak belukar. Jalan gravel, single track, kubangan lumpur adalah menu utama,” jelas Alfan.
Selama tiga bulan sebelumnya, panitia bekerja keras. Iqbal, Ibnu, Yoan, Adit, Reza, dan Bony terus menerus melakukan survei. Banyak ditemukan rute baru yang lebih asyik, jadi agak disesuaikan.
“Bahkan beberapa teman tim survei masih menebang dahan saat H-1 agar peserta lebih nyaman,” jelas Iqbal.
Tanggal 20 Maret jam 5.30 pagi, 117 cyclist hadir di Kahuripan Nirwana, tempat start. Mereka telah membawa semua yang diperlukan. Termasuk baju ganti, komponen cadangan, dan tools.
“Ini even unsupported. Rute berupa navigasi dimasukkan langsung ke cycling computer peserta. Jadi tidak ada mekanik atau marshal di sepanjang rute,” jelas Alfan.
Alfan dan tim membagi tiga titik pitstop. Pertama di Km29 di Tambakrejo. Kedua di jembatan Rolak 9. Dan ketiga di Jembatan arteri porong.
Rute berangkat dan pulang berbeda. Berangkat lewat sisi Selatan. Melewati Porong menyisir kali Brantas. Hingga ke Jembatan Rolak Songo Mojokerto. Pulangnya, lewat jalur Utara kali Brantas.
Peserta Prolog yang menganut tema “100 km self supported fun” ini boleh stop atau mampir mana saja.
Silakan atur waktu sendiri asalkan harus finis di Kahuripan Nirwana lagi sebelum COT jam 15.30 sore.
“Namun pergerakan peserta dipantau panitia melalui aplikasi race map. Jadi panitia bisa mengingatkan jika peserta melenceng terlalu jauh dari jalur,” jelas Iqbal.
“Saya sangat senang dan ini adalah rute yang menantang. Sepanjang perjalanan penuh pemandangan indah. Gowes-nya pun memuaskan. Tangan saya yang pegal bukan kaki,” celoteh Septi lantas tertawa.
“Seru banget. Saya beneran merasakan gravelan single track. Aspal juga sedikit. Viewnya sangat menarik, sawah yang asri. Paling seru itu, jalurnya unpredictable,” cerita Maya Anggraeni, cyclist asal Surabaya.
Dari total 117 cyclist yang start, ada 12 cyclist yang tidak bisa finis karena terkendala teknis.
Prolog dapat berjalan sukses dan lancar. Tentu karena dukungan dari berbagai pihak. Sebut saja Marin Bikes, Isoplus, Helmigs, Rudy Project, BPJS Ketenagakerjaan, Kahuripan Nirwana, Rodalintas, Sekauh, Kopierte, Moorlife, Fibrefirst, Garasi Seli, Candu Sepeda, Jersey Jhonny, Bebek Songkem, dan Pizza Orlando.