11 Trayek Angkot Probolinggo ‘Dilipat’ Jadi 7
Moda transportasi angkutan kota (angkot) di Kota Probolinggo yang selama ini terbagi menjadi 11 trayek segera ditata ulang. Kawasan selatan Kota Probolinggo akan dilalui angkot tetapi sisi lain 11 trayek angkot akan “dilipat” menjadi tujuh trayek.
"Kami sudah melibatkan konsultan untuk menata angkot termasuk 11 trayek angkot akan dijadikan tujuh trayek," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Sumadi, Rabu, 20 Februari 2019.
Hasil kajian Desember 2018 itu merekomendasikan, pertumbuhan perumahan di kawasan selatan Kota Bayuangga harus tersentuh pelayanan angkutan umum. Angkot yang selama ini hilir-mudik di kawasan utara, diminta melintasi kawasan selatan.
Ditanya mulai kapan penataan ulang trayek angkot itu diberlakukan, Sumadi mengatakan, tinggal menunggu disposisi dari Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainan Abidin. Yang jelas, sambil menunggu disposisi itu terbit, Dishub akan mengundang Asosiasi Sopir Angkot Probolinggo (ASAP) untuk sosialisasi perubahan trayek tersebut.
Sumadi juga tidak bersedia menjelaskan secara detail perubahan trayek dari 11 menjadi tujuh. "Nanti saat sosialisasi dan launching akan kami jelaskan lebih rinci," ujarnya.
Pihak ASAP sendiri mengaku, belum mengetahui, rencana perubahan trayek angkot. "Kami belum mendengar soal penataaan ulang trayek angkot. Seharusnya kami diberi tahu," ujar Ketua ASAP, De’er kepada wartawan.
Terkait perubahan trayek, De’er mengatakan, secara prinsip tidak keberatan. "Asalkan disosialisasikan kepada semua sopir angkot dan tentu saja tidak merugikan kami," ujarnya.
De’er mengaku, khawatir jika kelak trayek angkot sampai "blusukan" ke perumahan di kawasan selatan Kota Probolinggo. "Ini berpotensi terjadinya gesesekan antara tukang becak dengan sopir angkot," ujarnya.
Belum lagi selama ini para sopir angkot anggota ASAP berkali-kali gesekan dengan driver online (ojol) karena berebut penumpang. "Penumpang di jalur jalan protokol sering diambil ojek online, ya akhirnya terjadi gegeran. Bukan sekali dua kali tetapi sering," ujar De’er.
Berdasarkan pengamatan, angkot dengan armada yang rata-rata sudah tua selama ini beredar di kawasan utara Kota Probolinggo. Bahkan di malam hari, angkota hanya melintasi kawasan "jantung" kota.
Yakni, dari terminal – Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Panglima Sudirman kemudian kembali ke terminal melewati Jalan Panglima Sudirman-Jalan Pahlawan, Jalan Soekarno-Hatta-terminal. (isa)