11 Tahun Terusir, Pengungsi Syiah di Sidoarjo Akhirnya Pulang
Sebanyak 62 kepala keluarga atau sekitar 256 pengungsi Syiah, penghuni Rusunawa Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, akhirnya pulang ke Sampang. Para pengungsi pulang setelah 11 tahun terusir dari kampung halaman.
Pengungsi Syiah pulang menumpang bus dan diantar hingga Pendapa Kabupaten Sampang, Kamis 4 Mei 2023. Pengungsi berasal dari Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluruan, Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura.
Kemudian dari Desa Karang Gayam sebanyak 29 kepala keluarga dengan jumlah 135 jiwa. Sedangkan dari Desa Bluruan terdiri dari 33 kepala keluarga yang meliputi 130 jiwa, dilansir dari Detik.
Kini tersisa 5 kepala keluarga di Jemundo. Mereka belum bisa dipulangkan karena kendala administrasi.
Bantuan Bangun Rumah
Tokoh Eks Pengungsi Syiah Tajul Muluk menyebut jika pengungsi akan tinggal sementara di kerabat mereka. Sedangkan pemerintah akan secara bertahap membangun rumah bagi para pengungsi.
Tajul alias Ali Murtadlo juga menyebut jika para pengungsi akan mendapat bantuan sebesar Rp50 juta per kepala untuk bantuan membangun rumah.
Tajul menambahkan, jika kepulangan kali ini menjadi gelombang yang kedua, setelah gelombang pertama pada April 2022 lalu.
Rindu Kampung Halaman
Kepulangan itu disambut bahagia oleh pengungsi Syiah. Meski sebagian tetap bisa pulang untuk melihat kampung halaman mereka, namun perjalanan kali ini menjadi yang terakhir dan tak perlu kembali ke Jemundo.
Selain itu, pengungsi Syiah bisa melanjutkan merawat kebun dan ladang mereka sebagai sumber mata pencaharian dengan lebih mudah. Selama ini, para pengungsi menyambung hidup dengan bekerja serabutan di sekitar lokasi pengungsian. Sebagian bekerja jadi kuli kelapa, menjual satai, hingga memangkas rambut.
"Alhamdulillah hari saya bersama keluarga bisa pulang, mulai sejak dulu pikiran saya semua ingin pulang," kata Punandar.