11 Sekolah di Kabupaten Pasuruan Belum Bisa Uji Coba PTM
Sebanyak 10 sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama negeri (SMP) di Kabupaten Pasuruan tak bisa menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), yang dimulai Jumat, 28 Mei 2021 lalu. Sebabnya, di sekolah itu belum semua guru menerima vaksin tuntas sebanyak dua kali.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani melalui Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar, Mochammad Syafi’i memaparkan kesebelas sekolah tersebut antara lain, SMP Negeri 2 Bangil, SDN Manaruwi 1 dan SDN Manaruwi 2, SDN Masangan, SDN Raci 1 dan SDN Raci 2, SDN Gempeng 1 dan SDN Gempeng 2, SDN kalirejo, SDN Kalianyar 1 dan 2, serta SDN tambakan.
“Sesuai petunjuk Satgas Penanganan Covid-19 bahwasanya syarat simulasi PTM adalah sudah selesainya vaksinasi guru dan tenaga kependidikan selama dua kali. Kalau satu kali, masih belum diperbolehkan,” kata Syafi’i di sela-sela monitoring simulasi PTM di SMP Negeri 1 Bangil, Senin 31 Mei 2021.
Khusus untuk 10 SD yang tak bisa menggelar uji coba PTM, seluruhnya merupakan sekolah yang berada dalam koordinasi Puskesmas Raci. Kata Syafi’i, vaksinasi kedua para guru dan tenaga kependidikan pada 10 sekolah tersebut, baru akan dilaksanakan pada 2 Juni besok. “Vaksin kedua baru dilakukan tanggal 2 juni besok. Karena antara vaksin satu pertama dengan kedua harus ada jarak 2 minggu atau 14 hari,” terangnya.
Meski 11 sekolah negeri tersebut tidak bisa menggelar simulasi PTM, Dispendik Kabupaten Pasuruan meyakini bahwa PTM yang akan diresmikan pada tahun ajaran baru 2021/2022, juli mendatang bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. “Insyaallah semuanya siap. Termasuk yang hari ini terpaksa urung menggelar simulasi,” singkatnya.
Lalu bagaimana dengan sekolah swasta yang juga ingin menggelar uji coba PTM, Syafi’I menegaskan bahwa vaksinasi guru dan tenaga kependidikan masih belum merata pada sekolah-sekolah swasta yang ada di Kabupaten Pasuruan. Hal itu dikarenakan jumlah SD negeri/swasta yang sangat banyak hingga mencapai 717 lembaga. Begitu pula dengan jumlah SMP Negeri yang mencapai 63 lembaga dan 95 SD swasta. “Intinya adalah ketersediaan vaksin yang memang belum sepenuhnya datang. Tapi Insyaallah, juni ini dihabiskan semua untuk guru dan tenaga kependidikan se- Kabupaten Pasuruan,” ucapnya.
Sementara itu, saat ditanya perihal hasil evaluasi monitoring PTM tyang dimulai jumat lalu hingga hari ini, Syafi’i mengacungkan jempol. Menurutnya, semua sekolah sudah melaksanakan prokes protokol kesehatan dengan sangat bagus. Mulai dari ketersediaan wastafel, hand sanitizer dan masker, pembagian jumlah siswa dalam kelas hingga pembentukan satgas Covid-19 yang diambilkan dari guru dan siswa. “Termasuk data dukungan orang tua dan pernyataan komite sekolah yang mendukung digelarnya uji coba PTM. Alhamdulillah nilainya hampir 100,” jelasnya.
Seperti yang terlihat di SMPN 1 Bangil dan SMPN 3 Bangil. Dari pantauan di lapangan, kedua sekolah ini sedikit memiliki perbedaan dalam tata cara simulasi. Untuk SMPN 1 Bangil memasukkan 50 persen jumlah siswa per kelasnya. Sedangkan di SMPN 3 Bangil justru hanya 30 persen dari total siswa di masing-masing kelas.
Advertisement