11 Ribu Lebih Pasukan Amankan Nataru di Jatim, Ini Pesan Emil
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur sudah menyiapkan untuk mengamankan jalannya perayaan Natal dan tahun baru (nataru), dengan menerjunkan 11.306 personel gabungan di 38 kabupaten/kota.
Dalam penanganan nataru nanti dipastikan tidak akan ada penyekatan seperti sebelumnya mengingat kondisi penyebaran Covid-19 di Jatim sangat terkendali.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak berpesan kepada masyarakat untuk tidak terlalu euforia sehingga membuat kegiatan besar yang mengundang keramaian masyarakat di dua momen tersebut. Pasalnya, Jatim memiliki pengalaman selalu terjadi lonjakan kasus di masa libur perayaan hari besar.
"Belajar dari tahun lalu, kasus Covid-19 sempat meningkat di penghujung tahun. Ini yang ingin kita hindari. Merayakan tahun baru diperingati bersama keluarga di rumah cukup karena banyak tontonan menarik," kata Emil Dardak usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2021 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis 23 Desember 2021.
Apabila dapat menaati anjuran pemerintah untuk tidak bepergian, Emil optimis, tidak akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang akan mengancam stabilitas ekonomi masyarakat.
Selain mengimbau masyarakat agar tidak bepergian, Emil menambahkan, pengawasan juga diberlakukan di rumah hiburan umum (RHU) dan pusat perbelanjaan. "Tentu tetap kita lakukan pengawasan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19," imbuhnya.
Emil mengatakan, operasi ini akan dilakukan selama 10 hari terhitung sejak hari ini hingga 2 Januari 2021. Operasi ini dinilai sangat penting untuk mengantisipasi ancaman keamanan dan ancaman Covid-19.
"Mulai 23 Desember hingga 2 Januari 2022 dilakukan operasi lilin Semeru. Tujuannya, meningkatkan kesiagaan seluruh personil. Mudah-mudahan bisa mengantisipasi segala hal yang bisa menyebabkan lonjakan seperti tempat wisata dan lain sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Nico Afinta mengatakan, dalam pengamanan Nataru kali ini ada beberapa perhatian aparat gabungan. Mulai dari pengamanan dalam rangka penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
“Metode yang digunakan dalam Operasi Lilin 2021 yakni melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi, pos pelayanan, serta pos pengamanan di beberapa obyek vital yakni tempat ibadah, tempat perbelanjaan, dan tempat wisata," ungkap Nico.
Mantan Kapolda Kalsel itu mengatakan, saat ini sudah ada 87 pos pengamanan yang didirikan serta ada tambahan posko pengamanan di tiap gereja yang akan melaksanakan misa natal. Dalam pengamanan natal tidak hanya tim gabungan tapi juga melibatkan pihak gereja dan organisasi masyarakat.
Ia pun menegaskan dalam pelaksanaan pengamanan Nataru kali ini tidak akan diberlakukan penyekatan. "Tidak ada, tapi melaksanakan pengecekan random apa yang disyaratkan dalam Inmenndagri dan SE Menag Nomor 31 Tahun 2021 agar melengkapi diri dengan vaksin kedua serta sudah melaksanakan antigen dan PCR ketika bepergian. Kalau belum vaksin kedua akan dilayani vaksin di tempat," ujarnya.