11 November Diperingati sebagai Hari Jomblo, Ini Kisahnya
Pada 11 November, sebagian masyarakat dunia memperingati Hari Jomblo atau dalam bahasa Inggris ditulis Single Day.
Sebenarnya hari itu merupakan hari libur belanja yang diadakan setiap tahun pada 11 November. Namun, bagi orang yang belum menikah memperingati acara tersebut dengan memanjakan diri mereka sendiri melalui belanja.
Perayaan ini pertama kali dimulai di China sebagai perayaan masa lajang yang masih bisa bebas ke sana dan ke mari.
Single Day atau Hari Jomblo, mengutip dari The Spinoff, dimulai sebagai reaksi terhadap Hari Valentine dan dianggap telah berkembang dari budaya asrama Universitas Nanjing pada tahun 1990-an, ketika empat siswa laki-laki mendiskusikan bagaimana mereka dapat melepaskan diri dari hidup monoton menjadi lajang.
Namun berkembangnya waktu, Single Day ini dikenal sebagai 11.11 atau Double 11 yang awalnya dibuat oleh pengecer online Alibaba. Double 11 ini dimaksudkan untuk merayakan mereka yang tidak terikat dengan pasangan, sebuah antitesis dari orang-orang yang terlibat asmara di Hari Valentine.
Perayaan hari Jomblo ini, melansir BBC, dirayakan dengan belanja besar-besaran secara online selama 24 jam. Ada 1,9 miliar produk dipesan dan dikirim tahun lalu.
Bahkan, sekitar tiga juta pekerja, dibantu oleh 4.000 pesawat dan kapal, bersiap-siap untuk penjualan online terbesar di dunia.
Tahun ini, diperkirakan permintaan akan meningkat drastis, karena keinginan belanja yang terpendam akibat pandemi ini akan memecahkan rekor baru. Sejumlah produk yang akan jadi primadona tahun ini antara lain pembersih robot, penyedot debu, dan kotak perkakas.
Namun, merek-merek mewah juga diprediksi akan mengalami kenaikan permintaan, karena jutaan orang China yang tidak dapat bepergian ke luar negeri. Para ahli menyebut kondisi ini sebagai "pembelanjaan balas dendam".
"Kami mengantisipasi pembatasan internasional yang sedang berlangsung akan menyebabkan perubahan berarti pada konsumen China yang membeli barang mewah secara online," kata Michael Norris, dari firma riset pasar Agency China, sebuah konsultan e-commerce yang berbasis di Shanghai.
Merek-merek mewah juga meningkat pada kesempatan tersebut, dengan perkiraan dua kali lipat jumlah merek mewah yang berpartisipasi dalam Singles Day.
Tahun lalu, nilai barang dagangan bruto mencapai lebih dari 210 miliar yuan (£ 23 miliar, US $ 31 miliar), dua kali lipat dari gabungan Black Friday dan Cyber Monday, dengan penjualan mencapai US$ 1 miliar dalam waktu sedikit lebih dari satu menit perdagangan.
Tahun ini, Singles Day dimulai lebih awal dengan penjualan online antara 1 - 3 November untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen China.
Hari ini, Rabu, 11 November 2020 akan menampilkan lebih dari 350.000 merek lokal dan internasional dan bahkan termasuk mobil dan rumah untuk dijual.
Advertisement