105th Aisyiyah Pengabdian Panjang, Terus Kuatkan Gerakan di Jatim
Di antara organisasi gerakan perempuan Islam di Indonesia, 'Aisyiyah mempunyai perjalanan panjang yang cukup unik dan menarik. Termasuk pengembangannya di Jawa Timur sehingga menjadi bagian penting dari aktivitas perempuan Muhammadiyah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan apreasiasi atas keunggulan yang dimunculkan oleh ‘Aisyiyah Jawa Timur.
“Jawa Timur terkonsolidasi dengan baik dalam membesarkan, menggerakkan, dan berkontribusi pada kehidupan keumatan dan kebangsaan, maka jangan sampai kendor.” kata Noordjannah.
Noordjannah menyebut, berbagai apresiasi dan ikhtiar yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah Jawa Timur akan dapat menjadi inspirasi wilayah yang lain.
Ia mengungkapkan hal itu, pada Resepsi Milad 105 ‘Aisyiyah yang digelar Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur (PWA Jatim). Dengan dengan tema “Perempuan Mengusung Peradaban Utama, Literasi Politik Dalam Upaya Mengusung Peradaban Utama.”
Acara yang bertempat di Aula Mas Mansyur Lantai 3 Gedung Muhammadiyah Jawa Timur ini dihadiri juga oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Pengabdian Sangat Panjang
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan selamat atas Milad ‘Aisyiyah dan menyebut usia 105 tahun yang sudah dilalui ‘Aisyiyah merupakan wujud pengabdian yang amat panjang.
“‘Aisyiyah sudah 105 tahun yang artinya pengabdian yang sangat panjang yang kita bisa menghitung ini jariyah yang luar biasa, amal saleh yang luar biasa mudah-mudahan semua mengalir kepada derajat kehidupan dunia dan akhirat,” tuturnya.
Siti Dalilah Candrawati, Ketua PWA Jatim dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh peserta yang merupakan jajaran PWA Jatim serta jajaran Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-Jawa Timur.
Acara Resepsi Milad yang dilaksanakan PWA ini merupakan puncak dari serangkaian acara Milad yang telah dilaksanakan oleh ‘Aisyiyah seluruh Jawa Timur. Dalam latar belakang dilaksanakannya acara ini, disebutkan bahwa peran perempuan sangat strategis karena perempuan memiliki kekuatan hati dan sikap yang teguh. Oleh karena itu potensi perempuan di Indonesia harus terus digalang dan dimunculkan supaya bisa menjadi bagian dalam upaya memperbaiki bangsa.
Dalam konteks kehidupan kebangsaan pada tahun 2024 yang merupakan tahun politik di Indonesia, maka diperlukan penguatan peran perempuan. Penguatan ini diperlukan sehingga ‘Aisyiyah dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana politik yang lebih sehat pada tahun 2024.
Selain menghadiri resepsi Milad ‘Aisyiyah, seluruh peserta PDA disebut Candrawati akan kemudian melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan konsolidasi ‘Aisyiyah se-Jawa Timur. “Ibu ibu biasa ya sekali jalan, sekali mendayung banyak pulau terlampaui yang tentu efisien waktu,” tuturnya, seperti dirilis humas PP Aisyiyah.