105 Orang Tewas Akibat Banjir di Vietnam
Banjir akibat hujan deras beberapa hari menewaskan 105 orang di pusat Vietnam. Sedikitnya lima juta penduduk terdampak banjir.
Sepertiga dari korban jiwa adalah anggota militer yang baraknya tertimbun longsor akibat banjir lumpur, pada Selasa, 20 Oktober. Sedikitnya 27 orang hilang dengan 15 di antaranya adalah pekerja konstruksi yang juga tertimbun longsor.
Sekitar 178 ribu rumah terendam dan sedikitnya 7 ribu hektare lahan pertanian terdampak banjir. 690 ribu ungas dan hewan ternak mati atau tersapu banjir.
Sejumlah tayangan televisi menunjukkan warga sedang duduk di atap rumah menunggu bantuan datang dari Provinsi Quang Binh, lantaran banjir menutup akses jalan dan memutus listrik."Saya belum makan sejak kemarin. Kami tak punya apa pun, tak ada makanan, tak ada telepon," kata seorang perempuan paruh baya dari atap rumahnya kepada televisi setempat.
Presiden Palang Merah Vietnam Nguyen Thi Xuan Thu mengatakan jika banjir ini adalah salah satu yang paling parah dalam dekade ini. "Di manapun, yang kami lihat adalah jalan, rumah, dan infratsruktur yang terendam air," katanya.
Sementara, Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) mengatakan sekitar lima juta penduduk telah terdampak banjir dan ratusan ribu lainnnya membutuhkan penampungan. "Banjir ini akan mendorong jutaan orang menuju jurang kemiskinan," kata Christopher Rassi, pejabat senior IFRC.
Namun bencana Vietnam belum berakhir. Kantor prakiraan cuaca setempat mengatakan jika badai Saudel akan tiba di pusat kota Vietnam pada Sabtu pekan ini. Badai akan meningkatkan intensitas hujan dan diduga memperparah banjir tahun ini. (Alj)
Advertisement