1.000 Keluarga Syuhada Palestina Diundang Berhaji
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz mengeluarkan perintah kepada otoritas haji untuk menampung 1.000 calon jamaah haji dari keluarga syuhada Palestina. Para jamaah tersebut menjadi bagian dari program Tamu Dua Masjid Suci Penjaga Haji dan Umrah.
Menteri Urusan Dawah dan Bimbingan Islam Saudi, Sheikh Abdullatif al-Asheikh, memuji kebijakan dan perintah Raja Salaman tersebut. “(Kami) berterima kepada Raja Salman atas sikap dermawannya terhadap negara Palestina, dan saudara-saudaranya,” kata Al-Asheikh dilansir di kantor berita resmi Saudi, SPA, dikutip Selasa 9 Juli 2019.
Sesuai dengan perintah pihak Kerajaan, program Tamu Dua Masjid Suci Penjaga Haji dan Umrah itu akan menampung 17.000 ribu jamaah haji dari keluarga syuhada Palestina.
Al-Sheikh mengatakan, pihaknya akan bergerak keras untuk mempersiapkan instruksi Raja Salman tersebut. Pertama-tama, dia akan meninjau proses perjalanan calon jamaah haji melalui Kedubes Saudi di Yordania dan Mesir.
Al-Sheikh juga akan menyelesaikan semua prosedur yang dibutuhkan untuk calon jamaah haji keluarga Syuhada Palestina ke Saudi dengan penerbangan pribadi. Di samping itu, ia juga menyebut kalau pihaknya akan menawarkan layanan untuk membantu mereka menunaikan haji.
"Jutaan Muslim dari banyak negara berkunjung ke Makkah, Arab Saudi, untuk menjalankan ibadah haji pada saat bulan Dzul Hijjah. Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata jumlah jamaah haji mencapai 1,5 juta hingga 2 juta jiwa."
Jumlah jamaah haji
Jutaan Muslim dari banyak negara berkunjung ke Makkah, Arab Saudi, untuk menjalankan ibadah haji pada saat bulan Dzul Hijjah. Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata jumlah jamaah haji mencapai 1,5 juta hingga 2 juta jiwa.
Pada pertengahan tahun lalu, Otoritas Kerajaan Arab Saudi merilis data yang menyebutkan bahwa total jamaah haji yang datang ke Mekkah selama 25 tahun terakhir adalah 53.928.358 orang. Adapun jumlah jamaah haji selama 10 tahun terakhir mencapai 23,834,151 orang.
Tahun 1415 H (1994 M) merupakan musim haji dengan jamaah terendah selama 25 tahun terakhir yaitu 3.161.573 jamaah. Sementara tahun 1433 H (2012 M) menjadi musim haji dengan jamaah terbanyak, yakni 31,161,573 orang.
Juru bicara Otoritas terkaitTayseer Al-Mufraj mengatakan, program statistik haji terus dilakukan setiap tahunnya untuk mempersiapkan segala sesuatu tentang pelaksanaan haji. Mulai dari penyediaan layanan yang diperlukan untuk para peziarah, baik sosial atau kesehatan, makanan atau transportasi.
Selain itu, data statistik tersebut juga digunakan untuk memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melayani jamaaah haji dan menjaga keamanan serta kenyamanan mereka.
“Serta menyediakan informasi dan data yang akurat terkait statistik haji untuk peneliti, cendekiawan dan yang lainnya,” kata Al-Mufraj, dikutip dari laman kantor berita resmi Saudi, SPA.
Advertisement