1000 Insinyur Mengikut Wokshop Jembatan Lengkung LRT di PUPR
Sebanyak 1000 engineer dari berbagai daerah berkumpul di Auditorium Kementerian PUPR mengikuti Workshop Jembatan lengkung LRT untuk sharing pengetahuan dari para ahli desainer dan spesialist yang merancang pembangunan Jembatan Lengkung LRT Kuningan.
Acara ini bertujuan untuk memberikan inspirasi dan motivasi terhadap insinyur, professional, generasi muda PUPR, serta masyarakat pada umumnya bahwa engineer Indonesia mampu merancang jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia serta melakukan Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia. Dengan keunggulan tersebut jembatan ini berhasil meraih Rekor Muri Indonesia.
Jembatan lengkung LRT Kuningan yang diapresiasi Bapak Presiden Jokowi ini, didesain oleh para alumni ITB yang tergabung dalam Tim yang dipimpin oleh Dina Alvira Delitriana dan Manajemen Konstruksi nya didukung oleh tim yang diketuai Yunaldi. Keduanya merupakan profesional-profesional muda yang telah membuktikan karyanya terhadap bangsa Indonesia. “Hal ini harus dicontoh teman-teman generasi muda agar tetap tekun berkarya dan mencetak inovasi-inovasi baru dan out of the box,” kata Danis H. Sumadilaga, selaku Ketua Alumni Sipil (Alsi) ITB pada pembukaan acara.
Danis mengatakan, Workshop Jembatan Lengkung LRT ini merupakan langkah awal yang penting dalam mencetak inspirator-inspirator selanjutnya.“Saya berharap agar pertemuan ini menghasilkan bahan pemikiran dalam mewujudkan Indonesia Maju berlandaskan Nawacita,” pungkasnya.
Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya terhadap insinyur lokal yang berperan dibalik perencanaan pelaksanaan konstruksi jembatan Lengkung Bentang Panjang 148 meter Kereta Light Rail Transit atau Laju Raya Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodebek). “Saya sampaikan apresiasinya, sebab jembatan lengkung ini didesain dengan baik oleh Ibu Arvilla Delitriana sebagai insinyur lokal dari ITB. Saya akan hadiahi satu bulan DOM (Dana Operasi Menteri). Desain ini sangat unik dan bisa dipatenkan,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menyatakan, prestasi Dina tersebut dapat menjadi pemicu bagi para insinyur Indonesia lainnya untuk diikuti. Dikatakan Menteri Basuki, Dina sebelumnya juga telah merancang Jembatan Kali Kuto Semarang, Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, dan Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau.
Pada workshop ini juga dilakukan pemberian penghargaan yang disampaikan oleh Ketua Umum ALSI ITB Dr. Ir. Danis H Sumadilaga, M.Eng.Sc, IPU kepada kedua narasumber sebagai pemegang Rekor MURI dan menjadi inspirator bagi para insinyur lain. Dr. Danis juga mengajak para engineer generasi muda dan para mahasiswa sipil agar terus berkarya, bekerja keras dan tekun berinovasi.
Turut hadir dalam acara ini Ketua DPD HPJI DKI Jakarta Iwan Zarkasi, Ketua Badan Kejuruan Sipil PII Bambang Goeritno, Para Senior ALSI ITB.