1.000 Hektar Bekas Karhutla Berpotensi Timbulkan Banjir Bandang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyebut potensi bencana banjir di Banyuwangi terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini potensi banjir itu semakin tinggi karena adanya 1.000 hektar hutan dan lahan di kawasan Gunung Ijen dan sekitarnya berubah menjadi lahan terbuka. Penyebabnya adalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi beberapa bulan lalu.
"Kita menghadapi ancaman bahaya setelah kebakaran lahan dan hutan di wilayah Gunung Ijen dan sekitarnya. Ada 1.000 hektar lahan terbuka yang menjadi catchment area sekarang tidak berfungsi lagi sebagai catchment area,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharam.
Dia menyebut jika di kawasan tersebut terjadi hujan dengan intensitas lebat dan dengan durasi yang lama bisa berpotensi menimbulkan bahaya banjir. Termasuk Longsor dan banjir bandang. Karena material bekas kebakaran hutan bisa mengalir ke sungai dan terjadi penyumbatan.
"Nanti akan menimbulkan penyumbatan, penyempitan, kemudian akan meluber keluar palung sungai. Ini yang memberikan ancaman bahaya bagi masyarakat," tegasnya.
Saat ini BPBD bersama stakeholder terkait sudah melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan meningkatkan kesiapsiagaan.
Dia mengimbau masyarakat agar mengenali bahaya bencana yang ada di sekitarnya. Jika di dekat tempat tinggalnya berdekatan dengan sungai yang pernah terjadi banjir harus waspada dan siaga untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kembali bencana yang ada di lingkungannya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi memelihara sungai. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi memelihara sungai agar terus berfungsi normal dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Misalkan ada sesuatu yang bisa menyempitkan aliran sungai segera lakukan gotong royong untuk membersihkannya," imbaunya.