100 Tahun Partai Komunis China Dirayakan, Ini Agenda di Beijing
Beijing sedang menggelar peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China (PKC) yang berkuasa, pada Kamis 1 Juli 2021. Hal itu diwujudkan dengan perayaan di Lapangan Tiananmen di Beijing, sebagai puncak acara yang digelar berminggu-minggu pertunjukan dan pameran nasional.
Agenda perayaan diwarnai pawai pesawat jet dan helikopter. Selain itu, para tetua partai dan pensiunan pemimpin biasanya ikut hadir dalam rangkaian acara-acara besar tersebut.
Pidato Presiden Xi Jinping
Pada pagi hari, Presiden Xi Jinping, pemimpin paling kuat China sejak Mao Zedong, akan menyampaikan apa yang media pemerintah gambarkan sebagai pidato "penting" di Lapangan Tiananmen. Sebagai ikonik di Beijing, perhelatan itu dilakukan pengamanan ketat. Demikian seperti dikutip dari Reuters.
Xi dan partainya naik pamornya ketika China pulih dengan cepat dari wabah COVID-19 dan mengambil sikap yang lebih tegas di panggung global, meskipun Beijing juga menghadapi kritikan atas tindakannya di Hong Kong dan Xinjiang, dan menentang pandangan demografis memburuk yang membahayakan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Berawal Rekrut Petani dan Pekerja
Partai Komunis China, yang berkuasa pada tahun 1949 di bawah Mao, awalnya merekrut petani dan pekerja, tetapi telah berkembang merangkul pasar dan kewirausahaan di bawah "sosialisme dengan karakteristik Cina" sambil mempertahankan model otoritarianisme Leninis.
Kepangkatan partai membengkak 2,43 juta pada tahun 2020, kenaikan tahunan terbesar sejak Xi menjadi presiden pada 2013, menjadi 95,15 juta anggota saat ini, menurut data yang dirilis pada hari Rabu.
Pergelaran di Stadion Nasional 'Sarang Burung'
Pada hari Senin lalu, Xi memimpin pertunjukan teater di Stadion Nasional "Sarang Burung" dalam sebuah pertunjukan yang dihadiri oleh ribuan orang dan media pemerintah itu digambarkan sebagai "epik".
Di akhir, penonton bangkit untuk menyanyikan sebuah lagu, "Tanpa Partai Komunis, Tidak Akan Ada Cina Baru."
Xi Jinping Pemimpin Terkuat
Menyadur Channel News Asia Rabu 30 Juni 2021 media pemerintah telah mengungkapkan sedikit mengenai acara peringatan tersebut. Diperkirakan akan diwarnai pawai pesawat jet dan helikopter.
Selain itu, para tetua partai dan pensiunan pemimpin biasanya ikut hadir dalam rangkaian acara-acara besar tersebut.
Selama 100 tahun terakhir, partai tersebut telah "menulis babak yang luar biasa dalam sejarah pembangunan bangsa China dan kemajuan umat manusia", kata Xi pada hari Selasa.
Sejak berkuasa sebagai sekretaris jenderal partai pada akhir 2012 dan kemudian menjadi presiden pada Maret 2013, Xi telah menindak banyak kasus korupsi,
Xi Jinping juga mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin paling kuat China sejak Ketua Mao Tse-tung dengan penghapusan batas masa jabatan presiden.
Jajaran partai membengkak dengan 2,43 juta anggota pada tahun 2020, dan sekarang memiliki 95,15 juta anggota, data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan.
Jadi Kebanggaan Warga
Wacana publik menjadi semakin nasionalistis, banyak orang China yang mengungkapkan kebanggaan atas pencapaian negara, memuji kepemimpinan Xi dan partainya.
Fu Yangen, seorang penduduk Beijing, dengan tegas menjawab, "Ya!" ketika ditanya apakah dia ingin partai itu tetap berkuasa selama 100 tahun lagi. "Ini telah memungkinkan kita orang biasa untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup kita," kata Fu.
Meskipun mendapat banyak pujian dari dalam negerinya, China menghadapi tantangan, termasuk reaksi dari Barat atas tindakannya di Hong Kong, Xinjiang dan Laut China Selatan dan tekanannya terhadap Taiwan.
Beijing juga masih berada di bawah tekanan global atas kurangnya transparansi dalam penanganan awal wabah Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan.
Di Hong Kong, John Lee, pejabat nomor 2 kota itu, akan menghadiri upacara pengibaran bendera pada hari Kamis untuk menandai ulang tahun ke-24 kembalinya bekas jajahan Inggris itu ke pemerintahan China.
Perayaan Istimewa di Beijing
Kepala eksekutif Carrie Lam dan pejabat lainnya diundang ke Beijing untuk merayakan ulang tahun ke-100 Partai Komunis.
Dialihbahasakan dari Al Jazeera, sekelompok revolusioner Tiongkok diam-diam mendirikan PKC di kota Shanghai pada 23 Juli 1921. Pada saat itu, Tiongkok adalah negara miskin, yang dilanda perang saudara.
Dengan dukungan sebagian besar penduduk perdesaan, pada tahun 1949, PKC berhasil mengusir pemerintah Chiang Kai-shek, yang mundur ke Taiwan.
Pada 1 Oktober tahun 1949, Ketua PKC Mao Zedong memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Beijing.
Setelah berkuasa, Mao berusaha mempercepat perkembangan industri China dengan kebijakan yang berani. Salah satu contohnya adalah Great Leap Forward tahun 1958, sebuah kampanye kolektivisasi pertanian.
Pada tahun 1966, Mao juga sempat meluncurkan Revolusi Kebudayaan dan melepaskan Pengawal Merah untuk menghancurkan semua sisa-sisa "budaya feodal" Tiongkok.
Revolusi Kebudayaan
Pada masa revolusi kebudayaan, sejarawan dan pemerhati politik mencatat adanya kenaikan partisipasi publik dalam mengontrol pemerintah.
Ketika Ketua Mao wafat tahun 1976, para pemimpin baru PKC memulai serangkaian reformasi politik dan ekonomi, termasuk membuka negara untuk perdagangan dan investasi internasional.
Dalam lima dekade sejak itu, PKC telah mengawasi pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yang telah mengangkat puluhan juta orang keluar dari kemiskinan dan mengubah China menjadi kekuatan global utama.
Pada usia 100 tahun tahun ini, PKC adalah salah satu dari sedikit partai komunis yang mempertahankan kekuasaan hingga abad ke-21.
Banyak analis mengatakan PKC berada di puncak kekuasaannya pada usia keseratusnya, tetapi menghadapi tantangan baru, baik di dalam maupun luar negeri.
Termasuk ketidaksetaraan ekonomi, degradasi lingkungan, dan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya atas perdagangan, politik dan hak asasi manusia.