100 Ribu Muslim Rohingya Ditampung di Bangladesh
Pemerintah Bangladesh berencana memindahkan 100 ribu Muslim etnis Rohingya asal Arakan, yang mengungsi di kamp-kamp di perbatasan Myanmar ke sebuah pulau di Teluk Benggala.
Sumber pejabat pemerintah Cox Bazar Kemal Hussein mengatakan otoritas sudah memiliki daftar 100 keluarga yang akan dipindah ke pulau itu.
Hussein menyatakan, pemerintah akan memulai proses relokasi pada akhir November atau Desember. Demikian dilansir Anadolu, Rabu 23 Oktober 2019.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memerintahkan pembangunan infrastruktur, termasuk di antaranya rumah, sekolah, masjid dan tanggul di pulau tempat relokasi Muslim Arakan.
Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok yang paling teraniaya di dunia, menghadapi serangan terus-menerus sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.
Menurut Badan Pembangunan Internasional Ontario (OIDA), sejak 25 Agustus 2017, lebih dari 24.000 Muslim Rohingya dibunuh oleh tentara Myanmar.
Laporan OIDA yang berjudul ‘Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman yang Tak Terkira’ mengungkapkan ada lebih dari 34.000 orang Rohingya dibakar hidup-hidup, sementara lebih dari 114.000 lainnya dipukuli.
Sekitar 18.000 perempuan Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar dan ratusan rumah Rohingya dibakar atau dirusak.
Amnesty International mengungkapkan lebih dari 750.000 pengungsi – sebagian besar anak-anak dan perempuan – melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan kekerasan ke kelompok Muslim minoritas itu pada Agustus 2017.
PBB mencatat adanya perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, dan penculikan yang dilakukan oleh personel keamanan.
Dalam laporannya, penyelidik PBB mengatakan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan.