100 Lebih Siswa SMAN 2 Bondowoso Sakit, Gejala Mirip Covid-19
Sekitar 100 lebih siswa SMAN 2 (SMADA) Bondowoso Jawa Timur mengalami sakit secara bersamaan. Belum diketahui sakit yang diderita para siswa SMA yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto Kecamatan Bondowoso.
Informasi dihimpun Ngopibareng.id, siswa yang sakit tidak hanya dirawat di rumah masing-masing, tetapi ada beberapa yang dirawat di puskesmas, bahkan rumah sakit. Sakit yang dialami rata-rata panas, batuk, dan pilek.
Kepala SMAN 2 Bondowoso, Jarimin mengatakan, siswa SMAN 2 mengalami sakit secara bersamaan sejak Senin, 12 September 2022. Jumlahnya mencapai 50 siswa yang rata-rata kelas X (kelas 1 SMA) izin tidak masuk sekolah karena sakit panas, batuk, dan pilek.
"Ada juga siswa yang masuk, tapi terus saya pulangkan karena sakit. Setelah 50 siswa sakit, sekarang 100 lebih siswa atau sekitar 10 persen dari total 1.000 lebih siswa SMAN 2 mengalami sakit," kata Jarimin, Kamis, 15 September 2022.
Menurut mantan Kepala SMAN 1 dan 3 Bondowoso, gejala sakit yang dialami ratusan siswa SMAN 2 hampir sama, yakni, badan panas, batuk, dan pilek.
"Saya belum tahu pasti penyebabnya. Tapi, saya menduga siswa sakit, karena cuaca dan musim yang sering berubah," ujarnya.
Jarimin berharap, sakit bersamaan yang dialami para siswa SMAN 2 tidak sampai mengarahkan ke Covid-19. Karena, selama dua tahun lebih, guru dan siswa SMAN 2 sudah cukup belajar tidak maksimal akibat pandemi Covid-19.
"Semoga siswa hanya sakit panas, batuk, dan pilek biasa. Cukup dirawat dan istirahat di rumah, siswa cepat sembuh dari sakitnya dan bisa masuk sekolah lagi," harapnya.
Akibat banyak siswa yang sakit, SMAN 2 memutuskan pembelajaran tatap muka terbatas. Masing-masing kelas, jumlah siswa yang masuk sekolah variatif. Yakni, 90 persen hingga 50 persen dari kapasitas jumlah siswa kelas.
"Pemberlakuan pembelajaran tatap muka terbatas itu hingga 20 September 2022 dan jam pelajaran dibatasi. Biasanya siswa pulang pukul 15.30 WIB diubah sementara pulang pukul 01.00 WIB. Ruang kelas rutin disemprot disinfektan sebelum digunakan," jelas Jarimin.
Advertisement