10 Tahun Kematian Kim Jong-Il, 11 Hari Berkabung Dilarang Tertawa
Korea Utara (Korut) memperingati 10 tahun wafatnya Kim Jong-Il, ayah dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-Un. Peringatan dilakukan dengan mengibarkan bendera setengah tiang dan menggelar momen mengheningkan cipta selama tiga menit.
Seperti dilansir AFP, Jumat 17 Desember 2021, Kim Jong-Il memimpin Korut selama 17 tahun hingga dia meninggal dunia pada Desember 2011 lalu, mewariskan kekuasaannya kepada putranya, Kim Jong-Un.
Di sebuah alun-alun di Pyongyang, warga Korut wajib membungkukkan badan saat momen mengheningkan cipta selama tiga menit di depan patung dan foto mendiang Kim Jong-Il dan mendiang ayahnya, Kim Il-Sung, yang juga merupakan pendiri Korut. Aktivitas ini merupakan rutinitas tahunan dalam peringatan kematian pemimpin Korut.
Kim Jong-Un memerintahkan warganya untuk 11 hari berkabung. Warga dilarang tertawa, pesta atau kegiatan lainnya selain kekhidmatan di depan umum.
"Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi," seorang penduduk kota perbatasan Sinuiju di timur laut, di seberang Sungai Yalu dari Dandong China, mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA).
Sumber lainnya mengatakan bahwa belanja bahan makanan juga dilarang pada hari peringatan itu sendiri.
"Dulu banyak orang yang kedapatan minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," kata sumber tersebut.
"Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan jenazahnya harus dibawa keluar setelah selesai. Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri dalam masa berkabung," kata sumber tersebut.
Media nasional Korut yang dikontrol ketat oleh pemerintah dalam edisi hari ini, memuji kepemimpinan revolusioner mendiang Kim Jong-Il, sambil mendorong warga Korut untuk tetap setia pada putranya.
"Dengan pemimpin yang dihormati, Kim Jong-Un, ada di tengah, kita harus memperkuat partai dan kesetiaan revolusioner kita," tulis surat kabar resmi Partai Buruh Korut, Rodong Sinmun.
Lebih lanjut ditekankan oleh Rodong Sinmun bahwa orang-orang harus mematuhi 'gagasan dan kepemimpinan' Kim Jong-Un.
Tiga generasi dinasti Kim telah memimpin Korut sejak tahun 1948. Di bawah kepemimpinan mereka, Korut mendapatkan rudal jarak jauh dan senjata nuklir, namun perekonomiannya salah urus dan terjadi kekurangan pangan kronis.
Perintah Kim Jong Un untuk warga Korea Utara memang terkadang aneh-aneh. Kim Jong Un pernah melarang warganya mengenakan celana jeans karena dianggap merusak idelogi. Mendengar musik K-Pop juga termasuk kejahatan yang harus diberantas.