10 Ribu Karyawan Nokia di Dunia Bakal Di-PHK
Nokia mengumumkan akan memberhentikan 10 ribu pekerja dalam dua tahun kedepan. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk efisiensi biaya untuk menutup kebutuhan riset demi mencapai target unggul bersaing dengan Huawei dan Ericsson.
"Keputusan yang akan berdampak pada pekerja kami, tidak diambil secara serampangan," kata Pimpinan Eksekutif Nokia Pekka Lundmark, pada Selasa, 16 Maret 2021, dilansir dari Reuters. "Prioritas saya untuk menjamin pekerja yang terdampak untuk mendapat dukungan selama proses ini," katanya.
Nokia saat ini memiliki 90 ribu pekerja, dan telah memecat ribuan pekerja setelah akuisisi Alcatel-Lucent di tahun 2016. Nokia berharap efisiensi ini mampu menghemat sedikitnya 600 juta euro atau sekitar Rp10 triliun, di akhir 2023
"Rencananya ini akan berlaku secara global, dan akan terjadi di banyak negara," kata perwakilan Nokia. "Di Eropa, kami sudah menginformasikan dewan pekerja lokal, dan berharap proses konsultasi segera berlangsung," katanya.
Prancis dikeluarkan dari wilayah yang terdampak rencana ini. Namun, ribuan pekerja Nokia telah diberhentikan di wilayah ini, tahun lalu.
Upaya ini mengikuti perubahan strategi yang dilakukan Nokia, untuk fokus mengembangakn teknologi 5G. Rencananya piminan Nokia akan melakukan presentasi terkait rencana jangka panjangnya sekaligus menetapkan target kebutuhan Nokia, pada Kamis nanti.
Sejumlah rencana jangka panjang di antaranya adalah membentuk empat grup bisnis dan untuk memimpin dalam persaingan di teknologi 5G.
Perusahaan tersebut membutuhkan sedikitnya 600 juta euro hingga 700 juta euro untuk melakukan restrukturisasi hingga 2023.
Di bawah pendahulu Lundmark, Nokia telah melakukan kesalahan langkah dan menyebabkan hilangnya prospek keuntungan serta jatuhnya nilai pasar hingga seperlima.
Pada Februari, Nokia memperkirakan pendapatannya di 2021 turun, dari 21,9 miliar euro di tahun 2020 menjadi 20,6 hingga 21,8 miliar euro. (Rtr)
Advertisement