10 Orang Tewas Akibat Gunung Lewotobi Meletus, Seribuan Mengungsi Potensi Letusan Susulan
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus pada Senin, 4 November 2024, dini hari. Sebanyak 10 orang tewas akibat letusan itu. Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menetapkan masa tanggap darurat hingga 31 Desember 2024.
Letusan Gunung Lewotobi
Letusan gunung Lewotobi memuntahkan material vulkanik berupa batu, kerikil dan pasir panas. Letusan gunung dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu berdampak pada sejumlah desa dengan total 2.734 kepala keluarga atau 10.295 jiwa terdampak.
Desa tersebut di antaranya enam desa di Kecamatan Wulanggitang yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Kemudian satu desa di Kecamatan Ile Bura, yakni Desa Dulipali.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin 4 November 2024, mencatat terdapat 10 korban jiwa akibat letusan itu. Sembilan jenazah bisa dievakuasli lebih dahulu.
Letusan juga berdampak pada ditutupnya operasional empat bandara, yakni Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka, dan Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka.
Bandara Frans Seda Maumere sudah tidak beroperasi dua bulan terakhir lantaran aktivitas Gunung Lewotobi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi telah menaikkan status gunung tersebut dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) per 3 November 2024. Sedangkan Pemkab Flores Timur menetapkan status tanggap darurat pasca letusan Gunung Lewotobi hingga 31 Desember 2024.
Letusan Susulan
Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto kepada media menyebut, sebanyak 1.944 jiwa dari delapan desa diungsikan lantaran potensi letusan susulan. Terdapat tiga lokasi yang telah disiapkan pemerintah daerah, yaitu posko di Desa Lewolaka. Di sana ada sebanyak 647 pengungsi. Kemudian, Posko Desa Bokang ada 510 orang. Sementara, di Posko Desa Konga, Kecamatan Titihenda, ada 787 pengungsi.
Gempa susulan mungkin terjadi menurut BMKG. Andriko menyebut, hingga Senin masih terasa getaran kecil dari Gunung Lewotobi.
Advertisement