10 Negara Tertimpa Krisis Kemanusiaan, Mengapa Lolos dari Media?
Lembaga kemanusiaan CARE merilis 10 negara penderita krisis kemanusiaan yang lolos dari bingkai pemberitaan media massa selama satu tahun terakhir. Mereka juga menyebutkan mengapa media abai terhadap penderitaan itu.
Madagaskar
Akhir tahun 2019, Madagaskar mengalami kekeringan, menyebabkan hasil panen berkurang, serta serangan hama Armyworm, memperparah kondisi kekurangan makanan. Sedikitnya seperempat dari 916 ribu orang penduduk mengandalkan makanan dari pemberian.
Madagaskar menduduki peringkat ke empat negara yang mengalmi malnutrisi kronis di dunia. Perdetiknya, ada anak di bawah umur lima tahun yang malnutrisi. Ini berdampak pada kerentanan mereka terpapar penyakit. Awal 2019, terdapat 127 ribu kasus campak menyerang anak-anak. Namun, penderitaan mereka sangat jarang terekspose media.
Republik Afrika Tengah
Konflik yang pecah sejak 2013 dan meningkat di tahun 2017 menyebabkan setengah dari 2,6 juta populasinya bertumpu pada bantuan kemanusiaan.
Burundi
Diperkirakan sedikitnya 326 ribu orang mengungsi ke Rwanda, Uganda, dan Kongo. Sebanyak 106 ribu orang kehilangan rumah tinggalnya di Burundi. Tragedi muncul karena konflik politik, kemiskinan, bencana alam, malaria, dan wabah ebola.
Zambia, Kenya, dan Lake Chad
Kemarau menyebabkan kekeringan dan gagal panen serta kelangkaan pangan di Zambia. di Kenya kondisi diperburuk dengan banjir, sedangkan Lake Chad menghadapi krisis air dengan turunnya permukaan air.
Eritrea
Negara ini mengalami kekeringan, kelangkaan pangan, serta gagal panen. Produksi pangan dalam negeri hanya mampu memenuhi 60 hingga 670 persen kebutuhan, pada tahun sebelumnya produksi pangan hanya mampu memenuhi 30 persen kebutuhan saja. Ranjau bekas konflik dengan Somalia serta tradisi sunat perempuan mengancam kehidupan warga Eritrea.
Negara itu melarang organisasi kemanusiaan swasta beroperasi serta akses atas jurnalis dibatasi.
Korea Utara
Sekitar 43 persen populasi mengalami kurang gizi karena gagal panen akibat alat pertanian yang kuno serta gelombang panas dan kekeringan. Seumlah bencana alam di tahun 2018 meningkatkan kelangkaan pangan. Sebanyak 40 persen populasi di Korea tak memiliki akses pada air bersih sehinga meningkatkan diare dan penyakit lain pada anak-anak.
Burkina Faso
Pemberontakan dan serangan kelompok bersenjata membuat sekitar 5,2 juta atau lebih dari seperempat populasi negara tersebut terdampak konflik, sekitar 30 ribu orang tiap bulan kehilangan rumah dan menjadi pengungsi. Sekitar 1,5 juta warga menbutuhkan bantuan kemanusiaan, angka diprediksi naik hingga 2,2 juta tahun 2020.
Ethiopia
84 persen keluarga hidup di wilayah terpencil, 7,9 juta orang menderita malnutrisi. Bencana alam dan kelangkaan makanan menyebabkan 200 ribu orang menjadi pengungsi di dalam negeri.
CARE menyebut jika sebanyak 160 juta penduduk di daerah itu hidup dengan bergantung pada bantuan kemanusiaan. Sebagian tak bisa mengungsi ke negara yang lebih baik karena geografis yang mengancam nyawa, atau terlalu miskin. Sejumlah negara juga tak mengizinkan organisasi kemanusiaan asing masuk, diterjemahkan dari dw.com.
Akses terhadap jurnalis juga banyak dibatasi di beberapa negara. Hal itu menyebabkan kondisi krisis tersebut banyak luput dari pemberitaan media.
Advertisement