10 Manfaat Daun Seledri, Bantu Atasi Masalah Kolesterol
Daun seledri menyimpan beberapa kandungan nutrisi baik seperti serat, kalsium, vitamin, dan beberapa kandungan baik lainnya. Dari kandungan itulah yang menjadikan seledri kaya manfaat bagi kesehatan. Salah satunya khasiatnya untuk mencegah kolesterol tubuh yang biasanya banyak dialami oleh orang-orang.
Meski memiliki banyak manfaat, daun seledri juga mempunya efek samping yang harus diwaspadai. Selain itu, ada beberapa cara untuk mengolah daun seledri. Tidak hanya dijadikan pelengkap dalam masakan saja.
Yuk! Simak bagaimana manfaat dan cara baik dalam mengolah daun seledri berikut ini.
Klasifikasi dan Macam Daun Seledri
Seledri bernama ilmiah apium graveolens sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, sebagai salah satu bagian pengobatan dan penyedap masakan. Pada awal masa penanggalan modern, seledri telah dimasukkan ke dalam suku adas-adasan (Umbelliferae) atau yang sekarang dengan nama Apiaceae.
Beberapa negara seperti Jepang, Cina, hingga Korea telah menggunakan bagian tangkai seledri sebagai bahan makanan. Sedangkan di Indonesia sendiri, seledri pertama kali dikenalkan oleh bangsa Belanda yang digunakan sebagai penyedap masakan, seperti sup atau dimakan mentah.
Seledri juga memiliki macam yang biasa di budidayakan untuk ditanam sendiri, di antaranya:
a. Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
b. Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
c. Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.
Kandungan dalam Seledri
Tiap 100 gram seledri, terdapat kandungan nutrisi seperti berikut ini:
• Air: 93 gram
• Protein: 1 gram
• Lemak: 0.1 gram
• Karbohidrat: 4.6 gram
• Serat: 2 gram
• Kalsium: 50 miligram (mg)
• Fosfor: 40 mg
• Zat besi: 1 mg
• Natrium: 64 mg
• Kalium: 258.8 mg
• Tembaga: 0.08 mg
• Seng: 0.4 mg
• Beta-karoten: 63 mikrogram (mcg)
• Karoten total: 130 mcg
• Thiamin (Vitamin B1): 0.03 mg
• Riboflavin (Vitamin B2): 0.07 mg
• Niasin (Niacin): 0.4 mg
• Vitamin C: 11 mg
Manfaat Konsumsi Seledri bagi Kesehatan
1. Menurunkan kolesterol
Dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry mengemukakan bahwa kandungan serat dalam seledri dapat membantu mengurangi kolesterol yang menyumbat di arteri (LDL atau kolesterol jahat). Mengutip Organic Facts, phthalates pada sayuran seledri dapat membantu merangsang sekresi cairan empedu yang bekerja mengurangi kadar kolesterol. Penurunan kadar kolesterol bisa meningkatkan kesehatan jantung. Selain itu, serat bisa mengikis kolesterol di aliran darah dan membuangnya melalui BAB secara teratur.
2. Mengurangi masalah hipertensi
Manfaat daun seledri pertama dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi tekanan darah. Sayur ini mengandung fitokimia yang disebut phthalates. Ekstrak fitokimia dapat melemahkan jaringan dinding arteri.
Batang seledri memiliki serat, magnesium, dan kalium yang bisa membantu mengatur tekanan darah. Konsentrasi nitrat seledri juga membantu meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.
3. Memelihara kesehatan jantung
Dalam seledri terdapat kandungan kalium yang mampu menurunkan tekanan darah dan kolesterol serta menjaganya tetap normal. Kalium juga penting untuk mengatur irama detak jantung.
Selain itu, seledri juga mengandung serat dan antioksidan yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol, sehingga dapat mencegah terbentuknya sumbatan atau plak di pembuluh darah jantung (aterosklerosis).
4. Menjaga kesehatan saluran cerna
Seledri juga diketahui baik untuk kesehatan saluran cerna. Manfaat ini diperoleh berkat kandungan air dan serat yang tinggi di dalamnya. Tak hanya melancarkan pencernaan, seledri juga dapat mencegah sembelit.
5. Mengontrol gula darah
Konsumsi seledri, khususnya jus seledri, dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Karena seledri mengandung antioksidan yang dapat melindungi pankreas, yaitu organ penghasil insulin dan mendukung efektivitas kerja hormon insulin dalam mengontrol gula darah.
Tak hanya itu, seledri juga termasuk dalam makanan dengan kadar indeks glikemik rendah. Jadi, konsumsi seledri tidak akan membuat gula darah cepat meningkat, sehingga lebih mudah terkontrol. Ini menjadikan seledri baik dikonsumsi oleh orang yang memiliki kondisi prediabetes.
6. Memperlancar menstruasi
Seledri dipercaya mampu meredakan rasa tidak nyaman dan perut kembung yang kerap dialami wanita saat menstruasi. Kandungan mineral di dalamnya juga mampu melemaskan otot perut yang kaku ketika haid sehingga dapat mencegah nyeri atau kram perut.
7. Mengurangi risiko terjadinya kanker
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam seledri dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit kanker. Lalu kandungan flavonoid dan vitamin C juga mampu mencegah kerusakan sel tubuh akibat paparan radikal bebas yang berkontribusi terhadap munculnya penyakit kanker.
8. Menyehatkan mata
Seledri juga termasuk salah satu sayuran yang baik untuk kesehatan dan fungsi mata. Karena seledri kaya akan vitamin A dan antioksidan, seperti lutein. Aneka nutrisi tersebut baik dikonsumsi untuk membantu menurunkan risiko terjadinya penyakit pada mata, seperti katarak dan degenerasi makula.
9. Mengontrol berat badan
Konsumsi seledri dalam bentuk makanan atau minuman, juga baik untuk menurunkan berat badan. Selain kandungan kalorinya yang rendah, seledri juga mengandung serat tinggi untuk memberikan efek kenyang lebih lama. Manfaat ini sangat cocok bagi yang ingin memulai program penurunan berat badan alias diet.
10. Menurunkan rematik dan asam urat
Anti inflamasi pada seledri dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri pada sendi. Ekstrak dari bahan seledri ini membantu menyembuhkan radang sendi, rematik, nyeri otot, dan asam urat. Selain itu, seledri juga menjadi obat diuretik alami yang membantu menghilangkan kristal asam urat yang menumpuk di sekitar sendi tubuh.
Efek Samping Konsumsi Seledri
Konsumsi seledri secara berlebihan juga dapat memicu efek negatif yang berisiko bagi kesehatan tubuh, yang meliputi:
1. Reaksi alergi
Seledri bisa menyebabkan reaksi alergi serius pada beberapa orang, yang disebabkan karena mugwort atau serbuk sari birch.
2. Tidak disarankan untuk wanita hamil dan menyusui
Biji seledri juga bisa menyebabkan pendarahan dan kontraksi rahim. Jika Anda sedang hamil, sebaiknya hindari untuk mengonsumsi seledri terlalu banyak.
3. Berefek pada pengobatan
Seledri bisa memicu interaksi ke jenis pengobatan tertentu seperti warfarin yang mengandung bahan kimia, sehingga bisa berinteraksi dengan antikoagulan (obat pengencer darah), dan meningkatkan risiko pendarahan berlebihan.
Cara Mengolah Seledri
1. Minum air rebusan seledri
Cara mengolah daun seledri yang pertama adalah dengan merebusnya. Cucilah 1 ikat daun seledri sampai bersih, lalu potong menjadi kecil-kecil. Rebuslah potongan daun seledri selama 10 menit.
Setelah itu, tuang air rebusan daun seledri ke dalam botol. Kemudian simpanlah air rebusan tersebut di dalam kulkas dan minum 1 gelas setiap hari. Cara ini diyakini dapat membersihkan ginjal.
2. Minum jus seledri
Selain di rebus, seledri bisa dijadikan jus, caranya sediakan 400 gram daun seledri setiap hari. Untuk membuat jus seledri, Anda juga dapat menambahkan berbagai bahan lain, seperti bayam, buah pir, atau air perasan lemon.
Membuat jus seledri sangat mudah, cukup dengan memotong kecil-kecil seledri dengan bahan lain, lalu masukkan ke dalam blender. Tambahkan air perasan lemon dan es batu. Kemudian saring jus yang sudah diblender, sebelum diminum.
3. Dijadikan camilan
Seledri juga bisa dijadikan camilan sehat. Caranya cukup dengan menyiapkan batang seledri segar, lalu potong dengan ukuran sedang dan belah menjadi dua. Tambahkan dua sendok selai kacang pada batang seledri dan camilan seledri pun siap untuk dinikmati.