10 Khasiat Konsumsi Kecambah, Tapi Hati-hati Keracunan
Konsumsi sayuran tentu baik bagi kesehatan tubuh, tapi pengolahan yang tidak benar atau dikonsumsi mentah bisa menyebabkan keracunan. Salah satu contohnya adalah kecambah atau tauge.
Kecambah biasa dijadikan campuran dalam olahan makanan, seperti tahu campur, tahu tek, gado-gado, nasi goreng, soto, urap-urap, dan lainnya. Sayuran berukuran mungil ini punya manfaat melimpah, terutama untuk sistem pencernaan dan kadar gula darah.
Berbicara tentang manfaat kecambah, memang tidak dapat dipisahkan dari anggapan masyarakat bahwa kecambah adalah makanan yang tepat untuk program hamil. Kecambah memang banyak disarankan bagi pasangan yang sedang menanti sang buah hati. Orangtua biasanya menyarankan untuk rutin makan kecambah agar semakin subur.
Morfologi Sayur Kecambah
Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga).
Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya. Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon.
Jenis-jenis Kecambah
Kecambah memiliki beberapa jenis sesuai dengan bahan yang digunakan untuk membuatnya.
1. Kecambah Kacang Hijau
Kecambah dari kacang hijau merupakan tumbuhan dengan jenis sporofit yang berada dalam tahap perkembangan embrio pada bijinya. Pada umumnya, kecambah yang sering dikonsumsi di Indonesia adalah kecambah yang berasal dari kacang hijau (taoge).
Dalam bahasa Cina, kecambah jenis ini disebut juga dengan douya. Taoge banyak ditemui pada masakan yang berasal dari Asia Timur. Kecambah yang berasal dari tumbuhan kacang hijau dapat meningkatkan kadar nutrisi yang terdapat pada kacang tersebut dan juga menjadikannya lebih mudah diproses dalam saluran cerna.
2. Kecambah Kacang Kedelai
Lain halnya dengan negara Korea Selatan yang mengonsumsi kecambah dari kacang kedelai (Soybean sprout). Kecambah yang berasal dari kacang kedelai memiliki ukuran yang lebih besar daripada kecambah kacang hijau. Rasa kecambah ini cenderung agak pahit dan terasa lebih renyah.
3. Kecambah Kacang Hitam
Jenis lain kecambah berasal dari kacang polong hitam. Kecambah ini memiliki kadar asam amino yang sangat banyak. Kadar protein pada kacang polong hitam mencapai 23-25 persen.
Kadar Glukosinolat yang tinggi pada kecambah dapat membantu tubuh melawan sel tumor. Glukosinolat merupakan senyawa yang terbentuk dari protein dan karbohidrat yang bersifat larut dalam air.
4. Kecambah Alfalfa
Kecambah ini mempunyai bentuk yang mirip dengan tuas halus dengan daun hijau. Kecambah Alfafa memiliki rasa yang renyah dan segar sehingga membuat kecambah ini sering dikonsumsi dalam keadaan mentah. Kecambah banyak dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai negara. Kecambah yang berasal dari kacang hijau adalah jenis yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia.
Kandungan Nutrisi Kecambah
Tauge merupakan makanan rendah kalori yang kaya akan nutrisi dan senyawa tanaman bermanfaat. Secara umum, kandungan nutrisi tauge meliputi serat makanan, protein, folat, magnesium, fosfor, mangan, serta vitamin C dan K.
Dalam satu gram, kandungan gizi tauge adalah sebagai berikut:
Air: 92.3
Kalori: 20
Protein: 4.01
Lemak: 0.44
Serat: 1.01
Abu: 0.33
Vitamin E: 0.06
Sodium: 6.75
Fosfor: 70.4
Kalium: 92.2
Kalsium: 13.4
Zat Besi: 0.58
Beta karoten: 96
Tiamin: 0.17
Riboflavin: 0.14
Niasin: 0.65
Kolesterol: 0
Magnesium: 15.7
Seng (Zinc): 0.03
Diketahui bahwa kalori yang terkandung pada kecambah sangat tinggi, yaitu 20 Kcal. Tidak ada kadar kolesterol pada kecambah sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung.
Manfaat Konsumsi Kecambah
1. Mengandung Serat Tinggi
Menurut studi dari International Food Research Journal, kecambah memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan pencernaan. Kecambah juga dapat meningkatkan kandungan protein di dalamnya. Karena bersifat basa, kecambah juga sangat baik untuk menjaga tingkat keasaman lambung serta membantu melancarkan pencernaan.
Kandungan seratnya yang tinggi tadi dapat dengan mudah memperbaiki kontraksi saluran usus, yang berdampak pada buang air besar dan membantu meredakan masalah pencernaan, seperti sembelit (konstipasi) atau diare.
Sulforaphane dalam kecambah juga melindungi saluran pencernaan dengan menginduksi berbagai enzim antioksidan. Senyawa ini dapat membantu dalam mengobati stres oksidatif yang disebabkan oleh infeksi H. pylori dan obat antiinflamasi non steroid.
2. Melawan Anemia
Kecambah dapat menjadi makanan yang membantu penanganan anemia karena mengandung zat besi yang tinggi. Segala makanan yang kaya zat besi sangat penting bagi terbentuknya hemoglobin di dalam tubuh.
Dilansir dari Australian Red Cross, hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi, ditemukan dalam sel darah merah. Oksigen bergerak ke dalam sel darah merah dan berikatan dengan hemoglobin, sehingga dapat diangkut ke seluruh tubuh. Tentunya, hal tersebut sangat dibutuhkan bagi mereka yang mengalami anemia. Oleh karena itu, mengonsumsi kecambah secara teratur dapat mengurangi kemungkinan terkena anemia.
Selain itu, saat konsumsi kecambah sebaiknya dikombinasikan dengan sumber zat besi vegetarian dan vitamin C. Sebab, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Kecambah sendiri juga mengandung vitamin C.
3. Meningkatkan Kesuburan
Kandungan vitamin E, terutama vitamin E-alpha dalam kecambah, membantu meningkatkan kualitas sel sperma pria dan membantu meningkatkan produksi sel telur. Vitamin E adalah antioksidan yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas. Dengan mengonsumsi kecambah, vitamin E di dalamnya dapat menjaga sel telur atau sperma dari berbagai kerusakan akibat serangan radikal bebas.
Dilansir dari studi dalam International Journal of Preventive and Public Health Sciences tahun 2016, juga menunjukkan bahwa zat gizi esensial yang dapat membantu menjaga kesehatan sperma, yaitu vitamin C dan zinc.
4. Bermanfaat untuk Kesehatan Perempuan
Konsumsi kecambah juga bermanfaat untuk kesehatan wanita, karena kecambah memiliki estrogen alami yang berfungsi seperti sintesis estrogen. Estrogen dalam kecambah dapat meningkatkan kepadatan dan struktur tulang serta mencegah keropos tulang (osteoporosis).
Konsumsi banyak kecambah secara teratur dapat membantu menghindari masalah selama menstruasi, kanker payudara, gangguan haid, gejala pra-menopause, dan gangguan terkait menopause.
5. Menjaga Kesehatan Mata
Dilansir dari WebMD, manfaat kecambah juga dapat berpengaruh pada kesehatan mata. Sebab, seiring bertambahnya usia, bukan tidak mungkin banyak risiko penyakit mata yang dapat menyerang.
Konsumsi makanan sehat yang baik untuk kesehatan mata juga penting. Salah satunya adalah kecambah karena kecambah memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Makan kecambah secara teratur dapat mengurangi risiko mengalami penyakit degenerasi makula, yang sering menjadi penyebab seseorang di atas usia 55 tahun mengalami kehilangan penglihatan.
Kecambah juga mengandung vitamin C yang dapat mencegah penyakit katarak. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi vitamin C tingkat tinggi selama 10 tahun atau lebih memiliki risiko yang lebih rendah untuk memerlukan operasi katarak.
6. Baik untuk Kesehatan Rambut dan Kulit
Setiap wanita pastinya ingin mendapatkan kulit dan rambut yang sehat terawat. Maka dari itu, ada baiknya juga memerhatikan setiap jenis makanan yang dikonsumsi, salah satunya dengan konsumsi kecambah.
Kecambah kaya akan antioksidan yang efektif untuk melindungi sel tubuh dari radikal bebas yang berbahaya. Kandungan vitamin E dalam kecambah juga membantu menyegarkan sekaligus melembapkan kulit. Itu sebabnya, rutin mengonsumsi kecambah bisa membuat kulit terlihat lebih awet muda.
Kecambah juga bermanfaat untuk kesehatan rambut karena kandungan vitamin A mampu mendorong kulit kepala untuk menumbuhkan rambut yang lebih tebal dan panjang. Kekurangan vitamin A ternyata dapat menyebabkan penipisan rambut, kulit kepala kering, dan rambut rontok yang berlebihan.
Selain itu, makan kecambah juga membantu merangsang produksi sebum di kulit kepala. Kecambah merupakan sumber yang kaya zinc, nutrisi yang membantu merangsang produksi sebum di kulit kepala yang membantu menjaga akar dan helai rambut tetap terhidrasi dan bergizi. Kecambah juga mendorong regenerasi sel kulit kepala.
7. Menurunkan Risiko Alami Kanker
Menurut James Dukes, Ph.D., peneliti dan ahli botani dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, kecambah dari berbagai jenis kacang-kacangan kaya akan senyawa antikanker seperti genistein yang bekerja mengacaukan pasokan makanan bagi sel-sel kanker sehingga mereka akhirnya mati.
Kecambah juga mengandung banyak unsur phytochemicals yang bermanfaat. Salah satunya adalah kanavanin, yaitu sejenis asam amino yang diduga bisa melumpuhkan sumber kanker leukemia, usus besar, dan pankreas. Kecambah juga dapat menghindari penumpukan senyawa beracun yang bisa memicu benih kanker. Antioksidan yang ditemukan di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan menghentikan perkembangbiakan sel kanker.
8. Membantu Menurunkan Berat Badan
Kecambah adalah salah satu makanan terbaik untuk membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena kecambah kaya serat dan memiliki kalori yang cukup rendah sehingga membantu untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
Selain itu, kecambah yang mengandung serat dalam jumlah tinggi akan membuat perut merasa kenyang untuk waktu yang lebih lama. Hal ini juga menghambat pelepasan ghrelin, hormon kelaparan yang menunjukkan otak kita untuk makan lebih banyak.
9. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kecambah juga dapat memperbaiki mekanisme pertahanan tubuh, terutama dengan meningkatkan aktivitas sel vaskular alami (sel pembunuh alami). Kecambah banyak mengandung antioksidan yang membantu tubuh bertahan dari radikal bebas yang merusak DNA sel. Kecambah juga diketahui mengandung energi beserta nutrisi lainnya yang membantu menjaga daya tahan fisik dan mental. Makan kecambah secara rutin membantu menghilangkan indikasi stres mental dan fisik maupun kelelahan.
10. Menjaga Kesehatan Jantung
Manfaat kecambah juga mampu menjaga kesehatan jantung. Dalam kecambah terdapat kandungan asam lemak omega-3 yang membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi jumlah kolesterol berbahaya di pembuluh darah dan arteri.
Asam lemak omega-3 memiliki sifat antiinflamasi yang membantu mengurangi stres berlebihan pada sistem kardiovaskular. Kehadiran kalium membantu mengurangi tingkat tekanan darah, yang nantinya membantu mengurangi risiko masalah kardiovaskular.
Jangan Konsumsi Kecambah Mentah
Menurut Food and Drug Administration (FDA) AS, kecambah ditanam dari "biji dan kacang di bawah kondisi hangat dan lembab," yang juga merupakan kondisi perkembangbiakan yang ideal untuk bakteri, termasuk Salmonella, Listeria, dan E. coli.
Bakteri ini mungkin ada pada produk apa pun, tetapi cara kecambah tumbuh sangat berisiko bagi kesehatan. Bahkan jika hanya terdapat beberapa bakteri berbahaya yang ada di dalam atau di benih, bakteri itu dapat tumbuh ke tingkat tinggi selama perkecambahan.
Sebagai akibat dari bakteri potensial, makan kecambah tanpa memasaknya dapat menyebabkan keracunan makanan. Bahkan tidak cukup memasaknya dengan benar dapat menyebabkan reaksi yang merugikan ini.
FDA menyarankan agar mencuci kecambah di bawah air mengalir terlebih dahulu sebelum makan atau memasaknya, karena ini dapat mengurangi bakteri apa yang ada. Tetapi harus diingat bahwa mencuci kecambah tidak akan menghilangkan bakteri sama sekali, jadi memasak tetap diperlukan.