10 Khasiat Bacaan Shalawat dan Tanda Amal Ibadah Diterima Allah
Shalawat Nabi merupakan amalan bacaan yang bisa dilakukan sewaktu-waktu. Amalan ini mempunyai segudang khasiat yang telah diwasiatkan para alim ulama, para wali dan orang-orang alim terdahulu.
Kalam al Imam al-Sayyid al-Habib `Abdul Qādir Bin Ahmad al-Saqqaf (semoga Rahmat Allah selalu bersamanya):
Setiap Muslim yang lidahnya banyak bershalawat pada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (Saw), akan dijamin paling sedikit sepuluh keberkahan oleh Allah SWT :
1. Doa mereka selalu terkabul.
2. Akan meninggal dalam keyakinan la ilaha illa Allah.
3. Terjamin bertemu Rasulullah Saw.
4. Hidupnya akan selalu tenang dan tentram.
5. Keturunannya akan selalu diberkahi.
6. Usahanya akan dipermudah.
7. Senantiasa terlindung dari musibah...
8. Akan selalu dekat dengan Rasulullah Saw.
9. Akan selalu dijaga dan diperhatikan oleh Allah SWT...
10. Allah dan Rasulullah Saw akan selalu menyayangi mereka..
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
Allahumma shalli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad.
Sedang tanda-tanda amal ibadah yang diterima Allah Ta'ala sebegaimana disampaikan dalam Kita Al-Hikam karya Ibn Athaillah Assakandari.
بسم الله الرحمن الرحيم
من وجد ثمرة عمله عاجلا فهو دليل على وجود القبول آجلا
"Barang siapa yang dapat merasakan buah amal ibadahnya di dunia ini, itulah tanda diterimanya amal ibadahnya itu di akhirat nanti. "
Buah amal ibadah itu dapat dirasakan manis dan lezatnya, dapat diketahui dari kelezatan dan kenikmatan di saat seseorang tersebut sedang melaksanakan amal ibadahnya.
Apabila seseorang belum mampu merasakan manisnya atau nikmatnya melaksanakan ibadah kepada Allah di dunia ini, berarti ia belum bisa merasakan buah amal ibadahnya tersebut, dan berarti pula Allah belum menerima amal ibadahnya di akhirat nanti.
Maksudnya, kalau seseorang sudah bisa merasakan manisnya atau nikmatnya dalam melaksanakan ibadah di dunia ini, contohnya seperti mengerjakan sholat terasa nikmat, membayar zakat terasa nikmat, menolong orang terasa nikmat, dst. berarti Allah telah menerima amal ibadahnya tersebut, dan di akhirat nanti, ia juga akan merasakan buah dari amal ibadahnya tersebut.
Tetapi, kalau ia belum bisa merasakan manisnya atau nikmatnya dalam melaksanakan ibadah tersebut, artinya masih merasa berat dalam melaksanan ibadah, berarti Allah juga belum berkenan menerima amal ibadah yang ia kerjakan di dunia ini, dan di akhirat nanti ia juga tidak akan mendapatkan apa-apa dari Allah. (Kitab Al-Hikam, hal : 149)
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu giat ikhlas beramal beribadah, selalu mendapat ridho-Nya. Semoga bermanfaat buat kita sekalian. Amiin". Demikian pesan Ustadz Keman Almaarif dari Jombang.
Advertisement