10 Juri di Singapura, Beri Yenny Wahid 'Women Empowerment Award'
Zannuba Arifah Chafsoh-Rahman alias Yenny Wahid menerima penghargaan Women Empowerment Award (WEA) dari salah satu media Cina yang berbasis di Singapura bernama Her Times.
Yenny Wahid dalam kiprahnya sebagai Direktur Wahid Institute, melakukan aktivitas sosial untuk menangkal radikalisme di Indonesia. Selain juga mengedepankan sikap terbuka di tengah masyarakat majemuk di Indonesia.
Melalui lembaga tersebut, Yenny Wahid melanjutkan dan mengembangkan pemikiran KH Abdurrahman Wahid, yang dikenal sebagai Guru Bangsa Indonesia. Nilai-nilai ajaran Islam diterapkan tanpa harus mengedepankan identitas keislaman.
Dalam penghargaan yang diserahkan pada Senin, 22 Juli 2019, di Singapura itu, terdapat enam perempuan Indonesia. Selain Yenny Wahid (Direktur Wahid Institute), adalah Tri Rismaharani (Wali Kota Surabaya), Rina Ciputra (Komisioner PT Ciputra Development Tbk), Dewi Fortuna Anwar (Peneliti CSIS), Carmelita (Presiden Andhika Lines), dan Anak Agung Ayu (Pendiri Citra Kartini).
Selain Indonesia, terdapat juga lima perempuan Singapura yang mendapat penghargaan The Women Empowerment Award.
Hadir pula dalam acara ini Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, Editor in Chief of Fortune Times Annie Song, Chairman of Kadin Michael Goutama, dan President of Singapore Council of Women's Organisations June Goh.
Terdapat 10 orang juri yang menilai tingkat kelayakan penerima penghargaan ini. Pertama adalah Michael Goutama, chairman dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Komite Singapura. Kedua, Max Loh, partner pengelola Negara Singapura dan partner pengelola kawasan ASEAN. Ketiga, Berlianto Situngkir, menteri Konselor, dari Kedutaan Besar Indonesia (Kedubes) di Singapura.
Kemudian, Hwang Yee Cheau, ketua Kelompok Wanita Karier, Kamar Dagang Cina Singapura. Berikutnya, adalah Kris Wiluan, ketua Citramas Grup. Selanjutnya, Daniel Teo, ketua Hong How Grup. Selanjutnya, Ester, ketua Sustainbility Officer di pengembangan kota terbatas. Kemudoan, Anindya Bakrie, CEO, PT Bakrie Global Vnetura, dan yang terakhir adalah Annie Song, kepala editor Majalah Times di Singapura.
Ada yang menarik dari catatan penerima. Seperti Tri Rismaharini. Risma memperoleh penghargaan tersebut karena dinilai berhasil dalam upaya pemberdayaan perempuan.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M Fikser mengatakan, penghargaan ini diberikan para Risma, guna memberi motivasi dan inovasi untuk mendorong semua perempuan, agar tidak berhenti meningkatkan kualitas diri. Terlebih, tantangan yang dihadapi era ke depan semakin tidak mudah. Khususnya bagi warga Kota Surabaya yang harus terus berjuang.
“Penghargaan tersebut sudah melalui tahap penyeleksian yang dilakukan 10 orang juri untuk menilai kelayakan dari peraih penghargaan ini,” ujar Fikser. (adi)