10 Hari Sudah, Nelayan Lumajang Tak Melaut karena Gelombang Tinggi
Sejumlah nelayan di Pantai Dampar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak bisa melaut. Hal ini karena kondisi gelombang tinggi di Pantai Selatan Dampar sehingga tidak memungkinkan nelayan menjalankan perahu untuk mencari ikan.
Sudah 10 hari para nelayan di Pantai Selatan Dampar ini tidak bisa melaut. Hal ini terjadi akibat tingginya gelombang pantai sejak sepekan terakhir, yang mencapai lebih dari 2 meter.
Kapal-kapal nelayan tampak terparkir berjejer di tepi pantai. Para nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah nelayan untuk melakukan perawatan pada perahu serta membenahi perlengkapan, mulai mesin hingga jaring ikan, sambil memantau perkembangan kondisi gelombang.
"Sekitar 1 mingguan sudah tidak cari ikan gara-gara gelombang tinggi, ya bisanya beres-beres ngurus mesin biar tidak rusak," kata Sumali, salah seorang nelayan pada Minggu, 8 September 2024.
Purwo, salah seorang nelayan lain mengatakan apabila nekat melaut bisa berpotensi membahayakan diri. "Membahayakan, minimal bisa melaut kalau sudah landai ombaknya," kata Purwo.
Sementara itu, tingginya gelombang menjadi pukulan bagi roda ekonomi nelayan. Mereka tidak mendapatkan pemasukan uang. Untuk bertahan hidup, sejumlah nelayan mengaku mencari pekerjaan lain, termasuk menjadi buruh tani.
Berdasarkan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia hingga 12 September 2024. Gelombang tinggi terjadi, di antaranya perairan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur.