10 Hari Hilang, 3 Jemaah Haji Indonesia Belum Ditemukan
Proses pencarian tiga jemaah haji Indonesia yang hilang saat puncak haji di Arafah dan Mina, pada 27-29 Juni 2023 masih berlanjut.
Mereka adalah Idun Rohim Zen, usia 87 tahun dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20); Suharja Wardi Ardi, usia 69 tahun dari Embarkasi Kertajati Kloter 10; dan Niron Sunar Suna, usia 77 tahun dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65).
Satuan Tugas Operasi Arafah Muzdalifah Mina (Satops Armina) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membagi beberapa tim untuk melakukan pencarian. Tim kembali menyambangi kantor polisi Mina, kamar jenazah di Mina, serta rumah sakit (RS) di Jeddah dan Makkah, Selasa 11 Juli 2023.
"Hari ini saya dan tim melaksanakan giat pencarian. Pertama ada 1 tim yang melaksanakan kegiatan ke Jeddah untuk mengecek kembali beberapa rumah sakit pemerintah Arab Saudi maupun pihak swasta," kata Kasatops Armina Kolonel (Laut) Harun Al Rasyid di Makkah.
Sementara tim 2 bergerak ke area Mina menyambangi kantor polisi yang menangani permasalahan jamaah di Armina dan kamar jenazah.
"Kita barusan berkoordinasi dengan petugas kepolisian di sini menanyakan keberadaan jemaah kita karena di sini data-data jemaah yang meninggal ketika prosesi haji di Mina lengkap," terangnya.
Harun menjelaskan ada beberapa data jemaah Indonesia meninggal di tempat ini yang sudah terkonfirmasi atau dengan istilah maklum (diketahui). Sedangkan yang makzhul (tidak diketahui) yakni ketiga jemaah Indonesia yang hilang belum ada. "Masih terus digali dan diupayakan pencarian oleh pihak PPIH maupun juga kepolisian Saudi, pencarian PPIH di wilayah ini merupakan yang ketiga kalinya," ujarnya.
Di samping itu, PPIH juga mengecek ke kamar jenazah di wilayah Muaysim, Mina setelah sebelumnya melakukan hal yang sama beberapa kali.
PPIH juga melaksanakan penyisiran di semua rumah sakit termasuk kamar jenazah di Makkah. "Tim akan menuju ke rumah sakit itu sekaligus cek di kamar kamar jenazah, kita lakukan proses pencarian," jelas Harun.
Ketua PPIH Arab Saudi juga melayangkan surat kehilangan kepada otoritas keamanan Saudi. Saat ini tim sedang menunggu respons otoritas Saudi.
"Otoritas keamanan Saudi berupaya untuk sama-sama melaksanakan proses pencarian dan ada beberapa nomor handphone kita yang sudah diminta oleh pihak kepolisian jika nanti ada informasi terbaru akan menghubungi kita, " kata Harun.
Pemakaman Jenazah Perlu Konfirmasi
Harun mengatakan pihak kepolisian Saudi hanya akan memakamkan semua jenazah meninggal dunia yang sudah terkonfirmasi.
"Semua jenazah akan dicari dulu siapa penanggung jawabnya dan akan didata melalui sidik jari setelah jelas siapa yang bertanggung jawab maka baru jenazah itu dikebumikan, " kata Harun.
Oleh karena itu kata dia, PPIH berasumsi dan bersangka baik (husnudzon) bahwa jemaah Indonesia hilang masih dapat ditemukan.
"Mereka meminta data yang sejelas-jelasnya, ketika proses pemakaman pun ada sesuatu yang dilakukan termasuk sidik jarinya, sehingga identitas asli atau riwayat keberadaan di mana dia tinggal, akan diketahui," kata dia.
Advertisement