10 Hal Yang Tidak Diketahui Tentang Francesco Bagnaia
Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia yang baru saja menandatangani kontrak perpanjang hingga 2024 ini diharapkan dapat bertarung di jajaran pembalap top memperebutkan juara dunia 2022.
Banyak yang sudah mengetahui kiprahnya dan sepak terjangnya di dunia balap. Tapi tahukah Anda, ada 10 hal yang jarang diketahui orang umum dari pembalap asal Italia ini? Apa saja itu?
Bagnaia sangat menyukai memasak.
Selain balapan, berada di dapur adalah passion-nya. Seperti pecinta masakan Italia lain, dia suka bereksperimen dengan pasta, tomat, dan basil. Sayangnya, ketika musim balapan, dia harus menjalani diet ketat demi menjaga kondisinya.
Punya anjing kesayangan.
Kehidupan balap motor sangat cepat di trek sirkuit. Bagnaia mempunyai cara tersendiri ketika harus bersantai. Dia akan tidur-tiduran di sofa di rumah neneknya sambil bermain dengan Turbo, seekor anjing Dachshund kesayangan keluarga.
Bagnaia sangat menyukai acara TV juga film.
Beberapa film klasik kesukaannya adalah Gladiator, Stranger Things, The Pursuit of Happyness, Harry Potter, Lord of The Rings, dan Star Wars.
Bagnaia fans Juventus.
Sebelum mencintai balapan MotoGP, Bagnaia sangat menyukai sepakbola, basket, lari, ski, dan showboarding. Juga memancing. Dia sangat mengidolakan tim Juventus dan juara dunia F1, Lewis Hamilton.
Punya Coach Balap.
Setiap pembalap sangat bergantung pada analisis teknikal yang dilakukan oleh coach sehingga bisa membuat perbedaan yang signifikan di atas sirkuit. Bagnaia dipandu oleh Casey Stoner dan Stefano Manzi. Di dua Grand Prix terakhir 2021, Stoner sangat berperan banyak dalam karier dirinya dan Jack Miller. Juga Manzi adalah teman terbaik yang ada di samping Miller dan Luca Marini (Mooney Racing Team VR46).
Menjadi juara dunia dengan Ducati adalah mimpi terbesarnya.
Tetapi musim 2022 ini adalah musim terbesar di kalender MotoGP karena ada 21 balapan di tahun ini. Membuat mimpinya ke sirkuit Laguna Seca, Amerika Serikat dan Suzuka Jepang harus tertunda. Dia juga ingin menggeber Ducati Desmosedici 2003 dan 2007.
Punya hobi baca.
Bagnaia sangat menyukai membaca autobiography dari pembalap terkenal dan buku serian. Untuk musik, dia menyukai pop, rock hingga R&B/soul, hiphop/rap, dan metal.
Pecinta Fashion
Buku serian tidak hanya memenuhi rak bukunya. Sebagai orang Italia, buku-buku dari pecinta fashion ternama dunia juga mengisi rak-nya.
Bagnaia berulang kali mengganti nomor motornya.
Awalnya dia mengadopsi 41 karena ngefans dengan Noriyuki Haga. Setelah menjadi juara dunia Moto2, dia mengubah nomornya menjadi 21 karena menghormati Troy Bayliss. Lantas sejak 2017, dia mengubah jadi 42 lantas 63 saat memasuki MotoGP 2019.
Bagnaia memiliki moto GoFree.
Kata-kata itu dia dapatkan dari seorang gadis yang ditemuinya di Grand Prix Jepang tahun 2016.