10 Hal yang Perlu Diperhatikan Cyclist Pemula
Banyak manfaat dari bersepeda. Mulai dari untuk olahraga, transportasi ke tempat kerja, sampai menjawab kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Tren ini sangat positif karena makin banyak orang yang sadar akan kesehatan, udara menjadi lebih bersih, dan kemacetan berkurang.
Tapi belakangan tak kalah banyak juga berita yang kurang mengenakkan tentang dunia sepeda, mulai dari etika berkendara di jalan, banyak kecelakaan sepeda, sampai pembegalan.
Berangkat dari keresahan tersebut, Xtoredy, cycling enthusiast asal Tangerang, Jawa Barat yang cukup kenyang dengan pengalaman di jalan (#biketowork) berbagi tentang hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan terlebih dahulu ketika baru mulai gowes roadbike:
1. Penggunaan cleat shoes
Secara fungsi dan estetika memang sangat disarankan, tapi ketika kita belum begitu lancar ada baiknya tidak memaksakan diri. FYI setelah 1 tahun bersepeda saya baru pake cleat shoes). Saran saya mulai dengan menggunakan sepatu yang nyaman dengan sol bawah flat dan keras seperti Converse atau Vans.
2. Teknik off saddle
Teknik ini digunakan untuk akselerasi awal ketika hendak memulai bersepeda untuk mendapatkan kecepatan tinggi dengan cepat, menjaga momentum ketika kita tidak mau kehilangan kecepatan yang sudah ada (biasanya di ujung tanjakan), membutuhkan sprint jarak pendek dalam menyelesaikan lomba, dan menghindari guncangan jalan rusak).
Setelah tahu fungsinya, saran saya berlatihlah secara bertahap dan berhati-hati. Salah-salah bukan hasil maksimal yang didapat melainkan cidera atau kecelakaan fatal.
3. Minum saat bersepeda
Biasakan untuk membawa air mineral atau cairan elektrolit dalam bidon saat bersepeda. Tujuannya untuk menjaga tubuh agar tidak kekurangan cairan, tapi minum saat bersepeda pun perlu latihan.
Menjaga sepeda tetap seimbang saat kita melepas satu tangan untuk minum bukan perkara mudah. Saran saya sebaiknya berhenti di tempat aman, minum, dan kemudian lanjut kembali.
4. Lepas tangan dua
Peran handling saat bersepeda sangat penting. Layaknya kendaraan lain ruang kemudi menentukan kita akan bergerak ke arah mana. Saat mengendarai mobil saja kita diajarkan untuk tetap memposisikan tangan di arah jarum jam 9 dan 3 agar selalu aman. Apalagi di sepeda.
Saran saya kalo mau menambah keahlian lepas tangan 2 jangan lupa untuk melatih otot perut agar dapat membantu dalam menjaga keseimbangan.
5. Kebut-kebutan
Roadbike memang serunya saat bisa memacu sepeda dengan kecepatan setinggi-tingginya, tapi risiko yang akan muncul pun tidak sedikit. Saran saya perbanyak dulu jam terbang dengan kemampuan sendiri. Mulai dengan kecepatan yang nyaman dan aman. Setelah rasa cinta sama bersepeda sudah cukup tinggi baru sisipin latihan interval untuk mendongkrak performa kecepatan.
6. Mengejar kilometer
Tidak asing dengan istilah century ride, tapi apakah itu untuk semua pesepeda? Tentu tidak karena kemampuan orang beda-beda, jangan pernah paksakan atau sarankan cyclist baru yang belum siap akan sesuatu hal yang baru dan cukup ekstrim. Saran saya mulai lah dengan latihan sepeda berbasis waktu tempuh bukan jarak. Nikmati torehan waktu yang dicapai dan tambah secara bertahap.
7. Memberikan sign tangan
Sama halnya minum saat bersepeda, memberikan sign dengan tangan saat mau belok atau harus mengurangi kecepatan adalah hal yang perlu dilatih dengan hati-hati. Alih-alih ingin berbuat baik malah mencelakai diri sendiri. Saran saya jaga selalu fokus saat bersepeda dan pastikan tangan selalu di handle bar.
8. Aero position
Posisi tangan ada di drop bar pada hakikatnya memang akan membuat posisi lebih aerodinamis, tapi untuk mengontrol arah sepeda jauh lebih sulit. Saran saya untuk coba boleh-boleh saja tapi pilih di jalur yang lurus, datar, lebar, dan minim kendaraan.
9. Riding dalam grup besar istilahnya peloton
Seru, minim usaha, dan minim risiko dibegal memang tapi banyak risiko yang akan muncul ketika kita belum terbiasa dengan aturan-aturan dalam peloton. Saran saya ride sendiri atau buatlah group ride dengan jumlah maksimal lima orang dan memiliki kemampuan yang kurang lebih sama atau bisa juga minta bantuan mentor yang bisa sabar menemani.
10. Main handphone
Entah menjawab telpon, membalas chat, atau sekedar selfie sebaiknya hindari karena bisa menyebabkan hilang fokus dan mempermudah kinerja begal. Saran saya, pasrahkan saja pada rekan-rekan fotografer yang sungguh sangat sigap dan tersebar di beberapa titik favorit pesepeda baik Jakarta, Tangerang, maupun Tangsel.
Mungkin itu saja yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat dan membuat temen-temen saling peduli satu sama lain. Harapan saya tren sepeda ini bukan cuma karena Covid-19 tapi bisa jadi budaya baik untuk Indonesia ke depannya.