10 Hal Penting! Memahami Cara Menghadapi Musibah dalam Islam
Cara Menghadapi Musibah dalam Islam
Musibah menjadi sebuah peristiwa yang tidak dapat diprediksi oleh manusia. Musibah juga sudah menjadi rahasia ilahi yang hanya diketahui oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Musibah juga dapat diartikan sebagai sebuah peringatan dan tanda yang diisyaratkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Musibah dapat berwujud bencana alam, kehilangan orang yang kita sayangi, kecelakaan, peperangan, ataupun seperti wabah corona/ Pendemi Covid-19 yang pernah melanda umat manusia di muka bumi.
Musibah bentuk isyarat dan kuasa Allah bagi orang yang beriman. Untuk meyakini sepenuhnya bahwa musibah ini merupakan Ujian untuk seluruh umat manusia, bukan konspirasi seperti yang dituduhkan.
Islam sendiri menganggap bahwa setiap musibah yang diturunkan kepada umat manusia merupakan sebuah pembelajaran bagi manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikut ini :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِيْنَ
“Sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu sekalian.” (QS. Muhammad : 31).
Ada yang memaknai musibah sebagai sebuah ujian, namun dibalik itu semua sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu memberikan hikmah bagi mereka yang tertimpa musibah sebagaimana FirmanNya dalam hadits Qudsi berikut :
"Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.” (HR. Bukhari).
Setiap orang tentunya memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi musibah dalam islam yang menimpanya. Namun, islam mengajurkan untuk menghadapinya dengan sabar, tawakal dan penuh keikhlasan.
Berikut di antara cara menghadapi musibah dalam Islam. Semoga dapat menjadi panduan bagi kita.
1. Menerima Musibah Tersebut
Apapun musibah yang menimpa anda, islam mengajarkan bahwa kita harus menerima segala musibah tersebut sebagai bentuk dan manfaat beriman kepada Allah.
Terlepas hal tersebut menyakitkan atau menyedihkan. Anggap bahwa hal tersebut merupakan bagian dari takdir yang telah digariskan sang Ilahi. Tentunya apapun itu kita harus melaluinya dan menerimanya dengan lapang dada.
2. Ikhlas Menerimanya
Hal yang paling penting ialah mampu bersikap ikhlas terhadap segala sesuatu yang menimpa. Menerima dengan ikhlas segala musibah yang menimpa. Sebab pasti akan ada hikmat dan nikmat yang akan Allah berikan kelak pada diri kita.
3. Sabar Menghadapinya
Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda sabar merupakan salah satu kunci dalam menghadapi musibah. Dalam hadits berikut :
عجبا لأمر المؤمن ان أمره كله خير وليس ذلك لأحد الا المؤمن ان اصابته مراء شكر فكان خيرا له وان اصابته ضراء صبر فكان خيرا له
“Orang-orang beriman itu memang sangat mengherankan semua perkaranya serba baik, dan tak ada seorang pun yang seperti orang yang mukmin. Apabila dianugerahi kesenangan ia bersyukur, dan apabila tertimpa musibah, ia berlaku sabar. Hal inilah yang menjadikan dia selalu dalam keadaan baik.”( HR. Muslim).
4. Memanjatkan Do’a Kepada Allah
Hal yang paling utama saat tertimpa musibah ialah memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu WaTa'ala juga sebagai cara agar hati tenang dalam islam . Sebab apapun yang terjadi, doa merupakan hal utama dan yang harus di lakukan dalam kondisi apapun.
Dalam kondisi senangpun kita harus berdoa pada Allah atas kesenangan tesebut. Sebaliknya pada saat musibah menimpa maka doa bisa dianggap sebagai salah satu cara mengadu kepada Allah.
5. Memohon Pertolongan Hanya Pada Nya
Adakalanya ketika musibah datang, seseorang menjadi kalap. Bagai di rasuki syaiton ia akan sengaja meminta pertolongan kepada hal selain Allah.
Sesungguhnya hal yang demikian merupakan hal yang tidak patut. Dan sebaik-baiknya penolong ialah Allah Subhanahu WaTa'ala. Karena itu, saat musibah tertimpa tidak ada cara lain selain hanya meminta pertolongan kepada Allah.
“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” [An-Nahl/16:53].
6. Berserah Diri
Berserah diri menjadi kunci utama dalam menghadapi musibah. Dengan berpasrah dan berserah diri maka kita akan dapat lebih dekat kepada Allah . Sehingga dapat memaknai musibah dengan penuh kesyukuran.
7. Mengkoreksi Diri
Musibah yang menimpa juga menjadi sebuah alarm dan sinyal bagi manusia untuk mengkoreksi diri. Sebab musibah yang datang biasanya disebabkan oleh perbuatan diri sendiri. Sebagaimana dalam FirmanNya berikut ini :
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy Syura: 30).
8. Menjalaninya sebagai Bagian dari Takdir
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”
Pahamilah bahwa setiap takdir manusia telah digariskan. Sehingga musibah yang menimpa manusiapun menjadi bagian dari takdir itu sendiri. Tiada cara lain kecuali menerima dan menjalaninya.
9. Pasti Ada Hikmah di Baliknya
Tidak ada yang sia-sia di mata Allah. Allah memberikan musibah namun pasti disertai dengan hikmah dibaliknya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116)
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116).
10. Meyakini ini Bukan Musibah yang Berat
Dalam sebuah hadits disebutkan,
مَنْ عَظَمَتْ مُصِيْبَتُهُ فَلْيَذْكُرْ مُصِيْبَتِي، فَإِنَّهَا سَتَهَوَّنُ عَلَيْهِ مُصِيْبَتُهُ
“Siapa saja yang terasa berat ketika menghapi musibah, maka ingatlah musibah yang menimpaku. Ia tentu akan merasa ringan menghadapi musibah tersebut.”
Inilah di antara makna yang diisyaratkan dalam sabda Rasûlullâh Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam :
”Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.”
Itulah, di antara cara menghadapi musibah dalam islam. Mudah mudahan semakin dapat menambah kadar keimanan kita untuk selalu memaknai segala nikmat dan musibah sebagai karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Semoga bermanfaat.