10 Dampak Anak Muda Kebanyakan Begadang
Viral di TikTok seorang perempuan membagikan kisahnya terkena stroke di usia muda karena kebiasaan begadang. Ia harus masuk ICU serta mengalami koma.
"Guys dengerin, ini foto aku pas lagi ulang tahun dan di RS, posisi habis koma. Kenapa koma? Karena di pembuluh darah otakku itu ada perdarahan, jadi ada stroke," ujarnya seperti dikutip akun tiktok @olszalau.
"Kok bisa stroke? Padahal masih muda, masih baru 20 tahun. Jawabannya adalah, begadang," ungkapnya.
Ia mengaku kerap tidur saat sudah subuh, bahkan kadang baru tidur besok siangnya. Hal itu dilakukannya semenjak awal pandemi Covid-19 karena merasa lebih produktif beraktivitas di malam hari.
Karena kebiasaan tersebut, pada 2021 akhirnya tubuhnya drop sehingga mengharuskannya masuk ICU dan mengalami koma. Dari pengalamannya tersebut, ia mengingatkan kepada siapapun yang suka begadang untuk berhenti agar tidak mengalami kejadian serupa.
Kebiasaan begadang membuat seseorang kurang tidur di malam hari. Mengutip dari penelitian yang terbit di European Heart Journal pada 2011 lalu oleh Warwick Medical School, menunjukkan bahwa kurang tidur yang berkepanjangan serta pola tidur yang terganggu dapat memiliki implikasi kesehatan jangka panjang yang serius.
Peneliti telah menghubungkan kurang tidur dengan stroke, serangan jantung dan gangguan kardiovaskular yang sering mengakibatkan kematian dini.
Selain stroke dan penyakit kardiovaskular, ingat lagi bahaya kurang tidur untuk kesehatan karena kebiasaan begadang, dirangkum ngopibareng.id.
Bahaya Begadang bagi Kesehatan
Berikut beberapa efek negatif dari kebiasaan begadang yang jarang disadari orang, di antaranya:
1. Obesitas
Dampak buruk begadang bagi anak muda yakni dapat memicu naiknya berat badan. Kegemukan atau obesitas memang buruk bagi kesehatan tubuh. Pasalnya, kalori ekstra yang dikonsumsi karena kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas dalam jangka panjang.
Kekurangan jam tidur juga akan membuat seseorang secara tidak sadar menjadi lebih ceroboh dalam hal memilih menu makanan, beberapa orang mungkin lebih memilih makanan dengan porsi yang besar atau makanan cepat saji. Namun, hal tersebut terjadi karena adanya perubahan hormon.
2. Meningkatkan risiko diabetes
Diabetes mungkin lebih sering dialami oleh orang yang telah berumur, tetapi tidak menutup kemungkinan anak muda juga bisa terserang penyakit tersebut. Jadi ketika tubuh hanya mendapatkan sedikit waktu tidur, hal tersebut akan mengimbanginya dengan mengeluarkan hormon stres tingkat tinggi seperti kortisol untuk membuat seseorang tetap waspada.
Seseorang yang begadang dinilai kurang sensitif terhadap efek insulin. Seiring waktu, hal tersebut justru menyebabkan penumpukan glukosa dalam aliran darah sehingga meningkatkan risiko diabetes.
3. Melemahkan otak
Begadang juga dapat menurunkan fungsi otak. Hal ini berkaitan dengan konsentrasi, perhatian, fokus, respons, daya ingat, hingga kecerdasan emosional. Selain itu, kurang tidur karena begadang juga dapat menurunkan kreativitas dan kemampuan otak dalam memecahkan masalah.
Ketika seseorang tidur larut malam, kemungkinan besar akan terlambat bangun. Kemudian saat bangun, tubuh akan dituntut untuk mulai berkonsentrasi pada pekerjaan. Dengan jadwal tidur yang kacau, maka akan sulit bagi otak untuk bekerja dengan konsentrasi tinggi. Hal itulah yang memicu seseorang menjadi sangat sulit untuk bisa fokus ketika tidak memiliki cukup waktu tidur.
4. Meningkatkan risiko penyakit stroke
Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko penyakit stroke pada seseorang, seperti yang telah dialami oleh remaja 20 tersebut. Meskipun faktanya orang tersebut tidak memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit stroke.
Bahwa berkurangnya jam tidur untuk anak muda juga bisa memberikan tekanan pada jantung dan berujung pada penyakit stroke atau serangan jantung.
5. Penyakit Jantung
Berbeda dengan seseorang yang sudah lanjut usia, serangan jantung pada anak muda tidak disebabkan oleh kadar kolesterol buruk yang tinggi. Melainkan karena begadang dan tidur lima jam atau kurang secara langsung ternyata juga berkorelasi terhadap peningkatan risiko hipertensi dan jantung koroner.
6. Sistem kekebalan tubuh melemah
Kurang tidur atau hobi begadang juga dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh seseorang menjadi melemah. Di saat tubuh tak cukup tidur karena terjaga sepanjang malam, maka sistem kekebalan tubuh juga menjadi ikut terganggu.
Hal tersebut dapat terjadi karena sistem yang terlibat dalam sirkulasi sel darah putih menjadi terganggu ketika belum cukup istirahat. Padahal sel darah putih tersebut membantu menangkal infeksi dan penyakit.
7. Gelisah dan depresi
Kebiasaan begadang bagi anak muda juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit mental. Ketika tidur larut malam, seseorang tidak bisa mendapatkan istirahat yang cukup. Maka kondisi ini akan memicu perasaan gelisah hingga terkena stres lebih tinggi dibanding orang yang memiliki waktu tidur yang cukup.
Jika kondisi tersebut terus menerus dilakukan, maka dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi. Ketika ada sesuatu dalam pikiran atau seseorang memiliki masalah dengan tidur serta mungkin lebih bergantung pada pil tidur. Hal tersebut justru akan meningkatkan tingkat Stress.
8. Peningkatan risiko kanker
Efek begadang juga berkaitan dengan peningkatan risiko seseorang untuk terkena kanker. Seseorang yang memiliki jam tidur kurang, lebih berisiko terkena kanker jika dibandingkan dengan orang yang tidurnya cukup sehari-hari.
Belum diketahui pasti apa efek begadang terhadap kemunculan kanker, namun diduga berkaitan dengan stres dan kerusakan sel-sel tubuh.
9. Penuaan dini
Saat begadang dan kurang tidur, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon stres (kortisol). Ternyata hormon ini dapat memecah dan merusak struktur kolagen pada kulit, yakni protein yang berfungsi untuk membuat kulit lebih kencang dan elastis.
Akibatnya kulit dan wajah akan menjadi lebih kusam dan kering. Rusaknya kolagen di wajah pun bisa menyebabkan munculnya garis-garis atau kerutan di wajah, flek atau bintik-bintik kehitaman di wajah, serta mata bengkak dan muncul lingkaran hitam di sekitar mata (mata panda).
10. Penurunan sistem imunitas
Kebiasaan kurang tidur atau sering begadang, terutama jika waktu tidur kurang dari 6 jam, juga akan membuat daya tahan tubuh melemah. Hal ini bisa membuat tubuh lebih rentan terkena infeksi bakteri dan virus.
Jam Tidur yang Benar bagi Kesehatan
Orang dewasa yang sehat sebaiknya mendapatkan jam tidur setidaknya 7 hingga 9 jam per malam. Berbeda dengan bayi, anak-anak, dan remaja yang membutuhkan waktu tidur yang disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Berikut aturan tidur setiap usia meliputi hal berikut ini:
1. Bayi yang baru lahir perlu waktu tidur 14 hingga 17 jam per malam.
2. Balita harus mendapatkan waktu tidur 10 hingga 14 jam semalam.
3. Anak usia sekolah (6 hingga 13 tahun) membutuhkan waktu tidur 9-11 jam per malam.
4. Anak usia remaja membutuhkan waktu tidur setidaknya 8 hingga 10 jam per malam.
5. Lansia yang berusia mulai dari 65 tahun ke atas perlu mendapatkan kualitas tidur yang baik setidaknya 7 hingga 8 jam per malam.
Advertisement