10 Anggota DPD Peraih Suara Tertinggi, dari Artis hingga Politisi
Sebanyak 136 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terpilih, telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu 31 Agustus 2019. Guna meraih suara pendukungnya, calon anggota DPD telah melakukan berbagai perjuangan, usaha dan ikhtiar lainnya.
Dari 136 anggota DPD itu, terdapat 10 tokoh berhasil meraih suara tertinggi secara nasional. Penetapan tersebut digelar dalam rapat pleno terbuka dipimpin Ketua KPU Pusat Arief Budiman, di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat. Anggota DPD terpilih berasal dari 34 provinsi.
Anggota DPD RI periode mendatang mayoritas adalah pendatang baru. Persentasenya, hanya sekitar 30 persen petahana (incumbent) dan sisanya wajah baru. Karena itu, mereka diharapkan lebih kuat dan memiliki posisi tawar yang lebih besar.
Dari 136 anggota DPD yang akan bekerja pada peripode 2019-2024, 10 orang meraih suara paling tinggi. Anggota DPD terpilih dengan suara terbanyak ini mayoritas berasal dari tiga daerah dengan jumlah pemilih terbanyak, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Sepuluh anggota DPD terpilih tersebut, yakni:
1. ONI SUWARMAN
Caleg DPD pejawat dari dapil Jawa Barat ini mencatatkan rekor perolehan suara terbanyak yakni 4.132.681 suara sah.
Oni Suwarman atau lebih dikenal sebagai Oni SOS duduk di kursi DPD RI, kedua kalinya. “Bersyukur sama Allah (kembali ke DPD) dengan perolehan suara yang tidak disangka-sangka. Da aku mah apa atuh,” ujar Oni.
Pada periode 2014-2019 ia meraih 2 juta suara untuk kursi DPD RI. Sedangkan pada Pemilu 2019, raihan suaranya naik dua kali lipat di angka 4.132.681. Melihat suaranya yang tinggi, Oni meyakini semuanya karena kehendak Allah. Karena jika melihat modal yang ia keluarkan sangat kecil, hanya Rp 10 juta. Ia bahkan tidak membuat baliho. Ia memanfaatkan baliho dari KPU sebanyak 20 buah per kabupaten. Itulah mengapa tidak banyak baliho yang memajang wajah Oni di Jawa Barat.
“Kalau teman nanya, kang minta baliho. Saya jawab, ada tuh di KPU,” ungkapnya. Uang Rp 10 juta itu Oni gunakan untuk pembuatan video klip Colenak Coleni. Colenak Coleni merupakan slogan yang digunakannya untuk kampanye.
Rahasia lainnya dari kampanye Oni adalah pengoptimalan media sosial. Selain sangat murah, kampanye di media sosial terbilang efektif bagi Oni. Untuk sumbangan, Oni mengaku, datang dari saudara. Misalnya, ketika ia akan membayar untuk spanduk, saudaranya akan menolak pembayaran dari Oni.
“Mau dikasih uang, (dia bilang) ga usahlah, cuma awi (bambu) doang,” tuturnya. Oni juga mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Jabar yang memilihnya. Ia akan menjaga amanah tersebut dan berjuang agar tidak mengecewakan masyarakat.
2. EVI ZAINAL ABIDIN
Evi merupakan anggota DPR 2014-2019 dari Demokrat. Pada pemilu 2019 dia mencalonkan diri sebagai anggota DPD dari dapil Jawa Timur dan berhasil meraih meraih 2.416.663 suara sah.
Evi sebelumnya dikela sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pasuruan. Selain tak lagi di partai politik, di DPD baginya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. ‘Pembangunan yang tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, membahayakan pengguna jalan dan menimbulkan kemacetan parah," tuturnya mengkritik.
Ia pernah mengkritik soal pembangunan di daerahnya, Pasuruan. Baginya, pelaksanaan proyek peningkatan jalan yang menghubungkan antara Desa Bakalan-Sengonagung Kecamatan Purwosari sebelumnya memang banyak dikeluhkan pengguna jalan. Pasalnya, pihak pelaksana proyek yakni Tripalindo Trans Mix dianggap sembrono dalam menurunkan material, pasir, batu serta perangkat proyek yang berada dilokasi sehingga menutup sebagian jalan.
"Hal ini membuat ruas jalan menyempit dan mengancam keselamatan para pengguna jalan. Nah… gak enak kan. Saya tadi saksi langsung jg korban. Kejebak, bbrp supir truk sampai pucat takut muatannya terguling. Bahkan kami harus turun langsung atur jalan. Ada camat jg disitu ikut terjebak tp spt nya sdh pupus keberanian dan hati nuraninya unt melakukan pengabdian sesungguhnya. Miris…"
3. DENTY EKA WIDI PRATIWI
Denty adalah anggota DPD pejawat selama dua periode (2009-2014 dan 2014-2019). Denty maju di dapil Jawa Tengah dan meraih 2.347.604 suara sah.
4. LA NYALA MATTALITTI
Mantan ketua umum PSSI ini maju di dapil Jawa Timur dan meraih suara 2.267.058 suara.
La Nyalla pernah menjabat ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2016, kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur dan ketua umum Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur.
5. CASYTHA ARRIWI KATHMANDU
Casytha maju di dapil Jawa Tengah dan meraih 2.080.525 suara.
6. BAMBANG SUTRISNO
Bambang maju di dapil Jawa Tengah dan meraih 1.631.351 suara sah.
7. ABDUL KHOLIK
Abdul Kholik maju di dapil Jawa Tengah dan meraih 1.420.625 suara.
Sebelum terpilih menjadi anggota DPD, Abdul Kholik meraih doktor ilmu hukum dengan predikat memuaskan (cum laude), dari Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, 2019. Dalam disertasi berjudul “Sengketa Kewenangan Lembaga Negara dalam Penerapan Sistem Bikameral di Indonesia”. Abdul Kholik memaparkan hasil penelitiannya yang menyimpulkan telah terjadi sengketa kewenangan negara antara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Bagi Kholik, DPD menganggap DPR telah mereduksi, mendegradasi, mendelegitimasi, dan menghambat kewenangan legislasinya, sehingga tidak dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Sementara DPR berpandangan kewenangan legislasi DPD terbatas sesuai dengan ketentuan dalam UUD-NRI Tahun 1945.
Akibat sengketa kewenangan itu, Abdul Kholik menyimpulkan pelaksanaan sistem ketatanegaraan paska amandemen UUD 1945 menimbulkan hubungan antarlembaga negara yang tidak sinergis dalam penerapan sistem bikameral antara DPD dengan DPR.
Pilihan sistem bikameral yang lemah menempatkan kewenangan DPR lebih kuat dibanding DPD sebagai hasil kompromi. Bila dibiarkan, sengketa kewenangan ini menurutnya berpotensi melahirkan kegagalan sistemik. Perlu dilakukan upaya penyempunakan dan perbaikan secara menyeluruh pada tataran fundamental norma maupun instrumental norma.
Secara konkret, Abdul Kholik dalam disertasinya menyatakan, perlu penguatan sistem bikameral agar keberadaan DPR dan DPD dapat sinergis dalam pelaksanaan fungsi legislasi dan terlaksana check and balance dalam pembentukan undang-undang.
“Pilihanya adalah model strong bikameral di mana kewenangan DPD dengan DPR hampir setara, meskipun terbatas pada ruang lingkup yang terkait kepentingan daerah atau otonomi daeah,” tegasnya.
8. AHMAD NAWARDI
Ahmad Nawardi maju di dapil Jawa Timur dengan meraih 1.414.478 suara.
Sebelunya, ia pun duduk sebagai Ketua DPP Hanura. Kali ini, ia menjadi anggota DPD untuk periode kedua.
9. AMANG SYAFRUDIN
Amang Syafrudin maju di dapil Jawa Barat dengan meraih 1.410.880 suara.
Amang Syafrudin sebelumnya dikenal sebagai politikus PKS. Ia pernah berpendapat, penting bagi PKS untuk terus membuka diri sembari menguatkan komitmen kebersamaan. PKS sudah teruji, belasan tahun bersama, harus bisa melewati tantangan apapun, termasuk pemecah-belahan kader di Partai. Di PKS yang Partai Dakwah, ada prinsip Qiyadah wal Jundiyah, ada prinsip-prinsip yang harus dijaga oleh pemimpin dan yang dipimpinnya.
10. ADILA AZIS
Adilla Azis maju di dapil Jawa Timur dan meraih 1.322.755 suara sah.
Ia berpendapat, DPD harus dipimpin orang yang punya kemampuan lebih dan berwibawa. Untuk mewujudkan itu, dubutuhkan pimpinan terlebih ketua senator yang memiliki beberapa kriteria. Seperti, tegas dan berani.
Menurut Adilla Azis, salah satu figur yang digadang-gadang menjadi Ketua DPD dan memiliki kriteria itu adalah La Nyalla Mattalitti.
Baginya, La Nyalla tegas, berani dan tidak abu-abu. Jarang orang sepert itu, setiap pekerjaan pasti tuntas. Mudah-mudahan bisa menguatkan DPD sehinggan keberadaan lembaga ini benar-benar bisa dirasakan masyarakat.
DPD INCUMBENT
Selain itu, sejumlah tokoh ternama juga yang ditetapkan menjadi anggota DPD terpilih, yakni mantan Aceh Abdullah Puteh (Aceh), senator pejawat GKR Hemas (DIY), Fadel Muhammad (Gorontalo) dan Yorris Raweay (Papua). Selain itu, ada empat orang tokoh dari DKI Jakarta, yakni senator pejawat Fahira Idris, mantan cawagub Sylviana Murni, ahli hukum tata negara Jimly Asshiddiqie, dan politikus senior PDIP Sabam Sirait.
Selanjutnya, Evi Apita Maya yang namanya sempat mengemuka pascakasus edit foto saat mencalonkan diri sebagai anggota DPD pun ditetapkan terpilih menjadi salah satu anggota DPD dari NTB. Penyanyi senior, Maya Rumantir, juga ditetetapkan sebagai anggota DPD terpilih dari Sulawesi Utara.