10.000.280 Dosis Vaksin Sinovac, Indonesia Terima Pasokan Lagi
Indonesia kembali mendapat pasokan 10.000.280 dosis bahan baku vaksin Sinovac untuk mendukung program vasinasi nasional
Vaksin tersebut diangkut dengan Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-89. Tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin, 12 Juli 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya secara virtual menyebutkan ini merupakan Kedatangan vaksin tahap ke-21
“Hari ini, 12 Juli 2021, kita kembali kedatangan 10.000.280 dosis bahan baku vaksin Sinovac, termasuk overfill atau ekstra 10 (persen) dan 1 RKN Reagent,” ujar Menkes.
Dengan kedatangan vaksin ini, jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku bertambah menjadi 115.500.280 dosis yang nanti akan diolah oleh Bio Farma menjadi 93 juta dosis vaksin jadi Sinovac yang siap diberikan kepada masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung kedatangan vaksin ini, hingga pendistribusiannya ke seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Budi Budi.
Disiplin Protes di Masa PPKM Darurat
Kedatangan vaksin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi untuk menciptakan kekebalan komunal dan dalam menanggulangi lonjakan kasus yang sedang terjadi di Indonesia.
Menurut Budi, program vaksinasi ini akan melengkapi pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan Darurat dalam upaya melawan pandemi Covid-19.
“Dengan melengkapi upaya pencegahan kita melalui vaksinasi, selain melaksanakan disiplin prokes dan mematuhi kebijakan pemerintah seperti PPKM darurat akan membantu menurunkan laju penularan dengan cepat dan mengendalikan pandemi jauh lebih baik,” jelas Menteri Kesehatan.
Imbauan Memperkuat Gotong Royong
Oleh karena itu, pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk gotong-royong dengan pemerintah dalam mengikuti program vaksinasi yang tersedia untuk mempercepat terciptanya kekebalan komunal.
“Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang sudah tersedia. Mari segerakan vaksinasi untuk percepatan mencapai kekebalan komunal,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Menkes tidak menyinggung vaksinasi gotong royong beberbaya yang akhirnya ditunda setelah menuai protes.
Advertisement