1 PDP Covid-19 Asal Bangil Meninggal, Pasien Juga Sakit Ginjal
Lagi, 1 PDP (pasien dalam pengawasan) Covid-19 di Kabupaten Pasuruan, meninggal dunia. PDP meninggal itu adalah perempuan, 47 tahun, asal Kecamatan Bangil yang meninggal dunia setelah dirawat selama 4 hari di RSUD Bangil.
"Benar, 1 PDP Covid-19 dari Kecamatan Bangil meninggal dunia pagi tadi pukul 05.30 WIB,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya.
Selama berada di RSUD Bangil, pasien perempuan ini datang dengan keluhan demam, batuk, anemia disertai sesak nafas dan memiliki penyakit penyerta berupa ginjal kronis.
Kata Anang, ginjal kronis yang dialami pasien Bangil ini sudah berlangsung menahun. Sehingga ketika kondisinya semakin memburuk pada tanggal 5 Mei 2020 lalu, keluarga melarikannya ke RSUD Bangil.
"Ketika dirawat di RSUD Bangil, dokter mencurigai ada gejala seperti Covid-19, karena sesak nafasnya. Maka dari itu, petugas diminta untuk melakukan rapid, dan hasilnya reactive, dan langsung dimasukkan sebagai PDP," katanya.
Ditegaskan Anang, lantaran setelah dirapid hasilnya reaktif, maka petugas memberlakukan pemulasaran jenazah sesuai protab jenazah Covid-19. Termasuk pemakaman oleh petugas Puskesmas Bangil. "Petugas memakai APD lengkap saat memakamkan jenazah PDP dari Bangil ini," katanya.
Sementara itu, pada hari ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan membantu proses pemakaman 1 PDP Covid-19 dari RSUD Mojokerto yang identitasnya berasal dari Kabupaten Pasuruan.
Menurut Anang, yang bersangkutan adalah laki-laki, 63 tahun, asal Kecamatan Pandaan. Menurut Anang, pasien laki-laki ini meninggal di RSUD Mojokerto sekitar pukul 05.00 WIB setelah berjuang melawan stroke yang dideritanya sejak 2 tahun lalu.
"Selain stroke, PDP dari Pandaan ini dicurigai suspect Covid-19 karena datang ke RSUD Mojokerto dalam kondisi sesak nafas, dan punya riwayat stroke," katanya.
Lebih lanjut Anang menjelaskan, meskipun tertatat sebagai warga Kabupaten Pasuruan, pasien ini tinggal bersama istri sirinya di Mojokerto mulai 2 tahun lalu. Begitu penyakitnya kambuh, istri sirinya membawa pasien ini ke RSUD Mojokerto, Kamis, 6 Mei 2020.
"Pasien ini sempat pulang ke Pandaan. Karena posisinya dari luar daerah, maka warga memintanya untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Tapi ternyata hanya bertahan 2 hari saja, kemudian memilih pulang ke istri sirinya di Mojokerto," kata Anang.
Begitu mengetahui kabar meninggalnya warga Pandaan ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan menegaskan bahwa petugas dari Puskesmas Pandaan langsung melakukan penjemputan jenazah, untuk kemudian dimakamkan sesuai domisili pasien di Pandaan.
Dengan meninggalnya 1 PDP Covid-19 hari ini, menjadikan total sebanyak 15 PDP Covid-19 dari Kabupaten Pasuruan orang yang meninggal dunia.
Mereka terdiri dari 1 warga Gondangwetan, 2 warga Lumbang, 1 warga Lekok, 2 warga Prigen, 3 warga Wonorejo, 1 warga Purwosari, 1 warga Grati, 1 Warga Bangil, 1 warga Gempol dan 1 warga Purwodadi.
Di sisi lain, sampai sore ini, ada tambahan 7 PDP Covid-19 di Kabupaten Pasuruan. Ketujuh pasien tersebut datang ke RSUD Bangil dengan keluhan yang berbeda.
Total PDP Covid-19 di Kabupaten Pasuruan mencapai 105 orang. Sedangkan jumlah ODP (orang dalam pemantauan) juga bertambah 2 orang dari Tutur dan Grati, sehingga totaknya mencapai 237 orang. (sumber: www.pasuruankab.go.id)
Advertisement