1 Minggu Target Walikota Surabaya Digitalisasi Layanan Puskesmas
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi akan mempercepat pelayanan kesehatan di Puskesmas Surabaya dengan cara digitalisasi. Hal ini dilakukan juga karena pelayanan di Puskesmas yang terkesan lambat.
Guna mewujudkan hal tersebut, Eri Cahyadi melakukan sidak ke beberapa puskesmas di Surabaya. Salah satunya puskesmas Pucang. Dalam kunjungannya Eri Cahyadi mengatakan, pelayanan yang lambat di puskesmas karena banyak pengulangan yang dilakukan.
"Puskesmas lambat karena pelayanan dobel-dobel," katanya, Selasa, 10 Mei 2022.
Menurutnya, bila dilakukan digitalisasi pelayanan kesehatan di puskesmas akan lebih cepat dan masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama.
"Seharusnya pertama datang ke puskesmas diterima satu perawat untuk diagnosa keluhan, setelah itu baru masuk ke dokter untuk diperiksa, kalau dokter butuh tambahan obat dokter tinggal klik (melalu aplikasi) agar apoteker menyiapkan. Jadi pasien keluar dari ruang dokter obat sudah siap," terang Eri Cahyadi.
Selain mempercepat pelayanan, digitalisasi ini akan memudahkan proses rujukan yang selama ini dilakukan manual. Semisal ada rujukan maka dokter akan langsung bisa mengirimkan rujukan tersebut lewat aplikasi pada rumah sakit yang dituju.
"Jadi pasien kalo dirujuk itu membawa apa-apa. Gowo awak tok (bawa badan saja). Tapi rekam medis semuanya sudah siap dan sudah diklik ke RS dari puskesmas, tidak dimintai surat yang lain lagi," ungkap Eri.
Pelayanan kesehatan secara digitalisasi ini nantinya juga akan berlaku untuk pasien BPJS. Sebab, pihak sudah melakukan kerja sama dengan BPJS terkait hal tersebut.
"Ngapain wong Surabaya dimintai BPJS kalo ternyata diminta manual? Kalau gitu nggak bisa pake BPJS dong kalau masyarakatku disusahno," ujarnya.
"Ini tadi sudah saya bilang ke BPJS kalo gabisa elektronik ya buat apa ada kerja sama? Buat apa Surabaya bayar UHC untuk menyenangkan warga, kalau warga Surabaya dipulosoro," imbuh Eri Cahyadi.
Ke depan dengan adanya digitalisasi ini, Eri berharap tidak ada lagi warga yang berobat lalu ditanyakan mengenai surat ataupun riwayatnya. Karena dari aplikasi nantinya sudah dapat terlihat.
"Jadi pasien tidak perlu banyak ditanyai. Itu bisa kok dilakukan di mana pun," jelasnya.
Saat ditanya mengenai target pelaksanaan digitalisasi layanan kesehatan di Surabaya, Eri Cahyadi menargetkan satu minggu lagi aplikasi harus segera jadi dan Mei sudah harus berjalan.
"Seminggu lagi aplikasi harus jadi, dan Mei harus berjalan," tutupnya.