1 Israel untuk 3 Palestina, Gencatan Senjata akan Diperpanjang
Gencatan senjata yang telah berjalan sejak Jumat, diharapkan akan diperpanjang dua hari lagi. Sebanyak 50 tawanan telah dibebaskan oleh Hamas, diganti dengan pembebasan 150 tahanan Israel selama tiga hari terakhir.
Perpanjangan gencatan senjata selama dua hari mungkin terjadi bila pihak Hamas membebaskan sedikitnya 10 tawanan di setiap harinya. "Kami berharap pasukan pendudukan (Israel) mematuhi perjanjian di dua hari ke depan. Selain perempuan dan anak, kami juga akan menukar dengan kategori lain," kata pihak Hamas, Khalil Al-Hayya kepada Al Jazeera dikutip dari Reuters.
Sedangkan Menteri Keamanan Israel Gideon Saar kepada Army Radio menyebut jika Israel juga berkeinginan untuk memperpanjang gencatan senjata, bila semakin banyak tawanan dibebaskan. Masa perang menurut Israel, akan segera diketahui jika terjadi serangan kembali.
"Segera mungkin setelah tuntas bertukar tawanan, pertempuran akan berlangsung lagi," katanya. "Kami punya segala upaya untuk mencapai tujuan perang, menumbangkan Hamas di Gaza," katanya.
Serangan Israel
Namun, meski gencatan senjata berlangsung, sejumlah serangan tetap dilakukan oleh Israel di wilayah Gaza.
Meski tak ada bombardir dari udara, serangan sporadis dilakukan tank Israel di utara Gaza. "Ada tersangka yang mendekati pasukan IDF, tank kami menembak untuk memberi peringatan," kata pernyataan Israel terkait serangan pada Selasa, 28 November 2023.
Bertukar Tahanan
Selama tiga hari gencatan senjata, Hamas melepaskan 50 tawanan ditukar dengan 150 warga Palestina yang ditahan Israel di Tepi Barat. Semua tahanan yang dibebaskan Israel adalah perempuan dan anak-anak. Mereka adalah warga Tepi Barat yang bukan berada di bawah kontrol Hamas.
Sedangkan tawanan Hamas, sebanyak 50 orang juga perempuan dan anak-anak. Hamas juga membebaskan sebanyak 19 warga negara asing di bawah perjanjian berbeda selama gencatan senjata tersebut.