1,5 Juta Pengunjung Padati Paviliun Indonesia Expo Dubai
Paviliun Indonesia terbukti menarik perhatian masyarakat dunia pada gelaran Expo 2020 Dubai di Uni Emirat Arab.
Peresmian Paviliun Indonesia dilakukan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Minister of State for Foreign Trade Uni Arab Emirates (UAE), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi.
Paviliun Indonesia berdiri di atas lahan seluas 1.860 m2 yang bertemakan “Creating the Future, From Indonesia to the World” dengan menampilkan tiga zona waktu “Yesterday, Today, and Tomorrow”. Paviliun Indonesia merupakan bentuk Indonesia incorporated yang didukung berbagai pihak untuk membangun citra positif Indonesia di mata Internasional.
Dari catatan jumlah pengunjung yang menembus rekor 1,5 juta orang hingga Jumat siang 11 Maret 2022 waktu setempat sejak diresmikan pada 1 Oktober 2021 berbarengan dengan pembukaan World Expo Dubai 2022.
“Keberhasilan menarik 1,5 juta pengunjung mancanegara dan akan terus bertambah hingga akhir penyelenggaraan Expo 2020 Dubai ini menunjukkan Paviliun Indonesia mampu menampilkan berbagai keunggulan dan keragaman potensi Indonesia di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi dalam keterangan tertulis, Senin 14 Maret 2022.
Produk Khas Indonesia
Sementara, Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor yang ditunjuk sebagai Direktur Paviliun Indonesia untuk periode 8--21 Maret 2022, Ni Made Ayu Marthini menjelaskan, pengunjung ke-1,5 juta tersebut berasal dari Arab Saudi. Made juga memberikan kenang-kenangan berupa produk khas Indonesia kepada pengunjung tersebut.
“Pengunjung asal Arab Saudi tersebut sangat menikmati cerita dan produk-produk yang ditampilkan Paviliun Indonesia,” imbuh Made.
Menurut Made, Paviliun Indonesia minggu ini juga telah menarik minat para petinggi mancanegara dari negara sahabat, misalnya Menteri Kehakiman Arab Saudi Syekh Walid bin Muhammad as-Sham’ani serta Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh; maupun naratama (VIP) dan naratetama (VVIP) lainnya dari UEA.
Para pejabat tinggi dan tamu khusus tersebut sangat antusias mengelilingi Paviliun Indonesia termasuk galeri produk usaha kecil dan menengah (UKM) dan area pasar malam (night market) atau kafetaria yang menyajikan makanan dan minuman khas, serta jenis kopi terbaik Indonesia. Bahkan para naratama dan naratetama tersebut juga terlihat antusias menyaksikan video yang menampilkan potensi dan kekayaan alam Indonesia di ruang teater.
Pada minggu ke-23 dan 24 ini, Paviliun Indonesia menampilkan sejumlah produk unggulan, antara lain produk kerajinan, fashion, aksesori, makanan dan minuman, rempah-rempah, dan tas. Para pelaku usaha Indonesia berskala UKM yang produknya ditampilkan di Paviliun Indonesia menyampaikan harapannya agar Expo 2020 Dubai semakin membuka kesempatan untuk memperluas pasar ekspor. Para pelaku UKM yang hadir tersebut merupakan binaan dari Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan beberapa produk dengan indikasi geografis yang dihadirkan oleh Kemenkumham.
Hadirkan Kegiatan Unggulan
“Paviliun Indonesia akan terus menampilkan berbagai kegiatan unggulan agar keragaman potensi dan kekuatan Indonesia semakin dikenal masyarakat dunia yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia. Pemerintah juga berharap Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai dapat mendorong citra positif Indonesia, memberikan kesempatan, dan membawa para pelaku UKM untuk memperluas dan penetrasi produknya ke pasar internasional,” kata Made.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada periode Januari 2022, perdagangan Indonesia dengan UEA mencapai USD 351,1 juta atau mengalami kenaikan sebesar 24,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar USD 183 juta dan impor Indonesia dari UEA sebesar USD 168 juta. Indonesia menikmati surplus perdagangan dengan UEA pada periode Januari 2022 sebesar USD 14,9 juta yang disumbangkan oleh surplus perdagangan nonmigas sebesar USD 115 juta.