1.338 Kematian Covid-19 Indonesia Tertinggi di Dunia
Rekor 1.338 kasus kematian akibat Covid-19 menempatkan Indonesia di urutan teratas dalam data yang dihimpun Worldometers hingga Selasa, 20 Juli 2021 pukul 05.45 WIB. Russia menyusul di urutan kedua dengan 719 kematian, dan Brazil 494 kematian.
Kasus positif harian Covid-19 Indonesia yang mengalami penurunan menjadi 34.257 kasus berada di urutan kedua. Inggris ada di urutan teratas dengan 39.950 kasus, sedangkan India di urutan ketiga dengan 29.360 kasus.
Meski jumlah kasus positif harian mengalami penurunan, jumlah pemeriksaan yang dilakukan di Indonesia juga berkurang. Tercatat hanya ada 160.686 spesimen yang diperiksa, terdiri dari 91.669 spesimen RT-PCR, 632 spesimen TCM (Tes Cepat Molekular), dan 68.385 tes antigen.
Jumlah orang yang diperiksa juga berkurang menjadi 127.461 orang, terdiri dari 71.327 RT-PCR, 590 TCM dan 55.454 tes antigen.
Media asing ramai-ramai menyoroti Indonesia sebagai episentrum Covid-19 dunia baru. Misalnya, laporan yang dimuat surat kabar Amerika Serikat yaitu The New York Times berjudul The Pandemic Has a New Epicenter: Indonesia. Menurut mereka, catatan infeksi harian Covid-19 dan kasus kematian sudah melampaui India dan Brasil.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) menepis penilaian tersebut dengan dalih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak pernah mengungkap suatu negara menjadi episentrum Covid-19.
"Jadi WHO tidak pernah mengatakan sebuah negara episenter penyebaran Covid-19, bahkan varian saja dari nama negara, angka lalu huruf yunani," jelasnya.
Alih-alih ditetapkan sebagai episentrum Covid-19, Nadia menjelaskan kegawatan situasi setiap negara didefinisikan dengan level transmisi atau penularan Covid-19 di masing-masing negara.
"Berdasarkan pedoman WHO, dijelaskan dalam situational level 0 hingga 4. Penilaian tersebut yang juga diterapkan di Indonesia. Maka dari itu, ia kembali menegaskan pernyataan Indonesia sebagai episentrum Covid-19 dunia keliru dan tidak berdasarkan pernyataan WHO," jelas Nadia.
Advertisement