1.300 Diaspora Muslim Indonesia dan Malaysia Gelar Muktamar di AS
Keberadaan diaspora Indonesia di Amerika Serikat, termasuk diaspora Muslim, menjadi sarana dan aset penting untuk membangun negara Indonesia dan mencetak generasi unggul di masa depan agar tidak lupa dengan akar bangsa.
Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar RI untuk AS, Rosan Perkasa Roeslani saat membuka secara resmi Muktamar Indonesian Muslim Society in America (IMSA) – Malaysian Islamic Student Group (MISG) Minggu 26 Desember 2021 di Los Angeles, AS.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Rosan, berharap kegiatan Muktamar dapat menghasilkan upaya-upaya konkrit dan kontributif dalam menyuarakan pesan-pesan Islam sebagai Rahmatan lil-aalamin di AS.
“Kita patut berbangga sebagai Muslim Indonesia karena selama ini dianggap sebagai wajah dari Islam yang ramah, berjalan beriringan dengan mordernitas, demokrasi dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan. Oleh karenanya, kita harus terus meningkatkan upaya-upaya untuk menunjukkan hal tersebut,” kata Rosan, dalam keterangan pers diterima Ngopibareng.id, Rabu 29 Desember 2021.
Pada kesempatan yang sama, Presiden IMSA, Aria Novianto menyampaikan apresiasi atas dukungan konsisten Perwakilan RI.
Unity Through Community: Stronger Together
“Alhamdulillah, seperti biasa, dukungan tersebut sangat berperan besar dalam kegiatan ini. Saya berharap Muktamar yang bertema “Unity Through Community: Stronger Together” ini dapat mendatangkan banyak manfaat nyata dan semakin memperkuat tali persaudaraan kita semua,” kata Aria, diaspora Indonesia asal Demak yang sudah bermukim puluhan tahun di AS ini.
Muktamar IMSA-MISG tahun ini dihadiri sekitar 1.300 diaspora Muslim Indonesia dan Malaysia, tercatat 700 diantaranya ketegori pemuda, yang tidak hanya berasal dari AS, namun juga Kanada.
Selain berisi berbagai diskusi untuk meningkatkan peran dan kualitas diaspora Muslim Indonesia di AS, Muktamar juga mengangkat agenda pemberdayaan generasi muda dan perempuan, seperti kewirausahaan.
Selama berlangsungnya Muktamar, Panitia menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang sangat ketat.
“Seluruh peserta Muktamar wajib menunjukkan bukti vaksinasi atau bukti negatif tes PCR, termasuk anak-anak”, tegas Vembri Prihardono, Sekjen IMSA.
Kegiatan Muktamar IMSA ini disambut antusiasme yang tinggi dari para peserta. Beberapa diantaranya bahkan datang dari berbagai penjuru di AS.
“Kegiatan ini memang selalu ditunggu. Selain ajang silaturahmi, banyak ide baru untuk memperkaya kualitas diri dan memperkuat persatuan masyarakat Muslim di AS” ujar Syafrin Murdas, mantan Presiden IMSA yang berdomisili di negara bagian Virginia.
Gairah Para Peserta
Peserta lain, yakni Irwan Tantru dan istrinya, Baiq Herawati, yang juga berasal dari Virginia, bahkan rela naik mobil selama enam hari menjelajahi ribuan kilometer dan melewati berbagai negara bagian di AS untuk sampai ke kota Los Angeles.
Sejak terbentuk pada tahun 1998, IMSA telah menjadi organisasi yang awalnya terdiri dari para pelajar dan mahasiswa Indonesia menjadi sebuah organisasi masyakarat keagamaan, amal, ilmiah, sastra, pendidikan dan nirlaba. Kegiatan Muktamar IMSA-MISG 2021 merupakan kegiatan tahunan ke-23 sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1998.
Setelah sesi pembukaan, Dubes Rosan juga berkesempatan berkeliling arena Muktamar, menyapa sesi kegiatan peserta Muktamar youth dan berdiskusi dengan Board of Trustee IMSA.
Pembukaan Muktamar IMSA-MISG turut dihadiri oleh Wakil Duta Besar RI untuk AS, Iwan Freddy Hari Susanto, Presiden MISG, Zabidi Yusoff, dan Presiden Indonesia Muslim Foundation (IMFO) LA, Dwirana Satyavat, serta para Imam dan perwakilan masjid-masjid maupun komunitas Islam Indonesia di AS. Hadir pula Konsul Jenderal Malaysia di LA, Anil Fahriza Adenan.