1.238 Jamaah Haji Banyuwangi, Ada Yang Berusia 99 Tahun
Sebanyak 1.238 jamaah haji asal Banyuwangi diberangkatkan menuju baitullah, Sabtu, 25 Mei 2024 oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dari Kantor Bupati Banyuwangi, Jl. A. Yani Banyuwangi.
Para jamaah haji menuju ke Asrama Haji Surabaya dengan 27 armada bus. “Alhamdulillah, bisa memberangkatkan kembali jamaah haji dari Banyuwangi,” jelas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ipuk menyebut, Pemkab Banyuwangi memfasilitasi keberangkatan dan kepulangan para jamaah haji asal Banyuwangi. Support yang diberikan Pemkab Banyuwangi ini merupakan bagian dari layanan kepada masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji. Ipuk juga memberikan souvenir kepada seluruh jamaah haji yang akan berangkat.
Ipuk meminta para jamaah haji untuk menjaga pola hidup sehat dan pola makan selama menjalankan ibadah haji. Agar mereka semua tetap sehat selama beribadah. Ipuk juga mendoakan seluruh jamaah haji, khususnya asal Banyuwangi tidak ada yang sakit apalagi sampai meninggal dunia.
“Mudah-udahan mereka minim yang sakit, minim yang meninggal bahkan mungkin bisa tidak ada dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat,” tegasnya.
Ipuk juga menitipkan Banyuwangi kepada seluruh jamaah haji. Karena jamaah haji merupakan duta daerah maka. Para jamaah diminta mentaati aturan sehingga tidak ada yang melanggar atutan yang berlaku di sana.
“Sekaligus menitipkan doa untuk Banyuwangi, sama-sama dukung pembangunan di Banyuwangi melalui doa. Semoga dilancarkan semuanya,” ujarnya.
Menurut Ipuk, ada beberapa pejabat Banyuwangi yang ikut menunaikan ibadah haji. Sebelum berangkat, menurut Ipuk, mereka sudah diminta membuat catatan-catatan tugas penting untuk didelegasikan kepada pelaksana tugasnya. “Tidak ada pengaruh pada pelayanan, tetap berjalan,” ungkapnya.
Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat menjelaskan jamaah haji Banyuwangi terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter). Yakni, Kloter 57, 58, 59 dan 60. Untuk Kloter 60, terbagi dengan jamaah haji asal Sidoarjo.
Choironi menjelaskan saat ini jumlah jamaah haji lanjut usia relatif sedikit. Jamaah yang berusia di atas 65 tahun sejumlah 263 orang dan 27 di antaranya mengenakan kursi roda. Untuk jamaah haji termuda usianya masih 19 tahun sedangkan jamaah haji tertua usianya 99 tahun.
“Jamaah tertua bernama Lamiran bin Warso dari Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Sedangkan yang paling muda Khotib Nur Yasin dari Kebaman, Srono dengan usia 19 tahun,” pungkasnya.
Advertisement