1.031 Nakes Gugur, IDI Usual Vaksin Dosis Ketiga
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menilai Indonesia sedang dalam kondisi darurat dan kritis karena ribuan tenaga kesehatan (nakes) sudah gugur akibat terpapar Covid-19.
"1.031 pejuang pejuang kita telah gugur, kita telah meminta perhatian khusus kepada Bapak Presiden (Jokowi)," tutur Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia Gardenia Partakusuma dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI.
Angka ini dihimpun dari beberapa organisasi profesi bidang kesehatan di seluruh Indonesia sampai 28 Juni 2021. Rincian nakes meninggal di tengah pandemi Covid-19 adalah 405 dokter, 43 dokter gigi, 328 perawat, 160 bidan, dan 95 tenaga kesehatan lainnya.
"Ini yang kami minta tolong untuk menyelamatkan fasyankes. Yaitu mohon memenuhi pembiayaan operasional, penyederhanaan birokrasi penagihan klaim," tegas Lia.
Vaksin Nakes Dosis Ketiga
Krisis kesehatan nakes ini ikut disoroti oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang mendesak diambil solusi dari segi perlindungan, yakni menyuntikkan dosis ketiga alias booster vaksinasi Covid-19, seperti diusulkan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI, dr Slamet Budiarto.
"Kami mengusulkan agar tenaga kesehatan itu dilakukan vaksin yang ketiga. Karena banyaknya dokter dan nakes yang sudah terinfeksi dua kali tapi dia mengalami kesakitan yang sedang dan berat bahkan meninggal dunia," kata Slamet di agenda yang sama.
Saat ini efikasi alias tingkat kemanjuran vaksin Sinovac yang disuntikkan ke nakes masih simpang-siur. Indonesia sendiri menyebut efikasi Sinovac mencapai 65 persen, sedangkan angka berbeda diungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Vaksin Sinovac tiga kali untuk tenaga kesehatan. Kita tidak tahu efikasi Sinovac yang sebenarnya versi WHO menyatakan bahwa efikasi ini 51 persen, tapi versi kita 65 persen, Brazil juga 50 persen," jelas Slamet.
"Jadi hemat kami tenaga kesehatan itu harus kita lindungi. Karena kalau dalam pelayanan kesehatan sakit otomatis dia tidak bisa melayani pasien dan yang dirugikan adalah pasien," sambungnya.
Advertisement