1.000 WNI Terdampak Kebakaran Hutan di Turki yang Mengganas
Turki mengalami kebakaran hutan yang hebat selama 4 (empat) hari berturut-turut sejak 28 Juli 2021. Hal itu mengakibatkan sekitar 1.000 Warga Negara Indonesia (WNI), dari hampir 6.000 WNI di Turki, yang tinggal di wilayah-wilayah yang terdampak kebakaran.
KBRI Ankara telah melakukan koordinasi dengan Satgas Perlindungan WNI di Turki untuk memantau kondisi WNI di daerah-daerah terdampak.
"Berdasarkan laporan, tidak ada WNI yang menjadi korban atau terdampak akibat kebakaran hutan tersebut”, ujar Raditya Aji Wisnumurti, pejabat penerangan KBRI Ankara, dalam keterangan resmi diterima Ngopibareng.id, Senin 2 Agustus 2021.
Dijelaskan, terdapat hampir 6.000 WNI di Turki, yang di antaranya, sekitar 1.000 orang di antaranya tinggal di wilayah-wilayah yang terdampak kebakaran.
Dialami Pekerja Spa di Hotel di resort-resort Wisata
Sebagian besar bekerja sebagai pekerja spa di hotel di resort-resort wisata yang banyak terdapat di wilayah terdampak kebakaran tersebut.
Seperti diinformasikan, kebakaran pertama kali terjadi di daerah Manavgat, Antalya, dengan panas yang mencapai 45 derajat celcius (5-10 derajat di atas suhu normal), dan diyakini sebagai penyebab utama.
Ditambah dengan angin kencang yang menyebabkan kebakaran menyebar ke provinsi lain seperti Mugla, Mersin, Adana, Osmaniye, Kahramanmaras, Kirikkale, dan Kayseri.
Namun pada Jumat malam (30/7), Pemerintah Turki melaporkan kebakaran hutan telah terkendali.
Investigasi Penyebab Kebakaran Hutan,
Menteri Pertanian dan Kehutanan, Bekir Pakdemirli, menyatakan, 57 dari 71 titik kebakaran berhasil dipadamkan.
Sebanyak 45 helikopter dan 6 (enam) pesawat dikerahkan untuk memadamkan kebakaran.
Sejumlah pesawat pemadam kebakaran bantuan pemerintah Rusia, Azerbaijan dan Ukraina, juga didatangkan guna mempercepat upaya pemadaman.
Pemerintah Turki akan melakukan investigasi penyebab kebakaran hutan, termasuk menyelidiki kemungkinan unsur kesengajaan yang menyebabkan kebakaran hutan.
Advertisement