69 Kelurahan di Surabaya Laporkan Nihil Kasus Covid-19
Berdasarkan data milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, total sudah ada 69 kelurahan di Kota Pahlawan, yang memiliki 0 kasus Covid-19. Namun, pemerintah tetap mengimbau penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, data tersebut dihimpun oleh Dinkes Surabaya pada tanggal, 25 Oktober 2020, lalu. Hal tersebut mencakup seluruh kelurahan yang ada.
“Monitoring rekan-rekan Dinkes sampai tanggal 25 Oktober 2020, ada sekitar 69 kelurahan yang sudah tidak memiliki kasus Covid-19,” kata Febri, kepada awakmedia, Kamis, 29 Oktober 2020.
Febri mengukapkan 68 kelurahan yang memiliki 0 kasus itu meliputi Surabaya Barat, ada di Kelurahan Putat Gede, Manukan Wetan, Tandes, Asemrowo, Genting Kalianak, Tambak Sarioso, Kandangan, Romokalisari, Tambak Oso Wilangun, Pakal, Babat Jerawat, Sumberrejo, Benowo, Jeruk, Lakarsantri, Lidah Kulon, Bangkingan Made dan Beringin.
Kemudian di Surabaya Pusat ada Kelurahan Peneleh, Genteng, Ketabang, Jepara, Alun-alun Contong, Bubutan, Tambakrejo, Simokerto, Kapasan, Simolawang dan Sidodadi. Surabaya Utara ada di Kelurahan Perak Timur, Krembangan Utara, Bongkaran, Pegirian, Ujung, Ampel, Kemayoran, Dupak, Bulak, Kedung Cowek, Sukolilo Baru, Sidotopo Wetan dan Bulak Banteng.
Lalu di Surabaya Timur, Kelurahan Rangkah, Tambaksari, Gading, Dukuh Setro, Pucang Sewu, Airlangga, Kalirungkut, Wonorejo Rungkut, Kendangsari, Gunung Anyar Tambak, Rungkut Menanggal dan Dukuh Sutorejo. Terakhir di Surabaya Selatan ada di Kelurahan Sawahan, Petemon, Pakir, Jagir, Darmo, Karang Pilang, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Pradah Kali Kendal, Jajar Tunggal, Dukuh Menanggal, Siwalankerto, Kebonsari dan Jambangan.
Menurut Febri, pencapaian tersebut merupakan hasil dari kinerja yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam mengatasi pandemi Covid-19. Yakni berupa Kampung tangguh serta tim swab hunter.
“Upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya tentunya penguatan, berupa upaya promotif dan preventif, sosialisasi protokol kesehatan di RT/RW semakin kita masifkan untuk menjaga tetap kondusif,” jelasnya.
Meski demikian, Febri tetap mengimbau agar masyarakat masih harus mendisiplinkan protokol kesehatan. Agar pencapaian 0 kasus tersebut bertahan dan dapat diikuti oleh kelurahan di Surabaya lainnya. “Jadi di kelurahan tersebut itu sudah 0 dan kami harap ini bisa bertahan dengan kesadaran masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan,” ucapnya.
“Jangan lagi untuk melanggar protokol kesehatan, terutama 3C. Close room, Close distancing dan Crowded, yakni tidak berada di ruang tertutup, jangan berada dengan jarak dekat dan jauhi keramaian,” tutup Febri.