Wasiat Mbah Moen: Keistimewaan Lafdzul Jalalah (Lafaz Allah)
Ulama karismatik yang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair diberitakan wafat di sela menunaikan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Selasa 6 Agustus 2019. Berikut di antara wasiat Mbah Moen.
Lafal Allah adalah lafal yang mengumpulkan semua nama dan sifat yang dikandungnya.
Dzikir ini adalah tujuan utama dan paling puncak.
Saat menjelaskan Lafal Allah, Syaikhuna KH Maimoen Zubair mengatakan:
Jika huruf per huruf dihilangkan, maka akan semakin mempunyai makna yang lebih dalam.
Jika huruf Alif pada lafadl الله dihilangkan, maka akan dibaca لله ‘lillah’, yang mempunyai makna “Karena Allah”. Hal itu karena amal yang dikerjakan tidak akan sampai dan diterima oleh Allah kecuali amal itu karena Allah.
Jika huruf Lam Pertama pada lafadl لله dihilangkan, maka akan dibaca له Lahuu, yang mempunyai makna “hanya karena Allah”.
Makna ini lebih dalam dari pada makna sebelum ini, karena pada lafadl لله menggunakan isim dhohir (kelihatan), sedangkan pada lafadl له menggunakan bentuk isim dlomir (disimpan).
Hal ini diisyaratkan dalam Al-Qur'an saat menjelaskan tentang shodaqoh, sebagai berikut:
إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ ۗ
Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu, Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu.” (QS. Al-Baqarah: 271)
Jika huruf Lam pada lafadl له ‘lahuu’ dihilangkan, maka akan dibaca ه “Huu”, yaitu Dlomir Sya'an. Dlomir Sya’an adalah dlomir yang kembali kepada kalimat yang ada di depan dlomir tersebut dan harus berupa jumlah. Bentuk Dlomir Sya'an adalah mufrod, sedangkan kalimah yang dikandung oleh dlomir itu berupa jumlah yang ada di depannya.
Alam ini wujud setelah diadakan oleh Allah, dan semua yang selain Allah pasti berupa jumlah dan tidak esa. Hal ini diisyaratkan berupa jumlah dan harus berada di depan. Sedangkan yang Tunggal (mufrod/fardi) hanya Allah. Hal ini diisyaratkan dengan dlomir yang mufrod. Allah berfirman:
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
Demi yang genap dan yang ganjil.
Semua makhluk pasti berpasang-pasang atau genap, dan yang ganjil serta Tunggal hanya Allah.
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Jika huruf ha' pun dihilangkan, maka akan berdzikir dalam hati, karena huruf ha' berada pada pangkal tenggorokan dekat dada, dan setelah itu masuk dalam hati, sehingga orang yang berdzikir akan luas dada serta mempunyai hati yang terang benderang.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١﴾ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢﴾ الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣﴾ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤﴾ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦﴾ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ﴿٧﴾ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب ﴿٨﴾
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي ﴿٢٥﴾ وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي ﴿٢٦﴾ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي ﴿٢٧﴾ يَفْقَهُوا قَوْلِي ﴿٢٨﴾
Advertisement